Sukses

Petugas kepolisian melihat warga menjarah toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Petugas kepolisian melihat warga menjarah toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Sebuah mobil yang membawa peti mati dari kerabat mereka melintas saat warga menjarah toko serba ada setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Sebuah mobil yang membawa peti mati dari kerabat mereka melintas saat warga menjarah toko serba ada setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga membawa kebutuhan pokok menggunakan motor setelah menjarah toko swalayan menyusul gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga membawa kebutuhan pokok menggunakan motor setelah menjarah toko swalayan menyusul gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
1/9

Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

Selengkapnya
Petugas kepolisian melihat warga menjarah toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Sebuah mobil yang membawa peti mati dari kerabat mereka melintas saat warga menjarah toko serba ada setelah gempa dan tsunami di Palu, Sulteng, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga membawa kebutuhan pokok menggunakan motor setelah menjarah toko swalayan menyusul gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)
Warga menjarah kebutuhan pokok dari toko swalayan setelah gempa kuat dan tsunami mengguncang Kota Palu di Sulawesi Tengah, Minggu (30/9). Warga terpaksa mengambil karena mereka juga membutuhkan makanan dan air bersih. (AFP PHOTO/BAY ISMOYO)

FOTO: Korban Gempa dan Tsunami Palu Jarah Minimarket

Beberapa warga korban gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, menjarah mini market yang ada di sekitar kota.
Editor:
Arny Christika Putri
Photographer:
Liputan6.com

Foto Terkini

Orang-orang beristirahat di bawah pohon di halaman Gerbang India di New Delhi pada tanggal 25 April 2024. (Sajjad HUSSAIN/AFP)7
Global
Gelombang Panas Terjang India
Sebuah penelitian ilmiah yang ekstensif menemukan bahwa perubahan iklim menyebabkan gelombang panas menjadi lebih lama, lebih sering dan lebih intens. Departemen Meteorologi India mengatakan pada tanggal 25 April 2024 bahwa kondisi gelombang panas yang parah kemungkinan akan terus berlanjut. Gelombang panas kemungkinan akan terus berlanjut di setidaknya sembilan negara bagian timur dan selatan selama lima hari ke depan.
Lewat unggahan Instagram terbarunya, Manuella Aziza mulai kerap mengunggah hasil sesi foto terbaru. Ia kerap mendapat jadwal pemotretan yang makin membuatnya bersinar. (Liputan6.com/IG/@sophia_latjuba88)4
Hot
Pemotretan Sophia Latjuba dan Manuella Aziza, Elegan
Usai melepas Eva Celia menikah, Sophia Latjuba kini hidup dengan Manuella Aziza. Hingga kini Sophia Latjuba masih menekuni dunia modelling. Kini ia meneruskan bakatnya ke sang anak lewat pemotretan terbaru yang kompak. Selisih usia Sophia Latjuba dan Manuella yang capai 35 tahun tak membuat keduanya canggung.
Presiden terpilih, Prabowo Subianto (kanan) bersama Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh usai pertemuan di jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (25/4/2024). (Liputan6.com/Herman Zakharia)9
Pilpres
Jajaki Peluang Koalisi, Surya Paloh Sambangi Kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto
Didampingi Sekjen NasDem Hermawi Taslim dan Bendum Ahmad Sahroni, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menyambangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di jalan Kertanegara. Kedatangan Surya Paloh disambut langsung Prabowo Subianto di teras kediamannya. Usai pertemuan, Surya Paloh menegaskan pihaknya mendukung kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Pengunjuk rasa menduduki kamp protes sementara di sekitar Swarthmore College pada 24 April 2024, Swarthmore, Pennsylvania. (Matthew Hatcher/Getty Images North America/Getty Images via AFP)7
Global
Kemah Pro-Palestina Bermunculan di Kampus-Kampus AS
Para mahasiswa melakukan aksi solidaritas terhadap warga Palestina dengan mendirikan tenda-tenda. Aksi berkemah ini sebagai bentuk protes perlakuan dan agresi militer Israel terhadap warga Palestina. Dalam sepekan terakhir, muncul aksi berkemah pro Palestina di berbagai universitas di Amerika Serikat. Aksi ini terjadi usai terjadi bentrokan antara polisi dan mahasiswa di Universitas Columbia, New York, saat berlangsungnya aksi unjuk rasa mendukung Gaza.
Mikhayla lahir pada 2 Juni 2012 dan genap berusia 12 tahun pada Juni 2024 mendatang. Seiring dengan bertambahnya usia, Mikhayla makin mirip dengan Nia Ramadhani. Bahkan ada yang menyebut jika Mikha adalah Nia Ramadhani masa remaja. Dalam pemotretan ini, Mikhayla dan Nia cantik dengan gamis motif warna pastel. Bando yang selaras dengan gamis juga membuat ibu dan anak ini makin cantik. (Liputan6.com/IG/@hanzhp)4
Hot
Pemotretan Nia Ramadhani dan Mikhayla Ini Bak Kakak Adik, Parasnya Makin Mirip
Kehidupan Nia Ramadhani tak lepas dari perhatian. Bahkan hal kecil yang dilakukan oleh bintang sinetron Bidadari ini jadi perbincangan. Menjadi seorang publik figur, Nia Ramadhani tentunya sering melakukan pemotretan, baik sendiri ataupun bareng keluarga dan buah hati. Belum lama ini, Nia menjalani pemotretan bareng Mikhayla yang dilakukan oleh fotografer Hanz Petter.
Penjaga Pantai Bea Cukai Prancis saat mengikuti pelatihan menguji rencana pengamanan estafet obor Olimpiade, di lepas pantai kota Toulon, Prancis, pada 24 April 2024. (Christophe SIMON/AFP)6
Sport
Melihat Latihan Penjaga Pantai Bea Cukai Prancis Jelang Kedatangan Obor Olimpiade Paris 2024
Obor Olimpiade Paris 2024 diperkirakan akan tiba di Toulon pada 10 Mei 2024. Sebelumnya, Obor Olimpiade Paris 2024 dinyalakan pada Selasa (16/4/2024) lalu di kota Olympia, Yunani. Penyalaan obor sekaligus menandai hitung mundur 100 hari jelang pembukaan Olimpiade Paris 2024 pada 26 Juli 2024 mendatang. Secara estafet, api obor akan Olimpiade Paris 2024 dibawa menuju ke kota tuan rumah penyelenggaraan.
Raut wajah pemain Liverpool Mohamed Salah (kiri) bersama Darwin Nunez saat pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris melawan Everton di stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, Rabu, 24 April 2024. (AP Photo/Jon Super)7
Bola
Kalah dari Everton, Liverpool Tertahan di Posisi Dua Klasemen Sementara
Bermain di stadion Goodison Park, Liverpool harus menelan pil pahit kekalahan 0-2 dari Everton. Dua gol kemenangan Everton dicetak masing-masing oleh Jarrad Branthwaite di menit ke-27 dan Dominic Calvert-Lewin (58'). Kekalahan pada laga melawan Everton membuat posisi Liverpool tertahan di posisi dua klasemen. Sementara, Everton merangkak naik menjauhi zona degradasi.
Carmad (80) membuat penahan ombak dari bambu di Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (24/4/2024). (merdeka.com/Imam Buhori)11
News
Harap Cemas Terjangan Ombak Datang Lagi
Foto-foto berikut menceritakan kehidupan Carmad (80), salah satu warga Kampung Pisangan Desa Cemara Jaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Carmad merasakan langsung dampak perubahan iklim yang terjadi sejak tahun 2000-an. Sebagai penduduk pesisir, ia merasakan langsung dampak abrasi terhadap kehidupan diri dan keluarganya.

Copyright © 2024 liputan6.com KLY KapanLagi Youniverse All Rights Reserved