Sukses

Lima Hal ini Sering Dilakukan Orang Narsistik dalam Hubungan

Red flag bagi narsisme ekstrim seringkali mudah dikenali, seperti perilaku membual, monolog, dan ucapan merendahkan.

Liputan6.com, Jakarta - Red flag bagi narsisme ekstrim seringkali mudah dikenali, seperti perilaku membual, monolog, dan ucapan merendahkan. Seorang psikolog lulusan Harvard Craig Malkin memberikan saran, nyalakan reality show apapun, dan kamu bisa membuat permainan untuk mengenalinya.

Supaya adil, “hadiah kematian” ini cenderung tidak muncul ketika ada di awal suatu hubungan. Jika mereka melakukannya, kebanyakan orang akan lari ke bukit. Beberapa sifat yang meresahkan akan dilakukan secara lebih halus.

Sebagai psikolog dengan pengalaman 25 tahun, Craig Malkin memberikan saran terbaik untuk mengenali peringatan dini terhadap orang yang sangat narsistik:

Mereka melakukan ‘love bombing

Love bombing merupakan curahan pujian, perhatian, dan hadiah.

Jika tidak toxic, perilaku tersebut dikenal dengan nama “honeymoon phase”. Menurut penelitian, perlakuan seperti itu terhadap pasangan kita tak hanya menyenangkan, tetapi juga dapat memprediksi umur panjang dan kebahagiaan yang romantis.

Namun, jangan tertipu. Pada tahap pertama berkencan, honeymoon phase bisa berubah menjadi love bombing ketika pacar kamu menjadikan diri kamu sebagai tumpuan, menyisakan sedikit ruang untuk kebahagiaan.

Mereka mudah kesal ketika dihadapkan pada perasaan sensitif

Jika kamu mengatakan sesuatu seperti “Aku suka semua flirty texts, dan aku juga tidak sabar mau bertemu kamu di hari Sabtu. Tetapi, aku juga butuh waktu untuk merenungkan perasaanku dan tidur selama seminggu. Bagaimana kalau kita menunggu untuk bicara?”

Tanggapan seorang narisis mungkin menyakitkan, seperti “aku gak suka dimainin”. Mereka mungkin bereaksi dengan perilaku menarik diri, komentar singkat, dan slow response ketika membalas pesan, sampai semuanya hilang sama sekali.

Orang narsisis seringkali merasa tidak nyaman dengan perasaan rentan atau sensitif seperti kesedihan, kesepian, rasa malu, ketakutan, atau bahkan kekecewaan karena mereka tidak percaya bahwa ada orang yang benar-benar peduli atau ada untuk mereka.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mereka mempertahankan citra aman yang salah

Orang paling narsistik mengalami ketidakamanan keterikatan mereka dengan mempertahankan perasaan bahwa diri mereka istimewa, luar biasa, atau unik sehingga mereka tidak perlu takut menghadapi risiko emosional.

Ini disebut “self enhancement”.

Orang yang bukan narsisis memiliki fleksibilitas untuk menikmati sekadar hubungan, tanpa harus mengirim chat dan pujian secara berlebihan. Hubungan nyata didasarkan pada berbagai cara untuk mengekspresikan kedekatan dan kasih sayang

Mereka hanya menunjukkan kesamaan dengan diri kamu

Cara lain orang narsis melakukan self enhancement adalah “the twin fantasy,” atau menciptakan rasa keistimewaan dengan menegaskan bahwa kalian berdua memiliki kesamaan dalam berbagai hal, seperti “kami menyukai musik yang sama, dan juga bukankah menyenangkan ketika kita berdua menikmati hiking?”

Saat kamu menunjukkan perbedaan dalam selera kuliner atau musik,atau kamu menolak surprise night out demi kencan yang direncanakan beberapa hari dari sekarang, kamu mungkin akan merasa kesal atau diam. Orang yang narsis sangat berkomitmen untuk mempertahankan rasa yang khusus.

Namun, hubungan yang sehat bisa berjalan lebih lambat, mudah ditebak, menghargai keunikan masing-masing, dan membicarakan apa yang kamu rasakan secara langsung

Mereka pegang kendali ketika membuat rencana

Orang yang narsis seringkali melakukan pengendalian secara diam-diam. Mereka mungkin muncul di menit-menit terakhir sambil membawa tiket konser dan bunga, atau membuat reservasi dinner, atau bersikeras memilih tempat piknik yang romantis di taman.

Jika ini adalah satu-satunya cara agar seseorang bisa menikmati hubungan, mereka mungkin terlalu kaku untuk bisa dipercaya. 

Selalu membuat acara adalah taktik mereka untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan tanpa harus meminta karena tidak ada risiko. Ini adalah variasi dari sebuah kalimat “Kamu sempurna selama kamu membiarkan aku melakukan apapun yang aku inginkan untuk membuat kita merasa spesial.

Namun, hubungan yang sukses adalah mampu menangani keberagaman dan kesetaraan dalam menentukan siapa yang memulai kegembiraan tersebut.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.