Sukses

Investor dari China Dikabarkan Akan Beli 35% Saham Indo Straits

Perusahaan dari Tiongkok, China Shenhua Energy disebut bakal memborong 35% saham di Indo Straits Tbk (PTIS).

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan dari Tiongkok, China Shenhua Energy disebut bakal memborong sebanyak 35% saham di Indo Straits Tbk (PTIS). China Shenhua Energy disebut telah menyiapkan dana US$ 7,2 guna membeli 35% saham PTIS yang akan dibeli seharga Rp 700 per lembar dengan jumlah keseluruhan mencapai 157.557.855.

Indo Straits adalah perusahaan pelayaran dan bisnis penunjang pelayaran dengan kepemilikan sebanyak 81,82% saham oleh Straits Corporation. Sementara sisanya dikuasai investor publik mencapai 17,17% serta saham treasury sebanyak 1,01%.

Sebelumnya PTIS akan mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) guna pengembangan bisnis pada tahun 2023. PTIS tidak menyebut besaran capex tahun depan. Yang pasti, belanja modal tersebut bakal lebih besar ketimbang tahun 2022 lalu.

Berdasarkan laporan keuangan PTIS pada kuartal ketiga tahun 2022, emiten konstruksi, dukungan logistik pertambangan, dan perdagangan ini menghabiskan dana US$ 1,27 juta untuk pembelian aset tetap. Angka investasi ini meningkat 62,54% secara tahunan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Optimistis

"Masih dalam diskusi internal, Jadi kami belum bisa menyampaikan besarannya," kata Direktur Utama PTIS Toh Shi Jie dalam paparan publik, Rabu (21/12/2022).

Toh Shi Jie menambahkan bahwa, PTIS masih menghitung target pendapatan dan laba untuk tahun depan. Untuk tahun ini, Toh Shi Jie optimistis target pendapatan sebesar US$ 15 juta dan laba bersih sebesar US$ 700.000 di tahun 2022 dapat tercapai dengan memaksimalkan jasa layanan yang ada.

"Kami meyakini target tersebut mampu dicapai sampai akhir tahun 2022 dan 2023 akan lebih baik daripada tahun sebelumnya," ujar dia.

Untuk meningkatkan kinerjanya, Indo Straits berencana untuk meningkatkan layanan dan memulai proyek baru secara maksimal. PTIS akan mendukung proyek-proyek tersebut dengan memanfaatkan peralatan yang sudah ada sehingga proyek dapat dijalankan secara maksimal.

Pada tahun 2023, Indo Straits akan memfokuskan bisnisnya pada perusahaan pertambangan dengan memaksimalkan kegiatan anak usahanya, yaitu PT Pelayaran Straits Perdana dan PT Straits Mining Services.

Selain itu, PTIS juga berusaha untuk memaksimalkan sektor jasa yang ada di perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya di tahun depan. Caranya adalah dengan menambah peralatan dan armada untuk proyek baru yang didanai oleh hasil investasi.

 

3 dari 3 halaman

Suspend

Perlu diketahui bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat melakukan penghentikan sementara (suspend) perdagangan saham PT Indo Straits Tbk (PTIS), menyusul penguatan harga kumulatif dalam beberapa hari terakhir.

“Penghentian sementara perdagangan saham PTIS dilakukan di pasar reguler dan tunai mulai sesi I perdagangan 14 Maret 2023 dalam rangka cooling down,” tulis PH Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Donni Kusuma Permana dan PH Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Yayuk Sri Wahyuni melalui pengumuman BEI, Senin (13/3/2023).

Berdasarkan data BEI, harga saham PTIS telah melesat dari Rp 240 pada penutupan akhir Februari menjadi Rp 640 pada penutupan perdagangan kemarin atau terjadi lonjakan 166,66% sepanjang Maret 2023 berjalan. Bahkan, kemarin saham PTIS melesat Rp 95 (17,43%) menjadi Rp 640.

Penghentian sementara tersebut atau suspend itu kembali dibuka pada Selasa (21/3/2023).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.