Sukses

6 Fakta Menarik Prabumulih, Kota Penghasil Nanas Termanis di Indonesia

Nanas yang dihasilkan dari tanah Prabumulih memiliki keunikan yang tidak dimiliki nanas dari daerah lain.

Liputan6.com, Jakarta - Prabumulih merupakan kota yang terletak di Sumatera Selatan dengan ibu kota di Prabumulih. Lokasinya berbatasan dengan Kabupaten Muara Enim di sebelah timur, selatan, dan barat, sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Penukai Abab Lematang Ilir. Jarak antara Palembang dengan Kota Prabumulih kurang lebih 90 km, bila ditempuh lewat jalan tol kisaran waktu sekitar dua jam.

Prabumulih adalah kota terbesar ketiga di Sumatera Selatan setelah Palembang dan Lubuk Linggau. Kota ini terbagi menjadi enam kecamatan, yakni Cambai, Prabumulih Barat, Prabumulih Selatan, Prabumulih Timur, Prabumulih Utara, dan Rambang Kapak Tengah. 

Cikal bakal Prabumulih dimulai dari pendirian dusun bernama Pehabung Uleh sekitar 700 tahun lalu. Nama itu diartikan sebagai tempat tanah yang meninggi. Pada masa pendudukan Belanda, nama dusun berubah menjadi Peraboeng Ngoeleh.

Baru pada masa pendudukan Jepang namanya diubah menjadi Peraboeh Moelih dan disederhanakan menjadi Prabumulih setelah masa kemerdekaan. Status administratifnya saat itu masih merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Muara Enim. Pada 10 Februari 1983, Kecamatan Prabumulih resmi ditingkatkan statusnya menjadi Kota Administratif Prabumulih.

Statusnya kemudian ditingkatkan menjadi Pemerintah Kota Prabumulih berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2001 tertanggal 21 Juni 2001. Selama hampir dua tahun, wilayah itu dipimpin pejabat wali kota Prabumulih sebelum berhasil melantik Rachman Djalili dan Yuri Gagarin sebagai wali kota dan wakil wali kota pertama Prabumulih pada 13 Mei 2003.

Apa lagi fakta menarik dari kota yang bermotto Prabumulih Jaya itu? Simak rangkumannya yang dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber. 

1. Nanas Termanis di Indonesia

Salah satu potensi alam yang jadi andalan di Prabumulih adalah nanas. Mengutip laman hortikultura.pertanian.go.id, nanas asal Bumi Seinggok Sepemunyian ini disebut sebagai nanas termanis di Indonesia. Rasa manisnya unik dengan 13 brix (tingkat kemanisan).

Luas pertanaman nanas di Kota Prabumulih mencapai 400 hektare tersebar di Kecamatan Prabumulih Timur, Cambai, dan Rambang Tapak Tengah. Pengembangan nanas masih dilakukan pada lahan pekarangan dalam bentuk kebun campuran dan terpencar. Nanas yang banyak dikembangkan adalah jenis Queen. Dari luasan satu hektare diperoleh hasil sekitar 30 ton.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Kota Minyak

Kota Prabumulih ditetapkan sebagai salah satu daerah penghasil tambang yang sangat potensial, dikutip dari Kotaprabumulih.go.id. Hal itu ditetapkan dengan Kepmen No. 414/K/81/MEM/2002 karena di wilayah Kota Prabumulih diperkirakan 250 juta barel minyak bumi yang ditemukan dan siap diolah.

Salah satu tempat pemboran minyak dan gas bumi yaitu di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih. Bahkan, terdapat Museum Migas di kompleks Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, Sumatera Selatan.

3. Makanan Khas

Tahok tutok adalah makanan khas dari Prabumulih yang terkenal. Dalam bahasa Indonesia, tahok artinya daun singkong, sementara tutok artinya tumbuk. Makanan berbahan dasar daun muda singkong ditumbuk itu diberi aneka macam bumbu dan rempah, seperti garam, gula, cabai, bawang merah, dan bawang putih.

Tak lengkap daftar kuliner Prabumulih tanpa memasukkan olahan nanas di dalamnya. Warga setempat mengolahnya menjadi berbagai macam menu, seperti sambal, bolu gulung, selai, dan keripik.

4. Tari Nutok Tahok

Mengutip Giwang.sumselprov.go.id, tarian nutok tahok terinspirasi dari proses memasak tahok tutok. Tarian ini menceritakan tiga gadis desa dalam membuat lauk tahok tutok, yaitu mempersiapkan alat penumbuk (lesung dan alu/antan) dan bakul anyaman (kambu/keruntung), setelah itu memetik daun singkong serta menumbuknya bersama-sama sampai dengan selesai.

3 dari 4 halaman

5. Tempat Wisata

Ketika mengunjungi Prabumulih, sempatkan untuk melihat ikon paling terkenal, yaitu Monumen Patung Kuda, yang berlokasi di Jalan Muara Dua, Kecamatan Prabumulih Timur. Monumen yang diresmikan pada 2015 itu melambangkan semangat kekuatan dan selalu tidak kenal lelah dalam keadaan apapun. Monumen biasanya ramai dikunjungi pada malam hari dan dipadati oleh penjual makanan.

Tak lupa terdapat Desa Wisata Ekowisata Burai yang meraih juara lima sebagai desa wisata terbaik kategori Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability (CHSE) dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021. Desa ini berada di Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Desa Burai menyuguhkan sederet atraksi seru nan menarik. Salah satunya atraksi Beranyut, yang menampilkan anak-anak muda desa yang tangguh dalam mengarungi sungai.

Ada pula tempat wisata kolam biru yang berlokasi di Desa Muara Sungai, Kecamatan Cambai. Kolam tersebut berada di tengah area perkebunan karet. Airnya jernih dan saat langit sedang cerah, tempias cahaya matahari menampakkan air yang kebiruan.

Selanjutnya, Islam Centre Prabumulih juga dapat menjadi tempat pilihan menjelajahi Kota Prabumulih. Bangunan masjid terbesar di kota ini memiliki kubah berhias motif batik. Masjid ini termasuk salah satu masjid termegah yang ada di Provinsi Sumatera Selatan.

4 dari 4 halaman

6. Tradisi Lisan Pabisan Masyarakat Suku Rambang

Mengutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan, setiap prosesi perkawinan Suku Rambang di Kota Prabumulih selalu identik dengan Tradisi Lisan. Tradisi ini bertujuan untuk menyampaikan pesan kepada kedua mempelai atau kepada hubungan yang baru terjalin antara dua keluarga besar.

Pabisanan atau besan adalah sebuah sebutan yang melekat terhadap dua keluarga yang telah melangsungkan pernikahan anaknya. Sebutan ini berlaku secara umum pada setiap suku bangsa, tetapi dalam pelaksanaan adat perkawinan berbeda-beda tahapan pelaksanaannya.

Tahapan pelaksanaan upacara adat perkawinan pada masyarakat Suku Rambang di kota Prabumulih adalah (1) bekerimbangan yakni masa perkenalan atau masa pacara istilah masa kini, (2) betandang yakni orang tua laki-laki datang kerumah orang tua perempuan untuk berkenalan sekaligus memastikan bahwa anak mereka berkerimbangan, (3) bebene yakni  orang tua laki-laki datang kerumah orang tua perempuan untuk menyampaikan  maksud hendak melamar (4) melamar yakni proses membuat ikatan 

Selanjutnya, (5) akad nikah yakni melaksanakan ijab kabul sebagai syarat suatu pernikahan  (6) babesan yakni perkenalan kedua keluarga besar serta panggilan yang melekat pada setiap orang sesuai dengan status/hubungan dalam keluarga, (7) mandi simburan disebut juga dengan mandi secara adat oleh tua menyan disertai juga dengan pantun-pantun.

Kemudian, (8) bejago mangian yakni  semalam bersama teman-teman, suasana ini juga merupakan ajang perkenalan oleh para remaja (9) pesta, disertai dengan penampilan tari-tari adat, pantun yang ditembangkan (10) balik andun makan yakni mengundang keluarga makan dan  (11) balik andun sujud  yakni  penganten mengunjungi rumah saudara-saudaranya, mereka sujud kepada saudara yang dikunjungi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.