Sukses

Bocah Ini Alami Fobia Potong Rambut hingga Terancam Dikeluarkan dari Sekolah

Bocah laki-laki ini 12 tahun tak memotong rambutnya.

Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang terutama anak laki-laki melakukan potong rambut cukup sering dilakukan. Terlebih, saat sekolah biasanya kurang dari satu tahun kamu harus memotong rambut agar terlihat rapi.

Namun, berbeda dengan bocaj berusia 12 tahun ini. Bocah laki-laki bernama Farouk James diketahui tak pernah memotong rambutnya. Dirinya dilaporkan mengalami tonsurephobia atau rasa takut tak terkendali untuk memotong rambutnya.

Dilansir Liputan6.com dari Oddity Central, Jumat (24/5/2024), Farouk bahkan beberapa kali terancam dikeluarkan dari sekolah karena rambutnya. Ia diketahui tak pernah memotong rambutnya seumur hidup.

Memiliki rambut cukup panjang bagi bocah laki-laki ini rupanya cukup menyulitkan. Terlebih, sekolah juga memiliki aturan mengenai tatanan rambut yang seperti terasa sulit dilakukan oleh Farouk.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ditekan untuk memotong rambut

Sebelumnya Farouk tak memiliki masalah dengan rambut panjangnya. Namun, saat dirinya mulai sekolah dirinya ditekan untuk memotong rambutnya hingga batas kerah kemeja. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan peraturan sekolah.

Meski begitu, pihak keluarga telah mengirimkan catatan dari dokter jika Farouk mengalami tonsurephobia. Akan tetapi sepertinya pihak sekolah memilih untuk mengabaikannya.

“Saya mengidap tonsurephobia dan juga narkolepsi yang berarti saya mudah tertidur lelap, dan keduanya saling terkait. Saya bisa mengalami mimpi buruk tentang rambut saya dipotong,” kata Farouk James.

3 dari 3 halaman

Ditahan hingga terancam dikeluarkan

Ibu dari Farouk, Bonnie Miller juga telah mencoba untuk mengepang rambut sang putra. Namun, kepangan juga dilarang di sekolah anaknya yang ada di London. Bocah 12 tahun ini juga beberapa kali harus ditahan serta berhadapan dengan guru kedisiplinan.

“Saya mendapat penahanan karena rambut saya baru-baru ini. Hukuman pertama adalah penahanan setengah jam, kemudian penahanan satu jam, lalu pada hari Jumat pekan ini saya mendapat penahanan dua jam.Hal ini pada akhirnya mengarah pada isolasi, skorsing, dan akhirnya pengusiran.” lanjutnya.

Sebelumnya, ibu Farouk telah mengetahui aturan mengenai sekolah tersebut. Bahkan ia dan putranya mendapat kesan pengecualian karena alasan medis. Namun, saat tahun ajara di mulai, Kepala Sekolah memberitahu jika Farouk akan dikeluarkan kecuali potong rambut. Terlebih, Tonsurephobia dianggap tidak sebagai fobia.

“Dia baru saja akan memulai psikoterapi untuk mengatasi fobianya, kami benar-benar melakukan segala kemungkinan. Farouk bahkan mengatakan kepada saya bahwa jika rambutnya dipotong, hidupnya tidak akan layak untuk dijalani. Jika saya tidak benar-benar memfilmkan saya membawanya ke tukang cukur dan mengirimkannya ke sekolah, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi.” ujar Bonnie Miller.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.