Sukses

Gus Iqdam: Awal Ramadhan Ada Kesempatan agar Jasad Diharamkan dari Api Neraka

Mau jasada kita selamat dari jilatran api neraka? Gus Iqdam membeberkan cara yang mudah kita temout agar selamat kelak di akhirat.

Liputan6.com, Jakarta - Penceramah asal Blitar, Pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah Blitar Jawa Timur Gus Iqdam membeberkan akan ada orang-orang yang diharamkan jasadnya tersentuh api neraka.

Bisa dibayangkan bagaimana perasaannya jika kelak tidak akan tersentuh api neraka. Keyakinan bahwa seseorang terhindar dari siksaan api neraka dapat menjadi sumber kebahagiaan dan ketenangan pikiran.

Dalam ajaran Islam, orang-orang yang hidup sesuai dengan ajaran agama dan menjalani kehidupan yang taat kepada Allah diharapkan dapat memperoleh surga, tempat kebahagiaan dan kenikmatan abadi.

Jadi, keyakinan bahwa seseorang tidak akan tersentuh oleh api neraka dapat menghasilkan perasaan aman dan positif terkait dengan takdir akhirat mereka.

Sebenarnya, konsep surga dan neraka dalam Islam bukan hanya sebagai ancaman, tetapi juga sebagai insentif positif untuk mendorong umat Muslim menjalani kehidupan yang bermoral, taat kepada Allah, dan berbuat baik kepada sesama.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Berbahagia Sambut Ramadhan

Nah, soal diharamkannya tubuh ini dari api neraka, menurut Gus Iqdam sangat sederhana, yaitu dengan bahagia menyambut kehadiran bulan Ramadhan.

"Sopo wonge sing bungah dengan kehadiran bulan Ramadhan wong kuwi bakale diharomake soko geni neraka," kata Gus Iqdam dalam sebuah potongan video singkat yang diunggah akun TikTok @lek paidi, yang dikutip Senin 11 Maret 2024.

Gus Iqdam melanjutkan, makanya dengan hadirnya bulan Ramadhan diharapkan seorang muslim bahagia, senang. Kalau ada rezeki menyumbang masjid untuk kegiatan, atau ikut serta andil dalam membersihkan masjid dan berbagai amaliyah lainnya.

"Mulakno nek Romadhon sing seneng, duwe rejeki nyumbang mesjid, mesji dipel meh go taraweh, jedinge ono lumute diresiki, ben wong wong ra tibo, kiaine diopeni, ojo dipaido," katanya.

Ia kembali mengulangi, jika umat muslim mempersiapkan hal terebut, maka jasadnya akan diharamkan terkena api neraka.

"Nek sampeyan mempersiapkan kui, jasadae sampeyan diharomke keno geni neroko. Mulakno nek infone keberkahan sakjerone wulan rejeb, syaban, ramadan istimewa ngoten, sampeyan wis ngaji koyo niki, Ramadhan disambut sing tenanan," katanya.

 

3 dari 3 halaman

Hadis soal Kebahagiaan Menyambut Ramadhan

Rasulullah Muhammad SAW telah mengingatkan dalam sebuah hadis kepada ummatnya untuk senantiasa menghadirkan perasaan dan pikiran gembira menyambut kedatangan bulan suci Ramadhan. Kegembiraan dan perasaan suka ria ini juga niscaya bakal diganjar dengan sebuah keistimewaan pula:

مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ

Artinya: “Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka.”

Subhanallah walhamdu lillah, begitu mulia dan istimewa sekali muatan bulan Ramadhan, sehingga perasaan gembira, pikiran suka ria dalam menyambut kedatangannya pun, kita akan memperoleh ganjaran pahala kebahagiaan yang tiada terkira yakni dihindarkan dan dilindungi dari siksa api neraka.

Rasulullah SAW juga telah menjelaskan banyak keistimewaan dan kemuliaan selama bulan Ramadhan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam Nasa’I bahwasanya Rasulullah SAW bersabda :

أَتَاكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيهِ أَبْوَابُ الْجَحِيمِ وَتُغَلُّ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ، فِيهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Artinya: “Telah datang kepadamu bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah telah mewajibkan padamu berpuasa di bulan itu. Dalam bulan itu dibukalah pintu-pintu langit, dan ditutuplah pintu-pintu neraka, dan syaitan-syaitan dibelenggu. Pada bulan itu terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan.”

Selain persiapan mental dengan perasaaan dan pikiran gembira, bungah dan penuh suka ria maka yang tidak kalah penting adalah pembekalan diri dengan giat untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tuntunan beragama dalam Islam sebagai upaya mengkalibrasi tingkat keimanan dan keyakinan yang mungkin sebelumnya tenggelam dalam hiruk pikuk perhiasan duniawi yang melalaikan.

Hal ini bisa dilakukan dengan banyak aktif mengkaji atau mendengar pengajian dalam gelaran majelis taklim atau media lainnya tentang tuntunan ibadah bulan Ramadhan.

Ikhtiar demikian ini juga perlu dibangun guna menyatukan visi, misi dan tujuan pemahaman diri pribadi dan anggota keluarga khususnya dalam mewadahi kebajikan-kebajikan amal ibadah bulan Ramadhan agar tidak kecewa dan merugi disebabkan kehilangan start point dan peluang-peluang menarik dalam meningkatkan kuantitas kualitas ibadah sepanjang bulan Ramadhan.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda Cingebul

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.