Sukses

Harus Tahu, Anak Punya Gangguan Tidur Ada Kaitan Stres pada Orangtua

Orang tua yang stres tidak bisa tidur nyenyak. Anak-anak yang juga stres karena tidak bisa tidur nyenyak.

Liputan6.com, Jakarta Memasuki fase kehidupan baru memang bisa menyebabkan terjadinya kelelahan. Hampir semua orang tua pasti tahu bahwa bayi tidak mungkin bisa tidur nyenyak sepanjang malam.

Bahkan ketika mereka tidur nyenyak pun, anda tetap tidak bisa tidur nyenyak. Seseorang yang menjadi orang tua tidak akan lagi merasakan kehidupan normal seperti dulu.

Melansir dari laman CNBC, Senin (6/2/2023), menurut sebuah studi baru, gangguan tidur pada orang tua dan gangguan tidur pada anak, masing-masing berkorelasi dengan peningkatan stres pada orang tua.
 
Faktanya, tidak masalah apakah orang tua atau anak memiliki gangguan tidur. Keduanya akan sama-sama mempengaruhi tingkat stres orang tua.
 
Orang tua yang stres tidak bisa tidur nyenyak. Anak-anak yang juga stres karena tidak bisa tidur nyenyak. Jadi semakin kurang tidur setiap orang dalam keluarga maka semakin stres mereka. Jika semakin stres mereka, dapat membuat tidur mereka pun menjadi buruk.
 
Terkadang stres bahkan berujung pada kecemasan dan depresi. Dalam studi tersebut, tingkat kecemasan dan depresi bisa mencapai sekitar empat kali lebih tinggi pada orang yang stres. Kita pun tahu bahwa kecemasan dan depresi juga berdampak pada tidur.
 
Pola yang tampaknya tidak pernah berakhir ini dapat dipatahkan dan kondisi dapat diobati. Jika Anda dan keluarga Anda terjebak dalam perangkap “tidak tidur”, hal pertama yang dapat Anda lakukan adalah berinvestasi dalam tidur sebagai sebuah keluarga.
 
Karena tidak peduli siapa yang tidak tidur nyenyak, jika anda berada di bawah satu atap, kemungkinan itu akan mempengaruhi semua orang.
 
Pastikan Anda berfokus pada kebersihan tidur yang baik, termasuk waktu tidur yang konsisten dan rutinitas waktu tidur yang menenangkan dengan lingkungan tidur yang tepat dan tanpa screen time.
 
 

Sangat disarankan untuk mencontohkan perilaku ini bahkan kepada anak-anak yang masih sangat kecil. Mengingat hubungan antara stres anda dan tidur mereka tentunya anda akan berterima kasih pada diri sendiri sekarang.

Ingat, ini tidak hanya dimulai dan diakhiri dengan tidur tapi ada juga stres yang terlibat. Jadi fokuslah untuk mengurangi tingkat stres bagi semua orang di rumah.

Anda dapat mencoba meditasi mindfulness atau pengalaman sensorik seperti aromaterapi, lilin, musik yang menenangkan, atau berendam air hangat di bak mandi atau apa pun versi anda yang bisa menenangkan.

Latih skill saat stres meluap, seperti melakukan deep breathing, menelepon teman atau mengalihkan perhatian Anda dengan aktivitas rutin yang penuh perhatian bahkan yang membosankan, seperti melipat cucian.

Ada banyak aplikasi yang dapat Anda download untuk membantu Anda dan anak Anda mengatasi saat-saat stres dan mempelajari kebiasaan sehat seputar tidur.

Namun jika masalah berlanjut, anda bisa mendapatkan bantuan profesional, baik untuk tantangan tidur atau stres. Banyak gangguan tidur, seperti sleep apnea yang dapat tidak terdiagnosis selama bertahun-tahun memengaruhi kualitas hidup orang tua dan anak-anak. Begitu juga kondisi seperti kecemasan atau depresi.

Penulis: Nita Suci Lydiarti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini