Sukses

Obat Pusing Orang Berduit Indonesia: Beli Mobil Mewah

Penjualan mobil mewah tak dipungkiri sangat terpengaruh dengan kondisi ekonomi.

Liputan6.com, Jakarta - Pasar mobil wah belum menggairahkan. Demikian diakui Presiden Direktur Prestige Motorcars, selaku importir umum untuk sejumlah mobil premium. 

Menurut dia, kondisi tersebut adalah hal yang wajar. Sebab, pasar mobil premium adalah niche dan segmentasinya kelas atas.

"Ada yang lucu, mereka (orang berduit) kalau stress justru beli mobil. Ini karena nilai yang mereka investasikan di tempat lain (turun)," katanya saat ditemui di PIK Avenue.

Memang, kondisi itu tak bisa digeneralisasikan. Sebab, konsumen tersebut biasanya memiliki kemampuan ekonomi yang jauh lebih baik. "Ini golongan yang bisa dibilang bukan orang kaya biasa, yang kalau lagi pusing yang penghiburannya beli mobil. Tapi memang nggak semua bisa digeneralisasi seperti itu," tuturnya.

Pasar
Penjualan mobil mewah tak dipungkiri sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi. "Ekonomi gonjang ganjing, mobil baru terpengaruh. Dolar naik harga mobil naik soalnya dan kacau, berat," imbuh dia.

Di tengah kondisi ini, Rudy justru tertolong dengan penjualan mobil bekas. "Seiring dengan harga mobil baru yang naik dan harga seken yang turun terus tiap tahun (orang mulai shifting)," katanya.

Praktis, bila sebelumnya mobil baru dan bekas adalah dua berbanding satu, sekarang justru kondisinya terbalik. "Dulu idealnya itu jual dua mobil baru satu seken," terangnya.

Penetrasi
Meski pasar masih belum kondusif bukan berarti importir umum yang berbasis di Pluit, Jakarta Utara ini vakum. Rudy justru getol menggelar aktivasi di sejumlah tempat untuk `jemput bola`.

"Kayak sekarang kami ada di mall baru di Jakarta Utara dan Pantai Indah Kapuk yang market-nya memang cocok," katanya. Di sini, ia lebih menargetkan pengenalan mobil ke konsumen dan mencari pembeli potensial.

Di luar itu, Prestige Motorcars turut merangkul komunitas dengan berpartisipasi dengan sejumlah acara mereka. "Seperti saat ini kami ikutan di acara IIMotorsports (Indonesia International Motorsports)," katanya.

Acara seperti ini, klaimnya justru efektif dalam meningkatkan penjualan. "Sekarang paling banyak penjualan di komunitas lebih dari 80 persen porsinya. Kalau di komunitas misalnya temannya pakai unit baru yang lain juga pada ikut," tuntas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.