Sukses

Dukung Pamannya Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati Angkat Isu Perlindungan Perempuan, Anak dan Disabilitas

Menurut keponakan Prabowo Rahayu Saraswati, bicara tentang perempuan, berarti juga berbicara tentang ekonomi, kesehatan, keterwakilan perempuan, perlindungan anak, dan pendidikan.

Jakarta - Keunggulan sementara pasangan capres dan cawapres Prabowo-Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam penghitungan sementara Pilpres dan Pemilu 2024 oleh KPU (Komisi Pemilihan Umum) tentu tak lepas dari peran tim suksesnya. Salah satunya adalah Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo, yang merupakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo punya hubungan dekat dengan Prabowo. Ia adalah keponakan Menteri Pertahanan RI, anak dari Hashim Djojohadikusumo. Sebagai juru bicara, wanita yang akrab disapa Sara ini juga kerap berkampanye untuk pasangan Prabowo-Gibran di berbagai kesempatan.

Saat berkampanye, Sara sering memaparkan posisi keberpihakan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2 itu soal isu perempuan, anak, hingga disabilitas yang telah tercermin dalam program kerja usungan. Ia mengatakan bahwa isu perempuan memiliki cakupan luas. Menurut Sara, bicara tentang perempuan, berarti juga berbicara tentang ekonomi, kesehatan, keterwakilan perempuan, perlindungan anak, dan pendidikan.

"Bicara perlindungan anak, kita enggak cuma bicara, istilahnya, dari segi edukasi; tetapi juga bicara dari segi kesehatan. Kita mau anak-anak kita cerdas. Kalau gizinya kurang, Pak Prabowo fokus pada hal paling dasar jangan sampai ada anak yang kelaparan, yang tidak mendapatkan gizi; supaya merekanya bisa cerdas," tutur Sara dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari Antara, 7 Februari 2024.

Mengenai isu disabilitas, Sara menuturkan sudah ada Undang-Undang (UU) Nomor 18 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas. UU tersebut telah mengatur hak-hak hingga pemenuhan kuota pekerja penyandang disabilitas.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rahayu Saraswati Bahas Isu Perempuan di Berbagai Acara

"Ini tinggal persoalan implementasi. Bahkan, sanksinya pun sudah ada, tetapi yang belum kita punya adalah komisi penyandang disabilitas," terang wanita berusia 38 tahun itu.

"Ke depannya, yang sudah digunakan sejak G20, yaitu kuncinya pentahelix, yaitu bukan hanya pemerintah, tetapi civil society (masyarakat sipil), civitas academica, masyarakat umum; semua gotong-royong," sambungnya.

Sara juga menekankan pentingnya memperluas akses bagi penyandang disabilitas dalam layanan pendidikan, peluang kerja, layanan kesehatan, transportasi, akses informasi dan komunikasi, serta partisipasi dalam kehidupan politik.  Tak hanya saat kampanye, dia juga membicarakan isu perempuan di berbagai acara lainnya.

Salah satunya dalam Conference on Indonesian Foreign Policy atau CIFP 2022 yang diselenggarakan di The Kasablanka Hall Jakarta, Sabtu, 26 November 2022. Dalam acara yang diselenggarakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) itu, ada sesi khusus yang membahas tentang isu perempuan bertajuk "Return of the Angels: Part V".

Diskusi ini dipimpin oleh Ketua FPCI Dino Patti Djalal bersama tiga tokoh perempuan Indonesia, yaitu Wakil Ketua Y20 Indonesia Rahayu Saraswati, Puteri Indonesia 2022 Laksmi Sharee, dan aktris Dian Sastrowardoyo.

3 dari 4 halaman

Rahayu Saraswati Diskusi Bareng Dian Sastrowardoyo

Dian sebagai seorang aktris dan aktivis perempuan menyuarakan tentang pentingnya kesetaraan gender. "Kesetaraan gender merupakan poin SDGs kelima yang telah disepakati dunia termasuk Indonesia. Secara populasi, perempuan cover keseluruhan dari 50 persen populasi dunia, tapi kesetaraan belum tercapai di manapun. Hal ini sudah terbukti menghambat ekonomi dunia," tutur Dian, melansir kanal Global Liputan6.com.

Ia melanjutkan bahwa perempuan belum cukup terwakili. Menurutnya, di karir profesional, hanya ada sedikit sekali perempuan. Sementara, perempuan seringkali melakukan bagian yang tidak proporsional di urusan rumah tangga (domestik) dan tidak dibayar.

Sementara itu, Rahayu Saraswati menyuarakan isu-isu terkait dengan perempuan, anak-anak, dan perdagangan manusia. Ia mengatakan, "Di Indonesia, ada anak-anak perempuan yang harus melayani 60 hingga 80 laki-laki setiap harinya. Negara ini menempati peringkat nomor satu untuk child abuse materials. Foto-foto kekerasan terhadap anak yang tersebar di sosial media pada 2012 ada 70 ribu. Ini terus meningkat, pada 2015 ada 150 ribu."

4 dari 4 halaman

Perolehan Suara Rahayu Saraswati

Selain berkampanye untuk sang paman, Sara juga maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) dari Partai Gerindra di daerah pemilihan (dapil) 'neraka' Jakarta III.  Dalam perhitungan suara sementara KPU, Rahayu mendapat suara terbanyak ke-6 di Dapil Jakarta III. Sementara, perolehan suara terbanyak adalah politikus PSI Grace Natalie.

Dalam hitungan sementara KPU pada Selasa (20/2/2024), pukul 15.30 WIB, Rahayu Saraswati mendapat suara 9.086. Sedangkan, Grace Natalie mendapat suara 38.106. Posisi kedua adalah politikus Golkar Erwin Aksa dengan perolehan suara 35.409.

Disusul politikus Nasdem Ahmad Sahroni dengan jumlah suara 28.483, kemudian politikus PDIP Charles Honoris dengan jumlah suara 20.342. Lalu, politikus PKS Adang Daradjatun mendapat 16.878 suara dan Sigit Purnomo atau Pasha Ungu dari PAN mendapat 10.566.

Adapun jumlah suara yang masuk untuk Dapil Jakarta III per 20 Februari 2024 pukul 15.30 WIB adalah 47,54 persen. Dapil Jakarta III ini menjadi arena pertarungan sejumlah politisi senior hingga mantan artis sehingga kerap disebut sebagai 'dapil neraka'.

Hasil yang ada barulah perolehan sementara yang bersumber dari publikasi Form Model C Hasil yang diunggah ke sistem KPU RI. Hasil penghitungan suara di TPS diunggah dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi publik.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini