Sukses

Kata Masyarakat Soal Perbandingan Tarif MRT dengan Moda Transportasi Lain

Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai beroperasi secara komersil pada Senin, 1 April 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Muka Rezki Apriliya tampak semringah ketika menceritakan perjalanannya dari rumah ke tempat kerja beberapa hari ini menggunakan kereta Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta. Mulai dari digratiskan selama seminggu hingga akhirnya berbayar berdasarkan jarak stasiun.

Sebagai warga Cilandak, Jakarta Selatan, ia mengaku sangat terbantu dengan adanya MRT Jakarta. Sebab selama ini, untuk menuju tempat kerjanya di kawasan Jakarta Pusat Rezki menghabiskan waktu kurang lebih 1 jam.

Sebelum ada MRT Jakarta, ia seringkali menggunakan transportasi online menuju Halte Transjakarta Masjid Agung, Jakarta Selatan, dengan tarif mulai Rp 12 ribu-Rp 14 ribu dengan lama perjalanan kurang lebih 25 menit. Kemudian berpindah menggunakan Transjakarta koridor 1 (Blok M-Kota) menuju Halte Transjakarta Monas dengan tarif Rp 3.500.

Total biaya yang harus dikeluarkan Rezki bila tidak naik MRT sebesar Rp 24.500.

Tanpa MRT, perjalanan untuk menuju Monas pun membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Hanya saja, waktu bisa semakin lama bila kedatangan busnya ada keterlambatan.

"Kadang busnya lama, jadi bisa sampai Monas itu bisa sampai 45 menit. Belum kadang macetnya," kata Rezki kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin 1 April 2019.

Setelah sampai di Halte Transjakarta Monas untuk menuju kantor Wali Kota Jakarta Pusat tempatnya bekerja bisa berjalan kaki atupun transportasi online. Sebenarnya, kata Rezki, lokasi rumahnya bisa ke beberapa halte terdekat seperti halnya rute Ragunan-Dukuh Atas.

Akan tetapi kata dia, bus tersebut harus memutar jauh dan membutuhkan waktu lama menuju Jakarta Pusat. Sehingga dia memilih langsung ke Halte Transjakarta Masjid Agung.

Sedangkan saat ini, ia menyebut rumahnya berlokasi tidak jauh dari Stasiun MRT Cipete Raya dan dapat ditempuh dengan berjalan kaki. Bila menggunakan transportasi online hanya butuh waktu tempuh 5-10 menit saja.

"Naik MRT cuma sekitar 20 menit sampai Bundaran HI, karena masih diskon cuma bayar Rp 5.500 saja. Sehabis itu bisa lanjut Gojek atau Transjakarta juga enggak lama. Nyaman, lebih cepet, enggak ribet dan terjangkau," ucapnya.

Rezki pun hanyak merogoh kocek Rp 16.500 bila berangkat kerja menggunakan MRT.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Bandingkan dengan Sepeda Motor

 

Penumpang lainnya, Mohammad Farhan mengaku mencoba menggunkan MRT Jakarta dari Lebak Bulus-Bundaran HI guna menuju lokasi tugasnya di Balai Kota, Jakarta Pusat. Biasanya perjalanannya dari Ciledug-Balai Kota menggunakan sepeda motor. Ia harus mengeluarkan biaya bensin sebesar Rp 50 ribu untuk seminggu.

Mengingat satu bulan pertama MRT Jakarta menerapkan adanya potongan harga sebesar 50 persen. Farhan menyebut untuk parkirnya pun penumpang hanya dibebankan tarif Rp 2 ribu saja.

Setelah sampai di Bundaran HI dengan waktu tempuh 30 menit, dia memilih untuk menggunakan bus Transjakarta munuju Balai Kota dengan waktu kurang lebih 10 menit.

Farhan mengaku hal senada pun pernah dilakukannya ketika koridor 13, Tendean-Ciledug saat pertama kali beropersi. Sehingga dapat membandingkan ketika ia menggunakan sepeda motor.

"Kan masih diskon jadi hanya mengelurkan uang Rp 14 ribu pulang pergi dan Transjakarta menuju Balai Kota Rp 3.500. Kalau MRT kan nyaman, enggak kepanasan, cepat, siapa tahu ketemu jodoh," ucap Farhan.

Dengan menggunakan MRT, dalam sehari, Farhan mengeluarkan ongkos sebesar Rp 12 ribu.

 

3 dari 3 halaman

Jadi Pilihan Alternatif

Sementara itu penumpang asal Tangerang Selatan, Fransisca mengaku dengan adanya MRT Jakarta menjadi tambahan dalam memilih transportasi untuk menuju kantornya di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat ataupun kerjanya yang sering kali di kawasan Menteng.

Biasanya, Sisca seringkali menggunakan bus Transjakarta, kereta comutter line, ataupun transportasi online. Bila menuju kantor, ia akan memilih naik transportasi online menuju Stasiun Jurangmangu untuk menuju Stasiun Palmerah.

Sedangkan bila ingin ke kawasan Menteng, saat ini Sisca dapat menjangkaunya dengan MRT Jakarta dari Stasiun Lebak Bulus-Bundaran HI. Ia menyebut jarak tempuh rumahnya baik ke Stasiun Jurangmangu dan Stasiun MRT Lebak Bulus sama-sama membutuhkan waktu kurang lebih 15 menit.

"Saat ini karena perkerjaan banyak di tengah kota kayanya MRT bisa menjadi pilihan yang asik," jelasnya.

Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta mulai beroperasi secara komersil pada Senin, 1 April 2019. Rencananya selama sebulan pertama berbayar ini penumpang akan mendapatkan potongan sebesar 50 persen dari tarif yang telah ditentukan selama April 2019.

"Gubernur Provinsi DKI Jakarta telah menyetujui usulan PT MRT Jakarta untuk memberikan diskon sebesar 50 persrn selama bulan April 2019," kata Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/3/2019).

Untuk besaran tarif MRT Jakarta, Kamaluddin menyebut berdasarkan yang telah disepakati oleh Pemprov DKI Jakarta dan DPRD DKI Jakarta.

Besaraan itu juga telah dituangkan dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 34 Tahun 2019 tentang Tarif Angkutan Perkeretaapian Mass Rapid Transit dan Kereta Api Ringan/Light Rail Transit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.