Sukses

Bocah 5 Tahun Ditemukan Tewas di Palestina Bersama Keluarga Pamannya di dalam Mobil yang Diserang Tentara Israel

Permohonan bocah itu agar seseorang menyelamatkannya berakhir ketika saluran telepon terputus di tengah suara tembakan yang diyakini dilancarkan tentara israel.

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka seperti tak henti-hentinya datang dari Palestina yang terus dibombardir oleh pasukan Israel. Salah satu korban adalah seorang bocah perempuan berusia lima tahun yang hilang di Kota Gaza bulan lalu ditemukan tewas bersama beberapa kerabatnya dan dua paramedis atau tenaga Kesehatan yang mencoba menyelamatkannya.

Hal ini terjadi setelah mereka mendapat serangan dari tank Israel, Dilansir dari CNN, Sabtu, 10 Februari 2024, bocah bernama Hind Rajab itu sedang meninggalkan kota dengan mobil bersama bibinya, pamannya dan tiga sepupunya pada saat itu.

Sebuah rekaman suara panggilan antara Hind dan operator panggilan darurat menunjukkan bahwa anak kecil itu adalah satu-satunya yang masih hidup di dalam mobil, bersembunyi dari tentara Israel di antara jenazah kerabatnya. Permohonannya agar seseorang menyelamatkannya berakhir ketika saluran telepon terputus di tengah suara tembakan.

Paramedis dari Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) pada hari Sabtu berhasil mencapai daerah tersebut, yang sebelumnya ditutup sebagai zona pertempuran aktif. Mereka menemukan mobil Kia hitam yang ditumpangi Hind dengan kondisi kaca depan hancur dan lubang peluru berserakan di setiap sisinya.

Seorang paramedis mengatakan kepada wartawan bahwa Hind termasuk di antara enam jenazah yang ditemukan di dalam mobil, yang semuanya menunjukkan tanda-tanda penembakan. Tak jauh dari tempat tersebut ada sisa-sisa kendaraan lain yang dalam kondisi terbakar habis, kata Bulan Sabit Merah. Mobil itu adalah ambulans yang dikirim untuk menjemput Hind.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Israel Dituding Sengaja Menembak Anak Kecil

Awaknya di dalam ambulans, Yusuf al-Zeino dan Ahmed al-Madhoun juga tewas ketika ambulans tersebut dibom oleh pasukan Israel. Dalam pernyataannya, PRCS menuduh Israel sengaja menargetkan ambulans tersebut saat tiba di lokasi kejadian pada 29 Januari 2024.

"Israel dengan sengaja menargetkan kru Bulan Sabit Merah meskipun sudah melakukan koordinasi sebelumnya agar ambulans dapat tiba di lokasi kejadian untuk menyelamatkan Hind," terangnya.

"Anak itu (Hind Rajab) dan semua yang berada di dalam mobil ditemuka sudah tewas terbunuh tentara Israel, dekat pom bensin Fares di kawasan Atl Al-Hawa di selatan Gaza. Mereka ditemukan setelah dua minggu tidak ada kabar dari anak itu di zona yang dikiuasai Israel,” ungkap Khader Al Za’anoun, seorang jurnalis Palestina yang bekerja di CNN pada kakek dari bocah malang itu.

Sedangkan pihak PRCS mengatakan bahwa diperlukan waktu beberapa jam untuk mengoordinasikan akses dengan tentara Israel, guna mengirim paramedis ke Hind. "Kami mendapat koordinasi, kami mendapat lampu hijau," kata juru bicara PRCS, Nibal Farsakh, pada awal pekan ini.

3 dari 4 halaman

Personel Medis Harus Dilindungi

Rekaman percakapan Hind dengan operator telepon yang dibagikan secara publik oleh Bulan Sabit Merah, memicu kampanye untuk mencari tahu apa yang terjadi padanya.. Aturan perang menyatakan bahwa personel medis harus dilindungi dan tidak dijadikan sasaran dalam suatu konflik. Kemudian disebutkan bahwa orang-orang yang terluka harus diberikan perawatan medis yang mereka perlukan semaksimal mungkin dan dengan penundaan sesedikit mungkin.

CNN sudah mengontak pasukan Israel Defence Force (IDF) mengenai kejadian tersebut dan menjelaskannya secara rinci. Namun pihak Israel mengatakan masih akan mempelajari peristiwa itu.

Serentetan serangan yang dilancarkan oleh IDF di Jalur Gaza, Palestina sejak 7 Oktober 2023 banyak menjatuhkan korban, terutama masyarakat sipil termasuk wanita dan anak-anak tak bersalah. Situasi semakin terguncang ketika sebuah video menyebar, memperlihatkan tentara Israel menangkap seorang anak berusia 2 tahun.

Aksi yang terdokumentasi tersebut menunjukkan anak kecil itu menangis tersedu-sedu karena ditangkap, berusaha melepaskan diri tapi tidak berhasil. Salah seorang tentara terlihat memegangi erat tangan mungil sang anak.

4 dari 4 halaman

Kecaman Terhadap Tentara Israel

Berdasarkan unggahan pada akun Instagram @sahabatsurga pada Kamis, 23 November 2023, terlihat seorang pria dan perekam video mencoba mengambil kembali anak kecil yang menangis tersebut. Konfrontasi pun tak terhindarkan, dengan kedua belah pihak bersikeras mempertahankan posisinya dengan saling mendorong satu sama lain.

"👳🏻‍♂️: Bang, carilah lawan sepadan. Bukan anak kecil. 🐵: Lha ini lawan sepadanku, wak," begitu bunyi keterangan pada video tersebut, dikutip Sabtu, 25 November 2023.

Sementara mereka terlibat dalam perdebatan, seorang bocah tiba-tiba muncul dan berusaha menyelamatkan anak kecil tersebut dengan menerobos. Perjuangan sengit pun terjadi, tetapi akhirnya, dengan usaha bersama dua pria dan seorang bocah yang berani, anak kecil itu berhasil diselamatkan dari genggaman tentara Israel.

Perilaku tentara Israel terhadap anak berusia 2 tahun berhasil menarik perhatian. Selain menjadi objek candaan publik karena mencoba menantang seorang anak kecil, para warganet juga mengungkapkan kecaman terhadap dua anggota tentara Israel tersebut.

"Cari lawan kok lawan bayi sama anak-anak kecil.. emang pantes dengan julukannya.. Isrewel Diapers Force !!!," tulis salah satu warganet di kolom komentar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.