Sukses

Badan Karantina Pertanian memusnahkan 36,3 ton apel berbakteri asal AS dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). Tampak salah satu petugas memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang akan dimusnahkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Badan Karantina Pertanian memusnahkan 36,3 ton apel berbakteri asal AS dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). Tampak salah satu petugas memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang akan dimusnahkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (ketiga dari kiri) menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (ketiga dari kiri) menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Sejumlah petugas dari Badan Karantina Kementerian Pertanian menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Sejumlah petugas dari Badan Karantina Kementerian Pertanian menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) memasukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) memasukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) menyaksikan penandatanganan berita acara pemusnahan apel tidak layak dan tidak aman makan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) menyaksikan penandatanganan berita acara pemusnahan apel tidak layak dan tidak aman makan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Salah satu petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memasukkan salah satu jenis apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Salah satu petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memasukkan salah satu jenis apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Tumpukan kardus berisi apel berbakteri asal Amerika Serikat siap dimusnahkan engan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
1/8

Tumpukan kardus berisi apel berbakteri asal Amerika Serikat siap dimusnahkan engan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selengkapnya
Badan Karantina Pertanian memusnahkan 36,3 ton apel berbakteri asal AS dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). Tampak salah satu petugas memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang akan dimusnahkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (ketiga dari kiri) menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Sejumlah petugas dari Badan Karantina Kementerian Pertanian menunjukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) memasukkan salah satu jenis apel tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Kepala Badan Karantina Kementerian Pertanian, Banun Harpini (kiri) menyaksikan penandatanganan berita acara pemusnahan apel tidak layak dan tidak aman makan di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Salah satu petugas Badan Karantina Kementerian Pertanian memasukkan salah satu jenis apel yang tidak layak dan tidak aman makan untuk dimusnahkan dengan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Tumpukan kardus berisi apel berbakteri asal Amerika Serikat siap dimusnahkan engan alat pembakar insenerator di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

36,3 Ton Apel Berbakteri Asal AS Dimusnahkan

Badan Karantina Pertanian memusnahkan 36,3 ton apel berbakteri asal AS dengan alat pembakar di Karawang, Jawa Barat, Jumat (6/3/2015). Tampak salah satu petugas memeriksa tumpukan kardus berisi apel yang akan dimusnahkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Editor:
Johan Fatzry
Photographer:
Helmi Fithriansyah

Foto Terkini

Foto udara sampah yang menggunung di kawasan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/5/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)7
News
Tinggi Tumpukan Sampah di TPST Bantar Gebang Setara Gedung 40 Lantai
Tinggi Tumpukan Sampah di TPST Bantar Gebang saat ini mencapai sekitar 40 meter. Ketinggian ini setara dengan gedung 16 lantai. Setiap harinya, jumlah sampah yang dibuang lebih dari 15.000 ton sampah. Saat ini, lebih kurang 39 juta ton sampah telah memenuhi 80% bagian lahan dari TPST Bantar Gebang.
Beranggotakan Nayunda, Bella, dan Wina, ketiga pedangdut itu sukses berkarier di bawah naungan Star Media Nusantara. (Liputan6.com/IG/@nayundanabila)4
Hot
Potret Pedangdut Nayunda Nabila Personel Tiga Biduan, Terseret Korupsi SYL
Pedangdut Nayunda Nabila kerap jadi sorotan di puncak kariernya sebagai pedangdut. Sosoknya kerap tampil di layar kaca dan punya band bernama Tiga Biduan. Siapa sangka, Nayunda yang pernah jadi biduan mengisi acara kementerian Pertanian. Wanita asal Makassar, Sulawesi Selatan ini menjadi sorotan karena diduga menerima aliran dana korupsi dari eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Pemandangan pameran "I, Ayrton Senna da Silva" yang ditampilkan di Rio de Janeiro, Brasil, diambil pada tanggal 30 April 2024. (Pablo PORCIUNCULA/AFP)8
Sport
Mengenang Ayrton Senna dalam Pameran "I, Ayrton Senna da Silva"
Tiga puluh tahun setelah kematiannya saat Grand Prix San Marino, di Sirkuit Imola, Ayrton Senna masih dipuja para pecinta balapan Formula Satu. Ketika itu, Ayrton Senna, pembalap asal Brasil berusia 34 tahun sedang memimpin balapan F1 GP San Marino di Sirkuit Imola pada 1 Mei 1994. Mobil balap Williams FW16 yang dipacu Ayrton Senna keluar lintasan di tikungan Tamburello dan menabrak dinding beton. Kematian sosok yang akrab disapa Senna ini benar-benar mengagetkan dan menyedihkan.
Orang-orang mengunjungi area pohon sakura di taman Kungstradgarden di Stockholm, Swedia, Rabu (1/5/2024). (Jonathan NACKSTRAND / AFP)6
Lifestyle
Lihat Indahnya Bunga Sakura Bermekaran di Taman Swedia
Bunga sakura bermekaran di salah satu taman terbesar di Stockholm, Swedia, Kungstradgarden. Artikel ini telah tayang di Idntimes.com dengan judul "10 Potret Bunga Sakura Bermekaran di Berbagai Negara, Cantik Banget!". Klik untuk baca: https://www.idntimes.com/travel/destination/naufal-al-rahman-1/potret-bunga-sakura-bermekaran-di-berbagai-negara.
Sejak akhir bulan April 2024 kemarin, ibunda Claire Herbowo ini mengunggah potret keseruannya yang sudah tiba di Seoul dari Dubai. Terlihat Shandy Aulia mengunggah potret gayanya yang kasual ketika sampai di Bandara. Penampilan kasualnya yang feminim ini pun menuai banyak pujian dari netizen. (Liputan6.com/IG/@shandyaulia)4
Hot
Tampil Stylish, Ini Momen Liburan Shandy Aulia di Seoul yang Makin Menawan
Shandy Aulia masih menikmati momen seru perjalanannya keliling dunia. Usai dari Dubai yang sempat kebanjiran, kini pemain film Eiffel I'm in Love ini tengah berada di Seoul, Korea Selatan. Berada di Negeri Gingseng, sosok Shandy Aulia tampil semakin menawan dengan gaya stylishnya yang menuai banyak sorotan netizen.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved