Sukses

Pakai Regulasi Internasional, Kompetisi Audio ASC Sukses Digelar di Semarang

Kompetisi audio Amoplus Sound Competition (ASC) sesi ketiga sukses digelar di Semarang, Jawa Tengah

Liputan6.com, Jakarta - Kompetisi audio Amoplus Sound Competition (ASC) sesi ketiga sukses digelar di Semarang, Jawa Tengah. Kejuaran ini sendiri, mengunakan regulasi internasional IASCA, yang memperebutkan hadiah uang tunai sebesar Rp 12 juta, baik untuk kelas sound quality (SQ) dan juga sound quality loud (SQL).

Peserta yang hadir meramaikan kontes audio yang berlangsung di Pelataran parkir Transmart Setiabudi, Semarang, Jawa Tengah ini tidak hanya berasal dari kota tuan rumah, tapi juga dari sekitarnya seperti Solo, Yogyakarta, Jepara, dan Gresik.

Sementara itu, IASCA sendiri adalah adalah International Auto Sound Challange Association (IASCA) yang berbasis di Amerika, berdiri sejak 1989 dan merupakan asosiasi car audio pertama dan tertua di dunia.

Dengan menggunakan regulasi dan lagu dari IASCA, memang menjadi tantangan tersendiri bagi peserta yang bertanding. Misalnya di kelas SQ, kompetisi yang dijurikan dengan posisi juri berdampingan di bangku depan baik kiri dan kanan, serta memerlukan tuning yang tepat agar poin yang dihasilkan bisa optimal, itulah kreasi kontestan untuk meramu sistem audio mobilnya untuk mendapatkan hasil terbaik.

"Lagu-lagu IASCA keunggulannya ada di sektor tonal yang dominan,meskipun ada juga beberapa track lagu teknikal, ini menantang bagi peserta untuk mengotimalkan sistem racikan yang tepat dalam menaklukan regulasi yang di miliki asosiasi IASCA," ujar salah satu peserta, Anton dari Dreamsound Solo, Jawa Tengah.

Sedangkan di kategori kompetisi SQL tidak kalah serunya. Pasalnya ada dua kelas yang di pertandingkan di gelaran ASC di Semarang kali ini, yaitu SQL dua subwoofer dan SQL unlimited alias kelas bebas.

 

2 dari 3 halaman

Proses Penjurian

Regulasi IASCA punya daya tarik sendiri dalam mekanisme penjurian di sektor SQL. Meskipun pada musim kompetisi 2024, ASC selaku promotor membuka dua kelas kompetisi SQL dengan menggunakan penjurian tonal saja tanpa ada pengukuran desibel.

Proses penjuriannya juga unik, selain menggunakan dua juri dengan jarak dengar minimal 5 meter dari bemper belakang mobil. Kemudian, sebelum mulai penjurian, mobil kontestan di ukur dulu SPL meternya menggunakan alat ukur dengan parameter kisaran 80 dB hingga 90 dB (desibel), sehingga mobil kontestan mendapatkan volume yang pas ketika masuk sesi penjurian.

"Teknisnya jumlah dB (desibel) lingkungan di tambah maksimal kisaran dB dari 80 hingga 90 dB. Jika kurang dari 80 dB volumenya di naikkan dan sebaliknya jika lebih dari 90 dB maka volumenya diturunkan," tukas Sudi Hamzah, juri ASC.

 

 

3 dari 3 halaman

Infografis Mobil Kepresidenan

Video Terkini