Sukses

Mengenal Friendster Sebagai Media Sosial Pertama, Simak Pula Sejarahnya

Friendster adalah sebuah platform media sosial yang diluncurkan pada tahun 2002 dan dikenal sebagai salah satu media sosial pertama di dunia.

Liputan6.com, Jakarta Friendster, yang diluncurkan pada tahun 2002, dikenal sebagai salah satu platform media sosial pertama yang mengubah cara orang berinteraksi secara online. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat profil pribadi, menambah teman, dan berbagi konten, yang saat itu merupakan konsep revolusioner dalam dunia digital. Sebagai pionir, Friendster membuka jalan bagi perkembangan media sosial yang kita kenal sekarang.

Pada puncak popularitasnya, Friendster memiliki jutaan pengguna di seluruh dunia yang terhubung dan berinteraksi satu sama lain. Keberadaannya memperkenalkan fitur-fitur seperti jaringan teman, testimonial, dan grup diskusi, yang memberikan ruang bagi komunitas online untuk berkembang. Meski akhirnya tergeser oleh platform lain, Friendster tetap diingat sebagai pelopor dalam membentuk era baru komunikasi digital.

Warisan Friendster masih terasa hingga kini, terutama dalam bagaimana media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Banyak fitur dan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Friendster kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh platform media sosial yang lebih modern.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai Friendster dan cara daftarnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Friendster

Friendster adalah sebuah platform media sosial yang diluncurkan pada tahun 2002 dan dikenal sebagai salah satu media sosial pertama di dunia. Friendster merupakan media sosial yang dibuat programer asal Kanada bernama Jonathan Abrams. Nama Friendster diambil dari dua kata, "Friend" yang berarti teman, dan "Napster".

Kemudian Friendster menjadi situs permainan sosial yang berbasis di Kuala Lumpur, Malaysia. Platform ini memungkinkan pengguna untuk membuat profil pribadi, menambah teman, dan berbagi konten seperti foto dan pesan. Friendster memperkenalkan konsep jaringan sosial online di mana pengguna bisa saling terhubung melalui daftar teman mereka, membentuk sebuah jaringan pertemanan yang luas.

Sebagai pionir dalam dunia media sosial, Friendster menawarkan beberapa fitur revolusioner pada masanya. Pengguna bisa memberikan "testimonials" atau rekomendasi pada profil teman mereka, bergabung dalam grup diskusi berdasarkan minat yang sama, dan menemukan teman baru melalui koneksi teman yang ada. Fitur-fitur ini membuat interaksi online menjadi lebih personal dan menarik, memfasilitasi pembentukan komunitas virtual yang solid.

Meskipun popularitas Friendster akhirnya meredup setelah munculnya platform lain seperti MySpace dan Facebook, kontribusinya terhadap dunia media sosial tetap signifikan. Friendster membuka jalan bagi konsep jaringan sosial yang kini menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari kita, dan banyak ide serta fitur dari Friendster diadaptasi oleh platform media sosial yang lebih modern. Sebagai pelopor, Friendster memegang tempat penting dalam sejarah evolusi media sosial.

3 dari 4 halaman

Sejarah Friendster

Friendster didirikan pada tahun 2002 oleh Jonathan Abrams, seorang insinyur perangkat lunak asal Kanada. Platform ini diluncurkan sebagai salah satu situs jejaring sosial pertama yang memungkinkan pengguna untuk membuat profil, menambah teman, dan berinteraksi secara online. Friendster menjadi sangat populer dalam waktu singkat, menarik jutaan pengguna di seluruh dunia yang tertarik dengan konsep jaringan sosial yang revolusioner pada saat itu.

Di awal keberadaannya, Friendster menawarkan fitur-fitur yang dianggap inovatif, seperti profil pribadi, testimonial dari teman, dan grup diskusi berdasarkan minat tertentu. Keberhasilan awalnya didorong oleh kemampuannya untuk menghubungkan pengguna dengan teman-teman mereka dan memperkenalkan mereka kepada teman-teman baru melalui jaringan pertemanan. Pada puncak popularitasnya, Friendster memiliki lebih dari tiga juta pengguna terdaftar.

Namun, seiring dengan pertumbuhannya yang cepat, Friendster mulai menghadapi masalah teknis yang serius. Situs ini sering mengalami downtime, dan pengguna mengeluhkan lambatnya kecepatan dan kinerja situs. Masalah teknis ini mengurangi pengalaman pengguna secara keseluruhan dan menyebabkan banyak pengguna mulai mencari alternatif yang lebih stabil.

Pada saat yang sama, platform media sosial lainnya seperti MySpace dan Facebook mulai muncul dan menawarkan fitur-fitur yang lebih menarik dan pengalaman pengguna yang lebih baik. MySpace, yang diluncurkan pada tahun 2003, memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasi profil mereka dengan musik dan desain unik, sementara Facebook, yang diluncurkan pada tahun 2004, memperkenalkan News Feed dan aplikasi pihak ketiga yang membuat interaksi di platform tersebut lebih dinamis.

Menanggapi penurunan popularitasnya, Friendster mencoba untuk berubah dan menemukan kembali dirinya beberapa kali. Pada tahun 2009, Friendster diakuisisi oleh MOL Global, sebuah perusahaan yang berbasis di Malaysia, dan mulai berfokus pada pasar Asia. Pada tahun 2011, Friendster beralih dari menjadi situs jejaring sosial menjadi platform game sosial, tetapi perubahan ini tidak berhasil membangkitkan kembali popularitasnya. Akhirnya, pada tahun 2015, Friendster mengumumkan penutupan layanannya secara permanen.

Meskipun akhirnya gagal bertahan dalam persaingan media sosial, Friendster meninggalkan warisan yang signifikan sebagai salah satu pionir jejaring sosial. Banyak fitur dan konsep yang pertama kali diperkenalkan oleh Friendster kemudian diadaptasi dan dikembangkan oleh platform media sosial lainnya. Friendster membuka jalan bagi era baru komunikasi digital dan memainkan peran penting dalam sejarah evolusi media sosial.

4 dari 4 halaman

Prestasi Friendster

Situs ini merupakan situs jejaring sosial pertama di internet yang memiliki basis awal di negara-negara berbahasa Inggris, lalu menyebar hingga ke Asia. Posisinya di Amerika Serikat dan tidak lama kemudian digantikan dengan MySpace, Facebook, dan LinkedIn.

Namun situs ini masih memiliki basis massa di Asia meskipun sekarang semakin memudar. Sempat menjelma menjadi website komunitas game setelah kalah tenar dari Facebook, kini halaman Friendster sudah tidak aktif. Pengakses Friendster.com saat ini hanya akan melihat papan pengumuman dengan judul Friendster is Taking A Break. Sejak pertengahan tahun 2014, website legendaris ini sudah tidak aktif.

Awal kemunculannya Friendster memiliki lebih dari 8,2 juta pengguna terdaftar dan lebih dari 1 juta pengunjung unik setiap bulannya. Namun pada Mei 2011, perusahaan ini mengalihkan diri menjadi situs permainan sosial dan menghapus semua akun jejaring sosial penggunanya. Sejak saat itu jumlah ini turun menjadi 1,2 juta pengguna terdaftar saja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.