Sukses

Pilgub Jatim: Elektabilitas Tinggi Khofifah Sulit Dikejar Risma dan Luluk

Khofifah terus menunjukkan daya elektoral kuat meninggalkan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.

Liputan6.com, Jakarta - Elektabilitas Calon Gubernur Jawa Timur Nomor Urut 2, Khofifah Indar Parawansa, semakin kokoh menguat untuk Pilgub Jatim 2024. Khofifah terus menunjukkan daya elektoral kuat meninggalkan Tri Rismaharini dan Luluk Nur Hamidah.

"Kalau Khofifah masih tinggi elektabilitas dan tingkat kepuasannya itu artinya kinerjanya bagus, sukses, dan baik," kata Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin.

Seperti tercermin pada rilis survei Indikator Politik Indonesia periode 9-14 September 2024, elektabilitas Khofifah berhasil tempati posisi teratas. Ketua Umum PP Muslimat NU itu sukses mendapat raihan elektabilitas sebesar 60,9 persen.

Angka tersebut menjadi yang tertinggi dibanding dengan dua cagub lainnya. Khofifah semakin jauh lebih unggul ketimbang Tri Rismaharini dengan 26,9 persen dan Luluk Nur Hamidah hanya 1,8 persen.

Sementara bila mengacu pada hasil survei Poltracking Indonesia periode 4-10 September 2024, elektabilitas Khofifah berhasil unggul dan melesat menjadi yang teratas dengan capaian 55,3 persen. Jauh mengandaskan para rivalnya.

Selanjutnya diikuti kemudian oleh Tri Rismaharini atau Risma dengan elektabilitas 22,8 persen. Barulah di posisi terakhir terdapat Luluk Nur Hamidah dengan elektabilitas 1,8 persen.

2 dari 2 halaman

Sulit Menyalip Elektabilitas Khofifah

Melihat demikian dia berpandangan, Khofifah merupakan lawan yang kuat bagi penantangnya yakni Risma dan Luluk. Apalagi dengan sisa waktu masa kampanye yang ada Risma akan kesulitan menandingi popularitas kokoh Khofifah.

Sementara terlihat keunggulan Khofifah atas Risma terus menguat hingga Pilgub Jatim mendatang. Sebab kenaikan daya elektoral bukan menjadi pekerjaan instan melainkan memerlukan proses panjang dan ketulusan dalam pengabdian ke masyarakat.

"Kalau bicara Risma, dia dalam waktu sempit dan relatif sedikit ya susah untuk menyodok elektabilitas agar bisa memiliki lompatan tinggi menyaingi Khofifah," pungkas Ujang.

Video Terkini