Sukses

Otomotif

Laporan Liputan6.com dari Tokyo: Dari Limbah Jadi Cahaya, Inovasi Suzuki Manfaatkan Baterai Mobil Bekas untuk Lampu Jalan

Suzuki berhasil mengembangkan solusi pengelolaan limbah baterai lithium-ion dari kendaraan yang sudah habis masa pakainya menjadi sumber energi baru untuk lampu jalan bertenaga surya

OlehSeptian Pamungkas
Diterbitkan 01 November 2025, 08:16 WIB
Share
Copy Link
Batalkan
Suzuki
Perbesar
Suzuki telah memasang 19 unit sistem penerangan berbasis energi surya yang berasal dari limbah baterai lithium-ion dari kendaraan yang sudah habis masa pakainya.... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Suzuki Motor Corporation (SMC) kembali menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan inovasi ramah lingkungan di industri otomotif. Melalui riset terbarunya, pabrikan asal Jepang ini berhasil mengembangkan solusi pengelolaan limbah baterai lithium-ion dari kendaraan yang sudah habis masa pakainya menjadi sumber energi baru untuk lampu jalan bertenaga surya.

Langkah ini menjadi bukti konkret bahwa Suzuki tidak hanya fokus pada performa kendaraan, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dan pemanfaatan energi terbarukan.

BACA JUGA:Suzuki Sebut BYD Ancaman Besar di Pasar Kei Car Jepang
BACA JUGA:Suzuki Fronx Rakitan Indonesia Raih Bintang 5 dalam Uji Tabrak ASEAN NCAP

Dalam pengembangan terbarunya, Suzuki memanfaatkan baterai lithium-ion bekas dari mobil end-of-life (EoL) untuk menyimpan energi listrik yang dihasilkan oleh panel surya. Energi tersebut kemudian digunakan sebagai sumber daya bagi lampu jalan dan papan penanda (signage) Suzuki.

Menariknya, sistem ini memiliki rasio konversi efisien, di mana baterai bekas dari 10 mobil dapat digunakan untuk menopang kebutuhan daya satu unit lampu jalan tenaga surya.

Pendekatan upcycling ini bukan hanya efisien secara teknis, tetapi juga menjadi solusi cerdas terhadap permasalahan limbah baterai yang terus meningkat seiring tren elektrifikasi kendaraan.

Secara teknis, setiap unit lampu jalan memiliki kapasitas cahaya 10 Watt dan dirancang untuk beroperasi secara otomatis berkat sensor cahaya yang mengatur proses pengisian daya serta penerangan.

Bahkan, lampu ini mampu menyala hingga 5 hari penuh tanpa sinar matahari, memastikan penerangan tetap stabil saat cuaca mendung atau hujan berkepanjangan.

Hingga kini, Suzuki telah memasang 19 unit sistem penerangan berbasis energi surya ini, terdiri dari 18 unit di kantor pusat Hamamatsu (HQ) dan 1 unit tambahan di Marine Tech Center Iwata sebagai lokasi uji coba serta pengembangan lebih lanjut.

 

2 dari 2 halaman

Bukti Transformasi Nyata

Lebih dari sekadar inovasi teknis, langkah Suzuki ini menunjukkan transformasi nyata dari limbah energi menjadi nilai sosial. Melalui teknologi tersebut, komponen otomotif yang sebelumnya tak terpakai kini diberdayakan kembali untuk kebutuhan masyarakat luas.

Suzuki juga menargetkan untuk mengumpulkan antara 10.000 hingga 100.000 unit baterai bekas guna memperluas implementasi teknologi serupa di masa depan.

Dalam semangat kolaborasi dan keberlanjutan, Suzuki berencana membuka akses teknologi ini agar dapat dimanfaatkan oleh berbagai sektor industri maupun institusi publik.

Pendekatan terbuka ini menunjukkan komitmen Suzuki dalam mendukung agenda global menuju masa depan bebas emisi, sekaligus menegaskan bahwa daur ulang otomotif tidak berhenti pada material kendaraan, melainkan juga pada energi yang tersisa di dalamnya.

Dengan terobosan ini, Suzuki membuktikan bahwa akhir masa pakai kendaraan bukanlah akhir kontribusinya bagi masyarakat. Justru, dari limbah energi lahir nilai sosial baru, menerangi jalan bagi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Lagi Diskon Harbolnas 11.11
Lagi Diskon Harbolnas 11.11
Lihat Selengkapnya
EnamPlus