Sukses

Pidato Jokowi Bernada Kampanye? Bawaslu: Jangan Cepat Menilai

Bawaslu mengingatkan untuk jangan terlalu terburu-buru dalam menentukan bahwa itu adalah sebuah pelanggaran kampanye.

Liputan6.com, Jakarta - Acara penetapan nomor urut pasangan capres dan cawapres di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) ternyata menyisakan pertanyaan. Bukan soal nomor yang didapat pasangan capres-cawapres yang akan bersaing pada Pilpres 2014, melainkan tentang materi pidato capres Joko Widodo (Jokowi).

Usai penetapan nomor urut, lembaga pimpinan Husni Kamil Manik itu memang memberikan kesempatan kepada Jokowi dan Prabowo Subianto untuk memberikan sambutan. Prabowo menjadi capres pertama yang memberikan sambutannya.

Saat giliran Jokowi, terjadi hal yang menarik. Di akhir pidatonya Jokowi melontarkan kalimat "..dan untuk menuju Indonesia harmoni, pilihlah nomor 2," ucapnya sesuai dengan nomor urut pasangan Jokowi-JK.

Karena ada ajakan untuk memilih, kalimat itu seolah bentuk kampanye yang tidak sepatutnya disebutkan. Namun, ketika dikonfirmasi kepada KPU, Komisioner Arif Budiman mengatakan itu bukan suatu yang harus ditanggapi.

"KPU tidak akan memberi tanggapan, karena itu pada sambutan. Silakan bicara apa pun di situ. Masuk kampanye atau tidak silakan masyarakat yang menilai," katanya.

Sementara itu, pimpinan Bawaslu Nasrullah mengingatkan untuk jangan terlalu terburu-buru dalam menentukan bahwa itu adalah sebuah pelanggaran kampanye.

"Saya pikir begini, kita tidak terburu-buru melihat itu kampanye atau tidak. Jangan naif memandang sesuatu. Toh tadi diberi kesempatan. Tapi nanti Bawaslu akan lakukan kajian," katanya.

Jokowi sendiri sangat tenang dan terlihat santai saat berpidato. Sebelum memulai pidatonya, Jokowi membacakan doa mukadimah dalam bahasa Arab. Setelah itu, Jokowi pun menjelaskan arti dari nomor 2 yang didapatnya.

"Nomor 2 atau 2  adalah simbol keseimbangan, simbol keseimbangan. Ada capres ada cawapres, ada mata kanan ada mata kiri. Ada telinga kanan, ada telinga kiri. Ada tangan kanan dan tangan kiri. Semua harmoni dalam sebuah kesimbangan," ujar Jokowi. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini