Sukses

Prabowo Ungkap Fenomena Politisi Umbar Seribu Janji saat Pemilu

Prabowo mengatakan, ucapanya bukan cuman soal janji. Tetapi, telah mengkaji dan mempelajari situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan fenomena yang terjadi pada masa kampanye. Lazimnya, mereka yang menjadi peserta pemilu kerap mengumbar janji demi mendapatkan simpatik dari pemilih.

Prabowo menyampaikan saat hadiri doa bersama ulama dan kiai yang digelar di kediaman Mantan Bupati Lebak, Mulyadi Jaya Baya, pada Minggu (3/12/2023).

"Biasanya politisi itu kalau mau menghadapi pemilu biasanya seribu janji, benar kan," Prabowo bertanya ke para tamu yang hadir.

Prabowo kemudian teringat sebuah lagu berjudul 'Tinggi Gunung Seribu Janji'. Kata dia, lirik lagunya mirip dengan politisi yang selalu umbar-umbar janji.

"Ada lagunya kan tinggi gunung seribu janji ku pergi tak akan lama seribu tahun saja. Gimana seribu tahun dibilang tidak apa-apa lah ini penyakit politisi ini. Janji ini janji itu saudara-saudara," ucap dia.

Prabowo kemudian memberikan contohnya. Ia meyakini Indonesia akan menjadi negara makmur.

"Apakah sekadar seorang Prabowo berdiri di podium nyeplak ngomong saja asal jeplak asal janji," ucap dia.

Prabowo mengatakan, ucapanya bukan cuman soal janji. Tetapi, telah mengkaji dan mempelajari situasi dan kondisi yang terjadi di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prabowo Beberkan Data Dampak Hilirisasi Terhadap Nilai Tambah Produk Nikel

Indonesia pada 2017, kata Prabowo masih menjual bahan mentah. Saat itu, penghasilan satu negara 3,3 dollar kurang lebih 50 trilun.

Prabowo membandingkan pada 2020. Kala itu, Presiden Joko Widodo menerbitkan aturan larangan ekspor nikel. Hasilnya, pemasukan negara meningkat 10 kali lipat.

"Enggak boleh lagi mentah harus diolah di Indonesia. 2 tahun kemudian penerimaan kita 33,8 Miliar dollar, naiknya 10 kali lipat, naiknya seribu persen," ujar dia.

Karena itu, Prabowo mengatakan, ia akan melanjutkan progam hilirisasi yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo bila menang di Pilpers 2024.

"Kita enggak mau lagi menjual bahan-bahan. Itu murah enggak boleh jual gelondongan mentah harus diolah di Indonesia," tandas dia.

Prabowo: Jika Rakyat Tidak Beri Mandat, Saya Akan Naik Gunung, Pensiun

Di sisi lain capres nomor urut 2, Prabowo Subianto meminta, mandat kepada rakyat untuk menjadi Presiden RI. Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri acara Musyawarah Kerja Nasional III Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jakarta, Sabtu 2 Desember 2023.

"Saya berdiri di hadapan bapak-bapak sekalian karena itu saya berdiri di depan rakyat Indonesia saya minta mandat untuk kita ubah nasib bangsa kita," kata Prabowo dilansir dari Antara, Minggu (3/12/2023).

Mantan Danjen Kopassus ini mengatakan bahwa apabila tidak diberi mandat, maka ia akan pensiun dari kontestasi Pemilu Presiden mendatang.

"Tapi kalau saudara tidak memberi mandat kepada saya, tidak apa-apa. Saya seorang patriot, saya akan naik gunung, pensiun," ucap Prabowo.

 

3 dari 3 halaman

Prabowo Yakin Menang Pilpres 2024: Ada Pak Jokowi dan Luhut

Calon presiden (capres) Prabowo Subianto yakin dapat memenangkan Pilpres 2024 bersama calon wakil presidennya, Gibran Rakabuming Raka. Hal itu lantaran adanya dukungan dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Luhut Binsar Pandjaitan.

“Menang dan kalah itu bagian dari kehidupan. Oh, kali ini Insya Allah menang. Kalau kekuatan Jokowi dan Prabowo bersatu ya kira-kira, apalagi ada LBP (Luhut Binsar Pandjaitan) di situ. Apalagi ada Pandawa Lima di situ,” tutur Prabowo di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat 1 Desember 2023.

Menurut Prabowo, Jokowi merupakan contoh pemimpin yang berhasil membawa Indonesia melalui berbagai kesulitan selama dirinya menjabat. Hal itu menjadi rangkaian bersama jasa para pemimpin terdahulu.

“Indonesia diibaratkan sebuah kapal besar. Kalau nahkodanya tidak cakap, kalau nahkodanya tidak benar, kalau nahkodanya tidak stabil, kalau nahkodanya orang yang tidak mampu, kapal ini pasti oleng bahkan bisa masuk karang-karang, bisa hancur,” jelas dia.

“Karena itulah saya menjadi saksi, saya melihat lebih deket bahwa pemimpin-pemimpin kita, Presiden Joko Widodo dan tokoh-tokoh yang ada, pemikiran mereka adalah untuk negara, bangsa, dan rakyat Indonesia,” sambungnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini