Sukses

Bermain Game Online, Kapan Dianggap Boleh dan Dijatuhi Hukum Haram?

Penjelasan fiqih hukum bermain game online.

Liputan6.com, Jakarta - Game online merupakan salah satu permainan baru yang tengah menjadi tren di kalangan kawula muda. Namun, sebagai perbandingan, para ulama lampau pernah membahas mengenai hukum bermain catur. Dan mayoritas ulama membolehkan bermain catur karena catur mengandalkan kekuatan pikiran. 

Disebutkan dalam kitab Hasyiyah al-Jamal, juz 23, halaman: 268:

وفارق النرد الشطرنج حيث يكره إن خلا عن المال بأن معتمده الحساب الدقيق والفكر الصحيح ففيه تصحيح الفكر ونوع من التدبير ومعتمد النرد الحزر والتخمين المؤدي إلى غاية من السفاهة والحمق قال الرافعي ما حاصله ويقاس بهما ما في معناهما من أنواع اللهو وكل ما اعتمد الفكر والحساب كالمنقلة والسيجة وهي حفر أو خطوط ينقل منها وإليها حصى بالحساب لا يحرم ومحلها في المنقلة إن لم يكن حسابها تبعا لما يخرجه الطاب الآتي وإلا حرمت وكل ما معتمده التخمين يحرم

"Permainan dadu berbeda dengan catur, yang mana catur itu dihukumi makruh jika tidak menggunakan harta (uang). Sesungguhnya, catur dihitung berdasarkan dengan perhitungan yang akurat dan pemikiran yang benar, di dalamnya terdapat  unsur baiknya pemikiran dan macam-macam strategi. Adapun dadu itu didasarkan pada dugaan yang penuh dengan tujuan kebodohan."

Di era digital ini, game online banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Karena, game online mempunyai daya tarik tersendiri dan dapat menghilangkan kejenuhan. Apalagi, sekarang ini bisa dimainkan secara bersama.

Dalam pandangan syariat Islam bermain game sebagai selingan atau hiburan tentu tidak menjadi masalah. Hukum asal dari game komputer atau game online adalah mubah. Hal ini sesuai dengan kaidah fikih:

الْأَصْلُ فِي الْأَشْيَاءِ اْلإِبَاحَةُ إِلَّا مَا دَلَّ الدَّلِيْلُ عَلَي تَحْرِيْمِهِ

Artinya: “Hukum asal segala sesuatu adalah mubah, kecuali setelah ada dalil yang mengharamkannya.”

Tapi bermain game ini dalam konteks dan kasus tertentu bisa berubah hukumnya menjadi makruh, bahkan haram. Game online hukumnya menjadi makruh jika permainan tersebut justru membuat orang yang memainkannya lupa waktu dan menyia-nyiakan waktu yang berharga. Misalnya, seharusnya waktunya digunakan untuk belajar malah bermain game

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perhatikan Batasan Bermain Game

Dapat menjadi haram jika membuat orang tersebut justru melalaikan kewajibannya akibat bermain game, baik kewajiban yang bersifat duniawi maupun kewajiban ibadah. Misalnya, seorang suami yang seharusnya mencari nafkah, malah sibuk menghabiskan waktunya untuk bermain game.

Untuk itu, perlu diperhatikan batasan-batasan berikut ini:

1. Penangkapan bahwa materi permainan yang disajikan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pokok dalam agama Islam, baik di ranah akidah, akhlak dan ibadah. Hendaknya permainan tidak bertentangan pula dengan unsur-unsur kebudayaan Islam dan kebudayaan lokal yang telah mengakar di tengah-tengah masyarakat. 

Perlu diperhatikan dewasa ini banyak jenis permainan yang membawa agenda terselubung (hidden agenda) dalam merusak moral generasi muda. Di luar tampaknya melarang patriotisme dan keberanian, tapi sesungguhnya hal tersebut hanyalah kedok belaka. Motivasi utama di balik itu semua adalah “pencucian otak” bagi generasi muda.

Selain itu, harus dipastikan pula bahwa materi permainan tidak mengandung unsur-unsur kekerasan, brutal dan seksualitas. Sehingga dalam diri anak-anak tidak tumbuh kecenderungan radikal, sikap gampang menyakiti orang lain dan pikiran-pikiran kotor. 

Game juga tidak boleh mengandung unsur SARA yang melarang kebencian terhadap etnis, bangsa dan kelompok lain. Apalagi kelompok dalam internal umat Islam. Belakangan banyak bermunculan jenis-jenis permainan yang berisikan usaha menumpas gerakan-gerakan teror. Harus diwaspadai, apakah Islam menjadi objek dalam jenis permainan ini atau tidak.

Sebenarnya tidak bisa dipungkiri ada pula jenis-jenis game yang membawa manfaat, seperti game yang digunakan sebagai alat bantu belajar. Selain itu, ada juga game yang dapat digunakan dalam pelatihan perusahaan. 

Di sebuah stasiun televisi swasta pernah menayangkan liputan bahwa beberapa perusahaan di Jakarta melakukan seleksi atau ujian masuk untuk karyawan-karyawannya dengan menggunakan sebuah game. Gerakan atau tindakan yang dilakukan para peserta ujian saat bermain game tersebut dijadikan parameter untuk mengukur kepribadiannya. Game jenis ini baik dan layak untuk digunakan.

2. Hendaknya permainan yang dimainkan sesuai dengan porsinya atau tidak berlebihan. Jangan sampai hiburan menghabiskan seluruh waktu, menghalangi aktifitas lainnya dan mengambil waktu belajar serta bekerja, melalaikan seseorang dari tugas-tugas pokoknya dalam beribadah, di rumah tangga.

Selain itu, membuat orang lupa akan game yang lebih penting (dharuri), seperti fisik olahraga untuk menyehatkan badan. Game juga jangan sampai membuat orang terjerumus pada kecanduan.

Para orang tua harus selalu menemani anaknya ketika mereka ingin bermain game. Peran orang tua bisa dimulai dari memilihkan jenis permainan yang baik dan cocok untuk anaknya, lalu sampai pada pengaturan jadwalnya dalam mengisi waktu. Anak-anak jangan sampai dibiarkan sendirian dalam menentukan aktivitasnya, sebab hal tersebut sangat rentan berakibat pada perilaku menyimpang anak. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.