Sukses

Polemik Adidas Samba yang Bikin PM Inggris Rishii Sunak Dirujak Warganet

Usaha PM Inggris Rishi Sunak untuk tampil menarik sepertinya malah jadi bumerang. Ia pun dirujak warganet di media sosial karena memakai Adidas Samba di momen yang tidak tepat.

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak baru-baru ini dikritik pedas oleh warganet karena memakai sepatu Adidas Samba saat melakukan wawancara di kantornya di kantornya di Downing Street, London.  Rishi Sunak langsung meminta maaf karena telah memakai sepatu tersebut untuk keperluan wawancara.

Hal itu bermula ketika PM Inggris ini mengenakan Adidas Samba saat diwawancara mengenai kebijakan perpajakannya. Dilansir dari The Guardian, Rabu, 10 April 2024, dalam wawancara itu, Rishi Sunak memadukan sepatu trainer warna abu-abu, putih dengan tiga garis hitam tersebut dengan kemeja putih, celana chino biru tua dan kaus kaki hitam

Pilihan outfit itu membuat banyak pengikut fesyen menyatakan pilihan gaya busana Sunak sebagai 'kematian' bagi Samba. Penampilannya jadi polemik karena dianggap merusak citra dan kredibiltas sepatu tersebut. Semua mata tertuju pada sepatu tersebut yang terlihat masih asli, hampir seperti baru saja dibuka kotaknya, sehingga memicu kritik lebih lanjut dari para pengamat.

Menurut Daily Mail,pilihan alas kaki Sunak adalah upaya untuk "mencoba dan tampil normal". Namun, usahanya untuk tampil menarik sepertinya malah jadi bumerang. Ia pun dirujak warganet di media sosial.

Banyak warganet yang mengatakan mereka akan menjual sepatu mereka secara online karena Sunak memakai sepatu tersebut. Beberapa bahkan menyebut Sunak telah merusak penampilan semua orang.

Komentar lain bahkan menyebut dalam "upaya untuk menampilkan dirinya sebagai anak muda dan trendi, Rishi Sunak mengambil sebuah sepatu kets yang selalu keren dan merusaknya untuk semua orang."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Momentum Pemakaian Adidas Samba

Namun, kritik sebetulnya lebih berkaitan dengan momentum dia memakainya. Selain untuk berolahraga, sepatu ini juga kerap dipakai untuk bepergian maupun kegiatan outdorr lainnya yang tidak bersifat formal. Situasi itu sepertinya membuat Sunak memutuskan untuk meminta maaf terutama kepada komunitas Samba.

"Dalam pembelaan saya, saya akan mengatakan bahwa saya telah memakai sepatu kets Adidas, Sambas, dan lainnya selama bertahun-tahun," kata Sunak.

Adidas Sambas pertama dirilis pada 1972, namun popularitasnya melonjak dalam beberapa tahun terakhir. Saat itu, Samba awalnya lahir untuk memenuhi kebutuhan para pemain sepak bola. Namun, Samba kemudian berevolusi untuk melayani olahraga yang lebih luas, seperti futsal di tahun 1970-an, dan skateboard di tahun 1990-an.

Sepatu kets Adidas Samba yang terkenal dengan tiga garisnya, punya basis penggemar yang beragam. Penyanyi Rihanna, Harry Styles,Kendall Jenner dan model Amerika Bella Hadid termasuk di antara tokoh-tokoh terkenal yang menyatakan kesukaan mereka pada sepatu klasik ini. Di London, Samba telah menjadi pemandangan yang umum.

Di tahun lalu, Adidas, memperkenalkan sepasang sepatu kets terbarunya yang dibanderol dengan harga AUD 777 atau setara dengan Rp7,6 juta. Sepatu tersebut diberi nama Adizero Adios Pro Evo 1 dan menjadi produk terbaru untuk kategori sepatu lari.

3 dari 4 halaman

Detail yang Tak Boleh Dilewatkan

Melansir news.com.au pada Selasa , 19 September 2023, Adizero Adios Pro Evo 1 diklaim bukan hanya mengedepankan desain modern, tetapi juga fungsionalitas dengan bobot hanya 138 gram saja. Sepatu ini dijuluki sebagai tonggak baru dalam dunia sepatu lari, yang memiliki misi untuk merombak ekonomi lari serta menjadi pendukung bagi para atlet untuk menciptakan rekor maraton yang baru.

Jika dibandingkan dengan produk sebelumnya, yakni Adizero Adios Pro 3, sepatu terbaru ini memiliki keunggulan signifikan. Adizero Adios Pro Evo 1 tercatat 40 persen lebih ringan dari pendahulunya.

Mengutip informasi dari Runners World, Adidas menyampaikan bahwa sejumlah atletnya akan mengenakan Adizero Adios Pro Evo 1 di musim maraton yang akan datang. Empat di antaranya akan segera menguji sepatu tersebut di ajang Berlin Marathon 2023.

Namun, ada satu detail penting yang tidak boleh dilewatkan oleh para konsumen. Charlotte Heidmann, selaku manajer produk global senior di Adidas, menegaskan bahwa setiap pembelian Adizero Adios Pro Evo 1 disertai dengan sebuah penafian (pernyataan) yang sangat krusial.

 

4 dari 4 halaman

Ditudingf Bukan Sepatu Ramah Lingkungan

 

Menurutnya, Adizero Adios Pro Evo 1 dirancang khusus untuk "satu balapan" saja, yang berarti hanya untuk satu maraton ditambah periode "adaptasi pemakaian sepatu". Dengan kata lain, ketahanan sepatu lari tersebut diperkirakan hanya mencapai sekitar 42 kilometer. Informasi ini tentu mengejutkan dan memicu banyak spekulasi serta kontroversi.

Sejumlah reaksi muncul di dunia maya, khususnya terkait klaim isu keberlanjutan Adidas. Sejumlah warganet kecewa, menganggap bahwa perusahaan ini hanya berupaya menarik perhatian dengan mengklaim produknya ramah lingkungan, sementara realitanya sepatu yang dijual dengan harga premium tersebut hanya bisa bertahan untuk satu kali lomba.

Istilah "greenwashing" pun menjadi sorotan, yang mengacu pada praktik perusahaan yang berpura-pura peduli terhadap isu lingkungan hanya demi meningkatkan citra positif. Salah satu warganet dengan tegas mengkritik langkah Adidas di media sosial, terutama di Instagram.

Pihak Adidas sendiri segera mengklarifikasi segala pertanyaan. Mereka menekankan bahwa sepatu tersebut, meski dioptimalkan untuk satu balapan, dibuat dari bahan yang ramah lingkungan. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.