Sukses

BI Banten-Malang Siapkan Uang Baru Lebaran Rp 55 M dan 3,4 T

Dengan menukar uang baru melalui perbankan bakal terhindar dari kemungkinan menerima uang palsu dan pungutan biaya.

Liputan6.com, Serang - Menjelang Lebaran, Bank Indonesia (BI) menyiapkan uang baru yang bisa ditukarkan masyarakat. BI Banten menyediakan Rp 55 miliar. BI Malang, Jawa Timur Rp 3,4 triliun.

"Jumlah maupun pecahan uang yang dibutuhkan masyarakat untuk Lebaran tahun ini akan dioptimalkan pendistribusiannya, secara nominal Rp 55 miliar disiapkan," kata Kepala BI Perwakilan Provinsi Banten Budiharto Setyawan saat ditemui di kantornya di Kota Serang, Rabu 15 Juni 2016.

Penukaran itu bisa dilakukan pada 20-23 Juni 2016 pukul 09.00-12.00 WIB di Alun-alun Barat Kota Serang dengan nilai maksimal transaksi sebesar Rp 3,7 juta yang berisikan nominal pecahan Rp 2 ribu, Rp 5 ribu, Rp 10 ribu, dan Rp 20 ribu.

"Selain di Bank Indonesia, masyarakat juga bisa menukarkan uang baru di Bank BJB, BNI, BRI, Mandiri, Bank Muamalat," terang Budiharto.

Pihak BI pun mengimbau masyarakat untuk menukarkan uangnya melalui perbankan agar terhindar dari peredaran uang palsu.

"Ada risikonya, seperti jaminan ketepatan jumlah uang yang ditukar, kemungkinan menerima uang palsu, dan adanya pungutan biaya," jelas Budiharto.

Mobil Kas Keliling

BI Wilayah Malang, Jawa Timur menyediakan uang baru Rp 3,4 triliun untuk Lebaran. Dana yang disiapkan itu naik dibandingkan Lebaran tahun lalu yang hanya disediakan Rp 3,2 triliun.

Kepala Kantor BI Malang Dudi Herawadi mengatakan, penukaran uang itu bisa dilakukan langsung di 34 bank dan 30 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Malang Raya.

"Selain itu masih ada lagi mobil kas keliling dari sejumlah bank yang siap melayani penukaran yang baru bagi warga," kata Dudi di Malang, Rabu 15 Juni 2016.

Untuk mobil kas keliling, masing-masing dijatah membawa uang sebesar Rp 1 miliar. Mobil tersebut disebar di sejumlah titik. Misalnya di Balai Kota Malang, Polres Malang Kota, dan Polres Malang. Mobil kas keliling akan terus bergerak hingga batas terakhir yang ditentukan pada 30 Juni mendatang.

"Ada petugas kepolisian bersenjata lengkap yang menjaga di tiap mobil kas keliling. Bagian dari pengamanan," ucap Dudi.

BI juga mengantisipasi penukaran uang dalam jumlah besar. Tak menutup kemungkinan mereka adalah pengepul untuk menjual uang baru kepada masyarakat demi mencari keuntungan.

"Uang itu kan alat pembayaran, bukan komoditas yang diperjualbelikan," tegas Dudi.