Sukses

Sentilan Menohok Gus Baha, Orang Tidak Ikhlas itu Aneh

Gus Baha bongkar bagaimana sejatinya ikhlas, termasuk tiudask mengakui yang sebenarnya bukan milik kita. Meski kita membelinya.

Liputan6.com, Jakarta - Ikhlas dalam Islam merupakan salah satu konsep penting yang mencerminkan ketulusan hati dan kejujuran dalam beramal tanpa mengharapkan imbalan apapun selain ridha Allah.

Keikhlasan adalah esensi dari semua ibadah dan amalan, yang menunjukkan bahwa seorang hamba melakukan segala sesuatu semata-mata karena Allah.

Tanpa keikhlasan, ibadah dan amal shaleh tidak akan memiliki nilai di sisi Allah. Oleh karena itu, memahami dan menerapkan keikhlasan adalah kunci penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Gus Baha, atau KH Ahmad Bahauddin Nursalim, dalam sebuah ceramah yang diunggah di kanal YouTube @nyantri_bareng15, menekankan betapa pentingnya ikhlas dalam setiap perbuatan.

Menurut Gus Baha, ketidakikhlasan adalah sesuatu yang aneh karena ikhlas sebenarnya sangat mudah untuk dipraktikkan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Ikhlas Itu Gampang, Kata Gus Baha

Ia menegaskan bahwa ikhlas itu bukanlah sesuatu yang sulit jika kita memahami bahwa segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah.

“Orang tidak ikhlas menurut saya itu orang aneh,” ujar Gus Baha di potongan video singkat tersebut. Ia menjelaskan bahwa ikhlas itu sebenarnya adalah hal yang sangat sederhana dan mudah untuk dilakukan.

“Ikhlas itu gampang,” tegasnya.

Gus Baha menekankan bahwa ikhlas bisa dicapai dengan memahami bahwa segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya adalah milik Allah.

"Kalau kamu yakin ilmu itu milik Allah, memberikan juga ikhlas. Ikhlas itu milik Allah," katanya.

Menurutnya, tidak ada yang benar-benar kita miliki karena semuanya adalah pemberian dari Allah.

Lebih lanjut, Gus Baha mengajak jemaah untuk merenungkan tentang kepemilikan yang sesungguhnya. "Apa sih yang kamu punyai sehingga kamu tidak ikhlas?" tanyanya retoris.

3 dari 3 halaman

Merasa Memiliki Itu Salah

Ia kemudian menjelaskan bahwa uang, energi, bahkan bumi ini semuanya milik Allah. Oleh karena itu, merasa memiliki sesuatu secara mutlak adalah kesalahan dalam pandangan tasawuf.

“Merasa memiliki itu kalau dalam ilmu tasawuf sudah kesalahan kan,” tegas Gus Baha. Ia mengingatkan bahwa setiap harta yang kita klaim sebagai milik kita sebenarnya hanyalah pinjaman dari Allah.

“Bagaimana Anda punya coba, tahu-tahu tanah itu kok milik Anda? Karena saya beli, beli dari orang dari Zaid misalnya padahal yang asli punya itu Allah,” lanjutnya.

Gus Baha kemudian menjelaskan konsep kepemilikan nisbi dalam Islam. “Benar kamu pernah beli sama Allah? Zaid ini pemilik nisbi, pemilik yang tidak sebenarnya,” kata Gus Baha.

Kepemilikan nisbi artinya adalah kepemilikan sementara yang tidak mutlak, karena pada hakikatnya segala sesuatu adalah milik Allah.

Ungkapan Gus aha dalam pengajiannya ini memberikan pandangan yang mendalam tentang pentingnya sikap ikhlas dan bagaimana kita seharusnya memandang harta benda dalam kehidupan kita. Dengan menyadari bahwa semua yang kita miliki adalah milik Allah, kita akan lebih mudah untuk ikhlas dalam memberikan dan beramal.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul