Sukses

Promo Diskon Carter Kereta Wisata di Kompas Travel Fair 2024, Rute Jakarta-Banyuwangi Jadi Rp85 Juta

Kompas Travel Fair 2024 mengakomodasi beragram tren wisata kekinian yang muncul, salah satunya bleisure, yakni berbisnis sambil liburan. KAI Wisata menawarkan promo biaya carter kereta wisata yang berlaku sampai akhir November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - KAI Wisata memanfaatkan beragam peluang untuk mempromosikan layanannya. Salah satunya dengan mengikuti Kompas Travel Fair 2024 yang digelar selama tiga hari, dari 20--22 September 2024 di Jakarta Convention Center.

Selama pameran berlangsung, KAI Wisata menawarkan potongan harga alias diskon sebesar 20 persen untuk semua jenis layanan kereta wisata dengan pola carter yang berlaku untuk keberangkatan hingga 30 November 2024. Harga perjalanan kereta wisata yang ditawarkan mulai dari Rp20,5 juta untuk tujuan Cirebon sampai dengan harga tertinggi Rp85 juta untuk tujuan Banyuwangi.

Totala da sembilan jenis kereta wisata yang bisa dicarter dalam pameran ini, meliputi Kereta Panoramic, Kereta Imperial, Kereta Bali, Kereta Priority, Kereta Jawa, Kereta Sumatera, Kereta Toraja, Kereta Nusantara, dan Kereta Istimewa. Khusus untuk harga carter Kereta Istimewa didiskon sebesar 15 persen, dibanderol mulai dari Rp68 juta untuk perjalanan menuju Bandung dan harga tertinggi Rp223,55 juta untuk tujuan Banyuwangi.

"Beragam pilihan kereta wisata yang ditawarkan saat pameran berlangsung ini akan khusus diberikan langsung diskon sampai dengan 20 persen selama pameran berlangsung untuk keberangakatan sampai akhir November 2024," kata Direktur Utama PT KAI Wisata Hendy Helmy, dalam rilis yang diterima Lifestyle Liputan6.com, Jumat (20/9/2024).

Harga yang tercantum itu belum termasuk PPN 11 persen. Menyemarakkan suasana, KAI Wisata juga menggelar beragam permainan di booth selama pameran berlangsung. 

"Dengan adanya Kompas Travel Fair 2024 ini, pengunjung segera pesan kereta wisata pola carter untuk menikmati perjalanan mewah dan nyaman yang tidak kalah menarik dengan kereta wisata luar negri yang bisa langsung menikmati indahnya Indonesia melalui perjalanan kereta api wisata," kata Hendy.

2 dari 4 halaman

Dari Bleisure hingga Wisata Halal

Sementara, Wakil Direktur Bisnis Harian Kompas Novi Eastiyanto mengatakan pameran tahun ini menjadi momentum memperkenalkan tema Multi Travel Experience. Tema tersebut diklaim sejalan dengan sejumlah tren wisata pada 2024, di antaranya bleisure, yakni perjalanan bisnis digabungkan dengan liburan, serta wisata kebugaran yang fokus pada kesehatan mental dan fisik.

"Wisata mendalam yang menawarkan pengalaman budaya lokal dan set-jetting yang mengajak wisatawan mengunjungi lokasi film populer juga semakin diminati," kata Novi dalam keterangan tertulis berbeda. Pameran itu juga memberia sorotan lebih pada wisata desa sebagai alternatif wisata yang menawarkan pengalaman autentik dan kekayaan budaya lokal.

"KTF 2024 bukan hanya menyediakan multi airlines, travel agent, dan travel accessories, tetapi juga memberikan keberagaman pengalaman dari berbagai travel industry. Salah satu kebaruan yang kami bawa yakni zonasi wisata halal. Harapannya, terobosan tersebut bisa mendukung KTF dalam memberikan nuansa baru serta mengundang para traveler untuk hunting berbagai tawaran menarik," imbuh Novi seraya menyebut pihaknya menargetkan 18 ribu pengunjung hadir di acara tersebut.

 

3 dari 4 halaman

Sejumlah Promo dan Program Lain

Seperti tahun-tahun sebelumnya, KTF 2024 setiap harinya dipenuhi beragam program dan promo yang menguntungkan dan memudahkan para traveler. Sejumlah program menarik pada KTF 2024, antara lain, Tebus Murah Koper seharga Rp299 ribu, Serbu Wahana serba Rp59 ribu. Pengunjung dapat membeli tiket obyek wisata serba Rp59 ribu, seperti Taman Safari, Jakarta Aquarium, Dufan Ancol, dan Kidzania.

Aaa pula Happy Hour tiket pesawat Jakarta - Singapura pp senilai Rp495 ribu. Pengunjung juga bisa mengikuti program Lelang Tiket Pesawat ke Melbourne, Colombo, Manila, dan Taipei mulai dari Rp299 ribu-Rp599 ribu. Tidak ketinggalan, berbagai promo travel menarik untuk berbagai jenis wisata, termasuk wisata halal. Pengunjung yang berniat bepergian ke luar negeri dapat mengurus pembuatan paspor di booth Imigrasi di KTF 2024. 

Tahun ini, KTF menggandeng tiga bank partner yaitu OCBC, DBS, dan BSI sebagai Multi Bank Partner. Kolaborasi ini memberikan kemudahan dan keuntungan tambahan bagi para pengunjung, antara lain dengan adanya diskon tiket pesawat, cashback, cicilan tanpa bunga, serta tawaran eksklusif dan solusi finansial lainnya yang mendukung perencanaan perjalanan. 

4 dari 4 halaman

Tren Wisata ke Depan Menurut Kajian Pemerintah

Sementara, dalam pembukaan Wonderful Indonesia Outlook 2024/2025 di Jakarta, Kamis, 19 September 2024, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa tren pariwisata ke depan semakin mengarah pada perjalanan berkesadaran dan berdampak.

"Wisatwan lebih cenderung mencari pengalaman yang menginspirasi, memunculkan trip like a local karena mereka bisa mengeksplorasi destinasi melalui kacamata warga lokal," katanya.

Selain itu, ia juga memaparkan sejumlah tren wisata lainnya, seperti coolcations atau wisata ke tempat-tempat sejuk mengingat Bumi semakin panas. Ada pula star bathing, yakni wisatawan diajak untuk berimajinasi dan berkontemplasi sembari memandang rasi bintang di langit yang cerah.

Ada pula budget luxury, istilah yang ditujukan bagi pelancong yang ingin mendapatkan perjalanan bak sultan tapi tetap sadar bujet. Lainnya adalah gig-tripping, yaitu perjalanan wisata konser yang makin banyak dilakoni individu yang mengagumi idola tertentu.

"Hingga Juli 2024, sebanyak 7,75 juta wisatawan mancanegara serta lebih dari 598 juta wisatawan nusantara berhasil kita capai," sebut Angela.

Menurut dia, pertumbuhan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ke depan makin bergantung pada dua hal, yakni keberlanjutan dan teknologi. Penyelenggaraan parekraf secara berkelanjutan, ujar Angela, bukan lagi sebagai pilihan, tetapi perlu diposisikan sebagai kebutuhan yang diutamakan.

"Di sisi lain, perkembangan teknologi perlu dipandang bukan lagi sebagai substitusi, melainkan peluang baru dan penunjang sektor parekraf yang berkualitas dan berdaya saing," imbuhnya.

 

Video Terkini