Sukses

Turis Inggris Merinding Rekam Ratusan Laba-Laba di Bali: Hal Terburuk yang Pernah Saya Lihat

Kendati video laba-laba itu mengerikan, si turis asing mengaku tetap menikmati liburannya di Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Bali telah jadi salah satu destinasi wisata dunia yang disambangi turis asing dari berbagai negara. Selama berada di Pulau Dewata, wisatawan manacanegara (wisman) acap kali berbagi pengalaman mereka, dan beberapa di antaranya terbilang tidak biasa.

Salah satunya datang dari seorang turis Inggris yang kedapatan merekam ratusan laba-laba bergelantungan di antara kabel listrik. Rekaman itu kemudian dibagikan di akun TikTok-nya, @graces__adventures pada 30 Januari 2024.

Klip berdurasi 30 detik itu memperlihatkan deretan sarang laba-laba, beserta hewan itu, terlihat menjamur di depan bangunan-bangunan kosong. "Ini adalah hal terburuk yang pernah saya lihat. Saya tidak melebih-lebihkannya," kata dia di rekaman yang dimaksud.

Di kolom komentar, tidak sedikit warganet yang mengaku ikut merinding melihatnya. Tapi, ada juga yang mengaku berhabiskan berminggu-minggu liburan di Bali, tapi tidak pernah mendapati pemandangan tersebut. "Ini pasti hanya di area tertentu saja di Bali," kata seorang TikToker.

Menanggapi ini, si pengunggah video menjelaskan bahwa ia membuat rekaman lanjutan yang menyebut, tidak semua wilayah di Bali dipenuhi sarang laba-laba. Hingga artikel ini ditulis, rekaman pertamanya telah mengumpulkan lebih dari 40 juta penayangan.

Di sederet klip lanjutan, wisman ini memang memperlihatkan banyak pengalaman menarik di Bali, yang kebanyakan adalah wisata alam. Di salah satunya, ia menulis keterangan video, "Info lebih lanjut tentang sarang laba-laba Bali yang saya rekam. YA, itu mengerikan, tapi jangan biarkan hal itu menghalangimu mengunjungi Bali."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jangan Jadi Penghalang Liburan ke Bali

Lebih lanjut, turis asing itu menduga sarang laba-laba yang dilihatnya adalah fenomena alam, yang "kemungkinan besar tidak akan Anda jumpai saat berlibur ke Bali." "Itu berada di sebuah desa kecil yang saya lalu dari Ubud menuju Gunung Batur," katanya.

Sementara laba-laba terbilang "pendatang baru," ulah monyet Bali yang badung sudah berkali-kali jadi pemberitaan. Kabar terbaru melibatkan seorang turis asing yang terpaksa merelakan paspornya disobek-sobek seekor monyet.

Kejadian itu terekam lewat sebuah video dan beredar viral setelah diunggah akun Instagram Idiots in Bali. Tidak diketahui bagaimana monyet tersebut mendapat dokumen sangat berharga bagi turis perempuan tersebut. Begitu pula dengan lokasi insiden berlangsung, mengingat objek wisata monyet di Bali ada di berbagai tempat, termasuk Monkey Forest Ubud.

Namun, turis itu sempat mencoba bernegosiasi dengan si monyet. Ia menyodorkan kertas sebagai pengganti paspor bersampul merah tersebut, tapi si monyet mengacuhkannya dan terus merobek lembaran paspor. Bahkan, seekor monyet lain mencoba mengganggu perempuan itu hingga membuatnya melompat mundur.

3 dari 4 halaman

Penelitan tentang Monyet di Bali

Sebuah makalah yang diterbitkan dalam jurnal sains Royal Society tercatat mempelajari monyet di Pura Uluwatu, Bali. Mereka meriset tentang kelakuan para kera yang sering mencuri barang, seperti tas, topi, kacamata hitam, tablet, bahkan ponsel dari manusia. Monyet-monyet ini mengambil deretan item tersebut untuk ditebus dengan makanan.

Ditemukan bahwa monyet ekor panjang dewasa yang hidup liar cukup cerdas memahami barang mana yang memiliki nilai tertinggi bagi pengunjung, seperti barang elektronik. Karenanya, mereka hanya akan melepaskan barang tersebut setelah menerima makanan yang dianggap memiliki nilai setara.

Para penulis mengatakan, perilaku tersebut menunjukkan "proses pengambilan keputusan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya" di antara monyet yang diamati sebagai bagian dari penelitian.

Mengutip CNN, 16 Januari 2021, para ilmuwan dari Universitas Lethbridge Kanada dan Universitas Udayana Bali mengamati bahwa selain mampu "menggunakan benda sebagai simbol token untuk meminta imbalan makanan tertentu," kemampuan barter hewan itu meningkat seiring bertambahnya usia dan pengalaman.

4 dari 4 halaman

Sampai Masuk Peringatan Otoritas Australia

NSW Health, otoritas kesehatan negara bagian New South Wales Australia, mengeluarkan peringatan perjalanan bagi wisatawan Australia yang akan berkunjung ke Bali. Mereka diimbau berhati-hati pada monyet liar karena hewan itu mungkin menggigit dan mencakar.

Peringatan dikeluarkan karena gigitan monyet liar bisa menyebabkan rabies yang mengancam keselamatan jiwa. Dilansir dari news.com.au, 12 September 2023, imbauan itu disampaikan mengingat semakin banyak wisatawan Australia yang digigit atau dicakar saat berlibur ke Bali dan tempat wisata lain. 

Monkey Forest Ubud adalah salah satu lokasi wisata paling populer di Bali. Banyak wisatawan asal Australia berbondong-bondong ke sana untuk melihat monyet bermain di habitat aslinya.

Namun, kebanyakan dari wisatawan tersebut berfoto dari jarak dekat dengan monyet sebelum membagikan hasilnya ke media sosial. Padahal, walau terlihat lucu, monyet tersebut tetaplah hewan liar yang berbahaya.

Direktur Cabang NSW Health One Health, Keira Glasgow, memperingatkan, "Saat bepergian, sangat penting menghindari kontak fisik dengan hewan apapun." Ia juga menyarankan wisatawan Australia menghindari interaksi dengan hewan liar melalui makanan atau permainan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini