Liputan6.com, Jakarta - Ukurannya yang cukup besar membuat instalasi "Hydrogrid, Hydration" hasil kolaborasi Vinilon X Stanley hampir tidak mungkin dilewatkan pengunjung Art Jakarta 2024. Karya Founder, sekaligus Designer Principal Pallete Studio, Aji Fajar, ini tidak sekadar bisa dinikmati secara visual selama pameran seni di JIExpo Kemayoran, Jakarta itu berlangsung pada 4--6 Oktober 2024.
General Manager Marketing Vinilon Group, Christian Rudolf, menjelaskan bahwa instalasi mereka sengaja didesain sekaligus sebagai area tempat duduk. "Dengan begitu, pipa Polyethylene yang kami gunakan di instalasi ini tidak hanya terbukti lentur, tapi juga kuat," katanya saat ditemui di area stan Vinilon X Stanley di Art Jakarta edisi ke-14, Jumat, 4 Oktober 2024.
Baca Juga
Ia menyambung, "Lenturnya bisa dilihat dari bentuk instalasi yang dinamis, berputar-putar. Ini adalah karya seni yang tidak hanya estetis, namun juga fungsional." Instalasi itu dibentuk dari pipa berdiameter 32 mm dan menghabiskan sebanyak empat gulungan, menurut Christian.
Advertisement
Terkait keputusan berkolaborasi dengan Stanley, ia menyebut bahwa itu dilatarbelakangi "satu benang merah." "(Ini tentang) aliran air dari hulu ke hilir. Juga, kami mau menonjolkan pendekatan keberlanjutan, mengurangi dampak lingkungan," ujar Christian.
"Pipa kami food grade," imbuhnya. "Kami juga punya fasilitas daur ulang. Ide-ide seputar praktik lebih ramah lingkungan ini sejalan dengan Stanley (merek produk tumbler yang belakangan dianggap sebagai salah satu cara mengurangi botol air minum dari plastik sekali pakai)."
Isi Ulang Air Minum Gratis
Maka itu, selain bisa duduk, instalasi "Hydrogrid, Hydration" memungkinkan pengunjung Art Jakarta 2024 mengisi ulang botol air minum mereka di sini. Itu bisa dilakukan secara cuma-cuma alias gratis.
Mengeksekusi gagasan tersebut, Aji berbagai dalam keterangannya, "Proyek ini merupakan sebuah tantangan baru bagi kami, karena kami harus mengeksplorasi ide dengan menggabungkan dua produk besar: pipa Vinilon dan tumbler Stanley. Melalui konsep 'Hydrogrid, Hydration,' kami ingin bercerita tentang sebuah perjalanan."
"Dalam hal ini, kami menyoroti perjalanan air yang mengalir dari satu titik ke titik lain," sambungnya. "Kami juga ingin menunjukkan kekuatan pipa Vinilon yang kokoh, namun tetap lentur, sehingga bisa digunakan untuk ragam kebutuhan sistem perpipaan di berbagai struktur."
Pertama kali ikut Art Jakarta, Christian mengatakan bahwa ini merupakan bentuk kesadaran pihaknya untuk terus mendekatkan diri pada pasar yang lebih muda. "Setelah ini, kami telah menyiapkan rangkaian lanjutan (untuk memperkenalkan pipa melalui pendekatan seni), dan saat ini sudah berjalan Vinilon Pipe Art Competition," tandasnya.
Advertisement
Art Jakarta 2024
Art Jakarta tahun ini menempati lahan lebih luas, dari semula dua hall, jadi tiga hall, yaitu C1, C3, dan B3. Fair Director Art Jakarta, Tom Tandio, mengatakan bahwa pameran seni itu telah berkembang, tidak hanya secara ukuran, namun juga substansi.
"Kami senang sekali bisa mengumpulkan semua pemain utama dunia seni, mulai dari seniman, galeri, kolektor, museum, sampai penggemar seni," katanya saat pembukaan Art Jakarta 2024, Jumat. "Kami berusaha menawarkan pendekatan kreatif baru bagi para seniman, platform unik untuk mempersembahkan kreasi terbaru mereka demi memantapkan posisi Indonesia di dunia seni regional dan internasional."
Ya, pengunjung memang akan tetap menemukan karya-karya seni, seperti lukisan, patung, dan instalasi. Namun, rangkaian karya itu tidak semata membawa cerita sarat makna yang berbeda antara satu dengan yang lain, karena terdapat berbagai aktivasi anti-mainstream.
Instalasi "Hydrogrid, Hydration" memang berukuran cukup besar, namun Art Jakarta sebenarnya mendedikasikan AJ SPOT untuk presentasi instalasi seni istimewa berukuran besar. Karya tersebut telah "disesuaikan khusus untuk Art Jakarta."
Karya-Karya dari 73 Galeri Seni
Total, ada 73 galeri yang menyajikan karya seni terbaik dari koleksi mereka, sambil meningkatkan keseluruhan pengalaman audiens. Sementara 39 galeri seni berasal dari Indonesia, 34 lainnya merupakan galeri internasional yang berbasis di Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Rusia, dan Australia.
Direktur Arstistik Art Jakarta, Enin Supriyanto, menyebut bahwa kebanyakan partisipan tahun ini merupakan "para pemain lama." "Art Jakarta itu tentang menjalin kerja sama berkelanjutan, karena sebenarnya tidak semudah itu mengganti galeri peserta pameran. Kami tidak bisa asal pilih kalau ada satu-dua (galeri seni) yang sedang berhalangan ikut (pameran). Hanya sekitar lima persen partisipan baru di Art Jakarta tahun ini," katanya saat jumpa pers di bilangan Jakarta Pusat, Rabu, 11 September 2024.
"Galeri-galeri seni ini punya kebebasan 100 persen untuk membawa siapa (seniman dan karya terkurasi ke Art Jakarta)," ungkap Enin. "Tentu saja ketika memilih galeri-galeri itu, kami menimbang bahwa mereka adalah galeri-galeri yang aktif memamerkan karya-karya seniman Indonesia atau seniman di negara masing-masing, setidaknya dalam setahun terakhir."
Advertisement