Liputan6.com, Jakarta - Polisi masih mendalami kasus kecelakaan maut yang terjadi di Ciater Kabupaten Subang, Jawa Barat. Dalam insiden, 11 orang dilaporkan meninggal dunia. Agen Travel yang mengurus wisata SMK Lingga Kencana kini dicari.
Hal itu diungkap oleh Direktur Lalu Lintas Polda Jabar Kombes Pol. Wibowo. Dia mengatakan, pihak sekolah menggunakan tiga unit bus untuk mengangkut siswa yang mengikuti acara perpisahan di Bandung. Adapun, salah satu diantarnya bus Putera Fajar.
Baca Juga
"Siapa pihak travel yang mencarikan bus-bus ini, kan bus nya 3 macam ini, tiga merek. Semuanya kita panggil semuanya kita mintakan keterangan semuanya," kata Wibowo saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).
Advertisement
Wibowo menyatakan penyidik terus mencari alat bukti baik itu melalui keterangan saksi maupun petunjuk lainnya. Dalam waktu dekat, akan memanggil pihak Perusahaan Otobus atau PO Bus Trans Putera Fajar dan Karoseri.
"Kenapa KIR mati, siapa yang bertanggung jawab terhadap perpanjangan uji KIR nya, nanti kita cek semua. Siapa orang yang memilki peran untuk menunjuk kendaraan ini mengoperasikan kendaraan ini," ucap dia.
Wibowo memastikan, proses penyidikan masih berjalan dan tidak menutup kemungkinan orang-orang yang terlibat secara langsung ataupun yang turut serta membantu terjadinya kecelakaan ini akan ditetapkan sebagai tersangka.
"Sopir ini baru tersangka awal, mungkin saja nanti ada tersangka tersangka lain. Saya tidak bisa menyebutkan sekarang karena harus dikuatkan dengan alat-alat bukti yang cukup," ucap dia.
Kesepakatan Orang Tua Murid dan Guru
Sebelumnya, Bagian Informasi Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) SMK Lingga Kencana, Dian Nurfarida, mengungkapkan terpilihnya kawasan Bandung menjadi lokasi perpisahan murid kelas tiga lantaran sudah ada kesepakatan sebelumnya dalam forum rapat.
"Kenapa pilih ke Bandung, karena tempat itu sudah disepakati sebelumnya, antara wali murid dan orang tua. Kami sudah rapat beberapa kali untuk menentukan tempat. Jadi tempat itu tidak sekonyong-konyong atau tiba-tiba ditentukan," kata Dian di SMK Lingga Kencana Depok, Minggu (12/5/2024).
Dian menjelaskan acara tersebut juga sebelumnya telah dibentuk pihak panitia yakni pihak guru. Bahkan panitia acara juga telah melakukan survei lokasi acara.
Termasuk pemesanan PO bus melalui agen travel, kata Dian, sudah disepakati alam rapat.
"Jadi sebenarnya yang kami lakukan itu adalah kesepakatan dengan orang tua murid dan guru," ujar Dian.
Advertisement
Kecelakaan Maut
Kegiatan perpisahan itu pun, menurut Dian, tidak rutin dilakukan setiap tahun di luar kota. Bahkan pihak siswa juga tidak memiliki kewajiban untuk turut serta.
Diketahui, kegiatan itu diikuti oleh 157 yang terdiri murid dan guru dengan menaiki 3 unit bus yang telah disewa.
Namun nahas, acara yang semestinya penuh riang gembira malah berbuah petaka, salah satu rombongan bus harus terlibat kecelakaan.
Dian menyebut salah satu bus yang yang terlibat kecelakaan sebanyak 32 orang mulai dari luka berat dan ringan. Lalu 10 orang dinyatakan meninggal, salah satunya guru, dan seorang pengendara motor.
Untuk para korban jiwa dari pihak sekolah saat ini telah dilakukan pemakaman. Enam di antaranya di TPU Parung Bingung, Depok, Jawa Barat, lalu selebihnya di domisili masing-masing.