Sukses

McDonald's Malaysia Tuntut Gerakan Boikot Israel, Minta Ganti Rugi Rp20 Miliar

Perusahaan pemegang lisensi McDonald's Malaysia mengklaim unggahan media sosial yang menyerukan "boikot produk Israel" menyebabkan kerugian pada bisnis mereka.

Liputan6.com, Jakarta - McDonald's Malaysia menggugat gerakan boikot Israel dengan tuntutan ganti rugi sebesar 1,3 juta dolar AS (sekitar Rp20 miliar). Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Malaysia telah digugat Gerbang Alaf Restaurants Sdn Bhd (GAR), pemegang lisensi McDonald's di Negeri Jiran, mengklaim unggahan media sosial yang menyerukan "boikot produk Israel" menyebabkan kerugian pada bisnis makanan cepat saji mereka.

Melansir Republic World, Senin (1/1/2024), BDS Malaysia dikatakan telah meluncurkan gerakan untuk mengakhiri dukungan internasional pada Israel atas "penindasan terhadap Palestina" dan menekan negara itu mematuhi hukum internasional.

Malaysia adalah negara mayoritas Muslim yang bersimpati pada Palestina. Negara ini telah mengambil sikap yang lebih keras terhadap Israel, terutama setelah serangannya di Gaza di mana korban sipil dilaporkan telah mencapai lebih dari 20 ribu orang.

New Strait Times melaporkan, Gerbang Alaf Restaurants menuduh BDS Malaysia menghasut masyarakat memboikot McDonald's Malaysia yang menyebabkan hilangnya keuntungan dan pemutusan hubungan kerja. Menanggapi gugatan tersebut, BDS Malaysia "dengan tegas membantah" tuduhan pencemaran nama baik perusahaan makanan cepat saji.

McDonald's Malaysia dinilai tidak mempunyai alasan untuk mengajukan gugatan terhadap Gerakan BDS. Ketua organisasi non-pemerintah tersebut, Profesor Dr Mohd Nazari Ismail, mengatakan gerakan BDS tidak secara langsung berkampanye melawan raksasa rantai makanan cepat saji tersebut.

Pihaknya menyebut hanya mendukung boikot yang diprakarsai masyarakat Malaysia sendiri. "Jika Anda melihat situs BDS Malaysia, kami sebenarnya tidak mengkampanyekan boikot ini. Yang memboikotnya adalah masyarakat Malaysia," katanya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bikin Doyoung Disemprot Fans

Mohd Nazari mengklaim bahwa gerakan untuk memboikot jaringan makanan cepat saji tersebut diperkuat setelah McDonald's diduga mensponsori makanan angkatan bersenjata Israel. Ia mengatakan, BDS akan mempertimbangkan untuk mengadakan kampanye penggalangan dana dalam menanggung biaya hukum terkait gugatan tersebut.

"Kami akan membicarakan hal ini dengan pengacara kami terlebih dahulu," sebutnya.

Tidak hanya di Malaysia, gerakan memboikot produk brand diduga terafiliasi dengan Israel juga telah dilakukan di berbagai negara, menyusul seruan solidaritas pada warga Palestina. Karena gelombang ini, Doyoung NCT kedapatan disemprot warganet dan penggemarnya, baru-baru ini.

Diketahui kritikan tersebut bermula setelah sang idol terpilih sebagai model kampanye terbaru untuk McDonald's.  Pengumuman terpilihnya Doyoung sebagai model kampanye McDonald's dibagikan langsung oleh pihak agensi SM Entertainment pada 25 Desember 2023.

Melalui Instagram-nya, Doyoung juga mengunggah foto yang menampilkan brand tersebut. "Merry Christmas," tulis singkat. Menanggapi itu, NCTzen, sebutan penggemar NCT, merasa kecewa dan meminta Doyoung tidak melanjutkan kontrak tersebut.

3 dari 4 halaman

Kritik terhadap McDonald's

Sebelumnya, seorang warga Inggris yang diyakini aktivis pro-Palestina punya cara unik menunjukkan kemarahannya pada Israel dan sekutunya. Ia membagikan video dirinya menyerbu sebuah restoran McDonald's di Birmingham, Inggris dengan puluhan tikus hidup yang sudah ia semprotkan dengan warna bendera Palestina.

Video ini ramai setelah diunggah di akun TikTok @amirroyal_1 dan kemudian dibagikan ulang akun @samaaden2020 pada 3 November 2023. Video diawali dengan gambar tiga peti plastik, masing-masing berisi tikus yang dicat merah, hijau, dan hitam.

Pada gambar berikutnya, pria tersebut memperlihatkan dua pelat nomor bertuliskan "PAIISTN" yang berarti "Bebaskan Palestina" sebelum mencampur semua tikus tersebut dalam satu kotak besar. Pria dengan kepala yang ditutupi bendera Palestina itu kemudian terlihat membuka bagasi mobilnya dan mengeluarkan kotak berisi tikus tersebut.

Ia langsung membuang tikus-tikus tersebut keluar dari kotaknya sesaat setelah tiba di pintu masuk restoran. Para pengunjung yang berada di sana pun sontak kaget dan terdengar berteriak. Pria itu pun kemudian berteriak, "Bebaskan saja Palestina!" dan "Boikot Israel!" saat ia berlari kembali ke mobilnya.

4 dari 4 halaman

Sediakan Makanan Gratis untuk Tentara Israel

Video tersebut diakhiri dengan gambar yang ditumpangkan di atas rekaman, menyerukan boikot McDonald's, Starbucks, dan Disney atas dugaan dukungan mereka terhadap Israel. Melansir Ynetnews, 8 November 2023, juru bicara resto cepat saji tersebut mengonfirmasi kejadian.

Pihaknya mengatakan bahwa hewan pengerat itu telah dikeluarkan dari restoran, yang kemudian dibersihkan sepenuhnya. Polisi Inggris pun menyelidiki insiden tersebut. Insiden ini terjadi setelah gerai McDonald's di Israel mengumumkan bahwa mereka akan menyumbangkan makanan gratis untuk pasukan militer Israel selama perang melawan Hamas.

"McDonald's menyediakan makanan gratis untuk IDF, (pasukan militer Israel). Kita harus berpegang pada prinsip-prinsip kita dan mengambil tindakan yang sejalan dengan keyakinan kita. Mari kita boikot McDonalds karena mendukung perusahaan yang terlibat dalam konflik adalah hal yang salah, terutama jika menyangkut hilangnya nyawa orang yang tidak bersalah," kritik salah satu pengguna X, dulunya Twitter, terkait aksi waralaba milik Israel itu, seperti dikutip dari News Week, 15 Oktober 2023.

Poster kritik tersebut juga berbunyi, "Mari kita tingkatkan kesadaran dan dorong akuntabilitas dari merek-merek ini. Ingat, suara dan tindakan setiap individu dapat membuat perbedaan dalam membentuk dunia yang lebih adil."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini