Sukses

Yakin Data Pribadi Aman? Cek Kebocoran Data dengan Cara Ini

Salah satu cara untuk memeriksa apakah data pribadi kita telah bocor adalah dengan menggunakan "Have I Been Pwned" (HIBP).

Liputan6.com, Jakarta Internet telah memfasilitasi kehidupan kita dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, di balik kemudahan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh internet, ada ancaman yang tidak bisa diabaikan, yakni kebocoran data pribadi. Setiap hari, jutaan pengguna internet mengalami kebocoran data, entah itu melalui serangan hacker, pencurian identitas, atau kebocoran informasi yang tidak disengaja.

Dampak dari kebocoran data pribadi ini bisa sangat merugikan. Identitas dapat dicuri, informasi finansial dapat dieksploitasi, dan orang-orang bisa menjadi korban penipuan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu waspada dan memastikan bahwa data pribadi kita aman.

Salah satu cara untuk memeriksa apakah data pribadi kita telah bocor adalah dengan menggunakan "Have I Been Pwned" (HIBP). HIBP menyediakan layanan untuk memeriksa apakah alamat email atau username kita telah terlibat dalam pelanggaran data. Dengan memasukkan alamat email atau username kita ke dalam HIBP, kita akan dapat mengetahui apakah data kita telah terbocor dan jika ya, dalam pelanggaran data apa.

Lalu bagaimana cara menggunakan Have I Been Pwned untuk mengetahui data pribadi kita telah bocor atau tidak? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (15/5/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Apa Itu 'Have I Been Pwned'?

'Have I Been Pwned' adalah situs web yang populer yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa apakah data pribadi mereka telah dikompromikan di internet. Situs ini menyediakan layanan yang mudah digunakan dan aman untuk mengetahui apakah akun email atau password seseorang telah bocor ke publik.

Salah satu fakta menarik tentang 'Have I Been Pwned' adalah bahwa situs ini memiliki database yang mencakup delapan miliar akun yang bocor. Jadi ketika seseorang memeriksa apakah data pribadi mereka terkena kebocoran, situs ini mencocokkan dengan database yang luas ini untuk memberikan informasi yang akurat.

Dengan menggunakan 'Have I Been Pwned', pengguna dapat dengan cepat mengetahui apakah data pribadi mereka berada di tangan yang salah. Jika data telah dikompromikan, situs ini juga memberikan rekomendasi tentang tindakan apa yang harus diambil untuk mengatasi kebocoran tersebut.

'Have I Been Pwned' bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya melindungi data pribadi dan memberikan langkah-langkah praktis untuk mencegah kebocoran data di masa depan. Ini adalah alat yang penting bagi siapa pun yang ingin menjaga informasi mereka tetap aman di dunia digital yang serba terhubung saat ini.

3 dari 5 halaman

Cara Cek Kebocoran Data dengan 'Have I Been Pwned'

Kebocoran data pribadi di internet semakin menjadi perhatian bagi banyak orang. Saat ini, kebocoran data terjadi dengan semakin seringnya, sehingga penting bagi kita untuk memeriksa apakah data pribadi kita telah bocor. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan layanan 'Have I Been Pwned'.

'Have I Been Pwned' adalah situs yang dapat membantu kita untuk mengecek apakah data pribadi kita telah bocor atau tidak. Caranya sangat mudah, kita hanya perlu mengunjungi situs 'Have I Been Pwned' dan memasukkan alamat email kita. Setelah itu, situs akan memberikan hasil apakah alamat email kita ditemukan dalam data yang telah bocor.

Hal ini sangat penting karena kita dapat mengetahui apakah data pribadi kita telah jatuh ke tangan yang salah. Jika data kita ditemukan dalam database kebocoran, maka langkah-langkah pengamanan tambahan seperti mengubah kata sandi dan mengaktifkan autentikasi dua faktor harus dilakukan untuk melindungi akun kita.

Untuk mencegah kebocoran data pribadi di masa depan, penting untuk mengikuti praktik keamanan yang baik, seperti menggunakan kata sandi yang kuat dan berbeda untuk setiap akun, menghindari mengklik tautan yang mencurigakan, dan tidak memberikan informasi pribadi kepada situs yang tidak tepercaya.

Dalam hal keamanan data pribadi, 'Have I Been Pwned' adalah alat yang sangat berguna untuk mengecek apakah data pribadi kita telah bocor atau tidak. Dengan langkah-langkah pengamanan yang tepat, kita dapat melindungi diri agar tetap aman di dunia digital yang penuh dengan ancaman ini.

 

4 dari 5 halaman

Cara Tingkatkan Keamanan Data Pribadi Anda di Internet

Kebocoran data pribadi di internet menjadi salah satu tantangan besar dalam era digital saat ini. Semakin banyaknya aktivitas online yang kita lakukan, semakin besar pula risiko data pribadi kita bocor ke publik. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara memeriksa, mengatasi, dan meningkatkan data pribadi di internet. Simak selengkapnya untuk mengetahui langkah-langkah yang dapat Anda ambil untuk meningkatkan keamanan data pribadi Anda di dunia maya.

1. Lindungi Password

Melindungi password yang digunakan di internet sangat penting untuk mencegah kebocoran data pribadi. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk meningkatkan keamanan password:

  1. Buatlah password yang kuat dan kompleks dengan gabungan huruf besar, huruf kecil, angka, dan simbol. Hindari penggunaan kata-kata yang mudah ditebak atau informasi pribadi.
  2. Gunakan password unik untuk setiap akun yang Anda miliki. Jangan pernah menggunakan password yang sama untuk beberapa akun, karena jika satu akun dibobol, akun lainnya juga dapat terancam.
  3. Rutin perbarui password Anda setidaknya setiap tiga hingga enam bulan sekali, terutama pada akun yang penting seperti email dan perbankan online.
  4. Gunakan layanan seperti "Have I Been Pwned" untuk memeriksa apakah alamat email Anda ada dalam daftar kebocoran data pribadi. Jika alamat email Anda terkena dampak, segera ganti password dan perbarui keamanan akun Anda.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan keamanan password Anda dan mencegah kebocoran data pribadi di internet. Selalu ingat untuk melindungi informasi pribadi Anda dengan hati-hati.

2. Gunakan 2 Factor Authentification

Dalam menghadapi ancaman kebocoran data pribadi di internet, penting bagi pengguna untuk melindungi akun-akun mereka dengan menggunakan keamanan yang lebih kuat. Salah satu metode yang digunakan untuk melindungi akun adalah dengan mengaktifkan metode otentikasi dua faktor (2FA).

Penggunaan 2 faktor otentikasi melibatkan penggunaan dua langkah verifikasi untuk mengakses akun, yang mencakup sesuatu yang dimiliki oleh pengguna dan sesuatu yang diketahui oleh pengguna. Contoh dari sesuatu yang dimiliki oleh pengguna bisa berupa telepon seluler, token keamanan, atau fingerprint pengguna, sedangkan sesuatu yang diketahui oleh pengguna bisa berupa kata sandi atau PIN.

Untuk mengaktifkan 2 faktor otentikasi pada akun-akun seperti Gmail, Instagram, dan WhatsApp, langkah-langkah umum yang harus diikuti adalah:

  1. Buka pengaturan akun pada platform yang digunakan.
  2. Cari opsi keamanan atau otentikasi dua faktor dan klik "Aktifkan".
  3. Pilih metode otentikasi yang diinginkan, misalnya dengan menggunakan aplikasi otentikasi atau kode verifikasi melalui SMS.
  4. Ikuti proses otentikasi sesuai dengan instruksi langkah demi langkah.
  5. Setelah langkah-langkah verifikasi selesai, otentikasi dua faktor akan diaktifkan dan pengguna akan diminta untuk memasukkan kode verifikasi tambahan setiap kali ingin mengakses akun tersebut.

Dengan mengaktifkan 2 faktor otentikasi, pengguna akan mendapatkan lapisan keamanan tambahan yang melindungi akun mereka dari akses tidak sah oleh pihak yang tidak berwenang. Penting bagi pengguna untuk menjaga metode otentikasi yang digunakan dengan aman, seperti tidak memberikan kode verifikasi kepada orang lain, sehingga keamanan akun tetap terjaga.

Dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan data pribadi, beberapa platform populer seperti Gmail, Instagram, dan WhatsApp sudah menyediakan fitur 2 faktor otentikasi kepada penggunanya. Dengan mengaktifkan fitur ini, pengguna dapat memastikan bahwa akun mereka aman dan terlindungi dengan baik dari potensi kebocoran data pribadi di internet.

3. Aktifkan Notifikasi untuk Aktivitas Mencurigakan

Dalam era digital saat ini, kebocoran data pribadi menjadi masalah yang semakin serius dan mengkhawatirkan. Untuk melindungi privasi dan keamanan Anda, sangat penting untuk tetap waspada terhadap aktivitas mencurigakan yang terjadi di akun-akun online Anda.

Salah satu cara untuk memeriksa, mengatasi, dan mencegah kebocoran data pribadi adalah dengan mengaktifkan fitur notifikasi untuk aktivitas mencurigakan. Fitur ini akan memberitahukan Anda jika ada aktivitas yang tidak biasa atau mencurigakan terjadi pada akun Anda.

Untuk mengaktifkan notifikasi ini, langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah memeriksa pengaturan keamanan pada akun Anda. Kebanyakan platform online menyediakan opsi untuk mengaktifkan notifikasi jika ada aktivitas mencurigakan yang terdeteksi.

Notifikasi ini dapat diterima melalui dua cara, yaitu melalui email atau pesan teks. Anda dapat memilih opsi yang paling nyaman untuk Anda. Setelah mengaktifkan notifikasi, Anda akan mendapatkan pemberitahuan segera ketika ada aktivitas mencurigakan yang terdeteksi pada akun Anda.

Dengan mengaktifkan fitur notifikasi ini, Anda dapat dengan cepat mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi kebocoran data pribadi yang terjadi. Selain itu, tidak hanya membantu Anda dalam mengamankan akun online Anda, tetapi juga memberikan Anda ketenangan pikiran yang lebih dalam menjaga privasi dan keamanan pribadi Anda.

Pastikan untuk mengaktifkan notifikasi untuk aktivitas mencurigakan pada setiap akun online Anda sehingga Anda dapat terus memonitor dan mengatasi masalah kebocoran data pribadi dengan cepat dan efektif.

 

5 dari 5 halaman

Cara Cegah Kebocoran Data

Kebocoran data pribadi di internet telah menjadi ancaman yang semakin meningkat dalam dunia digital saat ini. Semua orang harus waspada terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran data pribadi mereka, seperti alamat email, password, nomor telepon, dll. Salah satu langkah awal yang dapat diambil adalah dengan memeriksa apakah data pribadi kita telah terdaftar dalam serangan keamanan yang terkenal, seperti melalui layanan "Have I Been Pwned".

Selain itu, ada juga beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi dan mencegah kebocoran data pribadi, seperti menggunakan password yang kuat dan unik, menghindari membuka email atau pesan yang mencurigakan, serta menggunakan VPN saat terhubung dengan jaringan publik.

1. Menggunakan VPN

Di era digital saat ini, kebocoran data pribadi di internet menjadi perhatian yang serius. Untuk melindungi aktivitas online dan data pribadi dari pihak lain, penggunaan Virtual Private Network (VPN) adalah suatu langkah yang sangat penting.

VPN merupakan sebuah teknologi yang mengamankan koneksi internet pengguna melalui enkripsi data. Dengan menggunakan VPN, pengguna dapat menjaga privasi dan kerahasiaan aktivitas online mereka. Koneksi internet pengguna akan diarahkan melalui server yang terhubung dengan VPN, sehingga aktivitas online pengguna akan menjadi lebih sulit untuk dilacak oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan.

Selain untuk melindungi data pribadi, VPN juga memberikan beberapa manfaat lainnya. Salah satunya adalah kemampuan untuk memfilter koneksi internet. Dengan menggunakan VPN, pengguna dapat memblokir akses ke situs-situs berbahaya atau berpotensi membahayakan keamanan data pribadi.

Selain itu, penggunaan VPN juga dapat melindungi data dari serangan hacker. Dengan adanya enkripsi data, hacker akan sulit untuk mencuri informasi pribadi seperti username, password, atau data kartu kredit. Ini sangat penting dalam menjaga keamanan data pribadi dari serangan cyber.

Dalam era digital yang semakin maju, perlindungan data pribadi sangatlah penting. Dengan menggunakan VPN, pengguna dapat melindungi aktivitas online dan data pribadi mereka secara efektif. Selain itu, VPN juga memberikan manfaat lain seperti filter koneksi internet dan melindungi data dari hacker. Jadi, pastikan selalu menggunakan VPN saat melakukan aktivitas online untuk menjaga keamanan dan privasi data pribadi.

2. Membuat Password yang Kuat

Langkah pertama yang dapat dilakukan dalam melawan peretas adalah dengan membuat password yang kuat dan unik. Penting untuk menghindari penggunaan password yang mudah ditebak atau yang terkait dengan informasi pribadi.

Pentingnya memiliki password yang kuat dan unik adalah untuk mengurangi kemungkinan peretas menebak password dengan hanya mencoba beberapa kombinasi yang umum digunakan atau menebak informasi pribadi yang terkait dengan kita.

Sebuah password yang kuat harus mengandung kombinasi huruf besar dan kecil, angka, dan simbol. Menggunakan kombinasi ini akan memperkecil kemungkinan peretas berhasil menebak password kita.

Selain itu, setiap akun yang kita miliki harus memiliki password yang berbeda. Hal ini penting karena jika satu password diungkapkan, peretas tidak akan dapat mengakses semua akun kita jika setiap akun memiliki password yang unik.

Untuk memastikan keamanan password, menggunakan layanan seperti "Have I Been Pwned" dapat membantu mengetahui apakah password kita pernah bocor di internet. Layanan ini akan memberi tahu apakah password yang kita gunakan telah terjadi kebocoran data.

Dalam menghadapi ancaman kebocoran data pribadi di internet, membuat password yang kuat dan unik adalah langkah pertahanan pertama yang penting untuk dilakukan. Menggunakan kombinasi huruf dan angka, simbol, menghindari penggunaan informasi pribadi, dan memiliki password yang unik untuk setiap akun akan memperkecil risiko kebocoran data pribadi kita.

3. Mengaktifkan Fitur Otentikasi 2 Faktor

Kebocoran data pribadi di internet semakin sering terjadi dan menjadi ancaman serius bagi keamanan pengguna. Salah satu cara untuk melindungi akun dari serangan ini adalah dengan mengaktifkan fitur Otentikasi Dua Faktor (2FA).

Otentikasi Dua Faktor adalah fitur keamanan yang memerlukan kode verifikasi tambahan selain kata sandi regular untuk masuk ke akun. Kode ini dapat dikirim melalui pesan teks atau email.

Untuk mengaktifkan fitur ini, pengguna perlu mengikuti langkah-langkah sederhana. Pertama, kunjungi pengaturan keamanan akun. Kemudian cari opsi "Otentikasi Dua Faktor" atau "2FA" dan aktifkan fitur tersebut. Beberapa platform mungkin meminta pengguna memasukkan nomor telepon mereka untuk mengirimkan kode verifikasi melalui pesan teks, sementara yang lain mungkin meminta alamat email untuk mengirimkan kode melalui email.

Setelah mengaktifkan Otentikasi Dua Faktor, pengguna akan diminta memasukkan kode verifikasi setiap kali login ke akun mereka. Hal ini memberikan lapisan keamanan tambahan, karena bahkan jika kata sandi mereka terkuak, hacker tidak akan dapat mengakses akun tanpa kode verifikasi.

Dengan mengaktifkan fitur Otentikasi Dua Faktor, pengguna dapat melindungi data pribadi mereka di internet dan mengurangi risiko kebocoran data. Jadi, pastikan untuk mengaktifkan fitur ini pada akun-akun penting Anda.

4. Menerapkan Enkripsi Data

Enkripsi data merupakan salah satu langkah penting dalam menjaga keamanan data pribadi di internet. Dengan menerapkan enkripsi, informasi yang dikirim melalui jaringan internet akan diacak sehingga pihak yang tidak berwenang tidak dapat memantau aktivitas dan data yang dikirim secara online.

Enkripsi data bekerja dengan mengubah informasi yang ada menjadi bentuk yang tidak dapat dibaca oleh siapa pun tanpa memiliki kunci dekripsi yang tepat. Ini dilakukan dengan menggunakan algoritma matematika yang rumit, yang hanya dapat dipecahkan oleh pihak yang memiliki kunci pengaman yang benar.

Dalam konteks keamanan data pribadi, enkripsi sangat penting untuk melindungi informasi sensitif seperti nomor kartu kredit, kata sandi, dan informasi pribadi lainnya dari akses oleh pihak yang tidak sah. Selain itu, enkripsi juga memastikan bahwa data yang dikirim melalui jaringan internet tidak dapat diubah atau dimanipulasi oleh pihak yang tidak berwenang.

Untuk menerapkan enkripsi data, pengguna dapat menginstal aplikasi atau perangkat lunak enkripsi yang khusus dirancang untuk melindungi data pribadi mereka. Beberapa browser web juga telah meningkatkan tingkat keamanannya dengan memberikan dukungan enkripsi HTTPS, yang memastikan bahwa data yang dikirim melalui situs web tersandi dan tidak dapat diakses oleh pihak lain.

Dalam era digital saat ini, menjaga keamanan data pribadi menjadi semakin penting. Dengan menerapkan enkripsi data, pengguna dapat memberikan lapisan keamanan tambahan untuk melindungi informasi penting mereka dari kebocoran dan penyalahgunaan.

 

5. Menggunakan Incognito Mode

Incognito Mode adalah fitur yang tersedia di sebagian besar browser web yang memungkinkan pengguna untuk menjelajahi Internet tanpa menyimpan riwayat browsing. Ini sangat berguna dalam menjaga keamanan data pribadi pengguna.

Ketika menggunakan mode incognito, browser tidak menyimpan riwayat penelusuran, cookies, atau data pengisian otomatis. Ini berarti informasi sensitif yang mungkin Anda masukkan, seperti nama pengguna dan kata sandi, tidak akan disimpan. Begitu sesi incognito ditutup, semua data akan dihapus, sehingga tidak ada jejak yang dapat diakses oleh pihak lain.

Selain itu, mode incognito juga memberikan perlindungan dari serangan malware atau virus. Saat browsing dalam mode incognito, penggunaan plugin atau ekstensi dari pihak ketiga juga dinonaktifkan secara default. Ini membantu menghindari risiko terhadap serangan berbahaya yang dapat mengancam keamanan data Anda.

Namun, penting untuk diingat bahwa menggunakan mode incognito tidak memberikan perlindungan mutlak. Meskipun tidak ada riwayat yang disimpan di perangkat lokal, penyedia layanan Internet (ISP) dan situs web yang Anda kunjungi masih dapat melacak aktivitas online Anda. Selain itu, orang lain yang memiliki akses ke perangkat Anda tetap dapat melihat data yang Anda masukkan saat browsing dalam mode incognito.

Untuk menjaga keamanan data secara optimal, selain menggunakan mode incognito, disarankan juga untuk mengganti sandi secara berkala, menggunakan layanan pengenal yang aman seperti "Have I Been Pwned", dan menghindari membagikan informasi pribadi secara tidak perlu di internet.

6. Mengaktifkan Tracker Blocker

Dalam era digital saat ini, privasi dan keamanan data adalah hal yang sangat penting. Salah satu masalah besar yang sering terjadi adalah kebocoran data pribadi di internet. Namun, ada cara untuk memeriksa, mengatasi, dan mencegah hal ini.

Untuk melindungi data pribadi Anda, Anda dapat mengaktifkan fitur tracker blocker di komputer atau smartphone yang Anda gunakan. Tracker blocker adalah alat yang dirancang untuk melacak dan memblokir alat pelacakan yang ada pada website. Dengan mengaktifkan fitur ini, Anda dapat menghindari pengambilan data pengguna seperti lokasi, IP komputer, perangkat yang digunakan, dan informasi lainnya oleh alat pelacakan.

Penting untuk diingat bahwa alat pelacakan pada website bisa mencuri data pengguna tanpa sepengetahuan pengguna. Oleh karena itu, penggunaan fitur tracker blocker sangat dianjurkan untuk melindungi privasi Anda.

Untuk mengaktifkan tracker blocker, Anda dapat menggunakan perangkat lunak seperti ekstensi browser atau aplikasi anti-tracker yang tersedia untuk komputer dan smartphone. Setelah diaktifkan, alat ini akan secara otomatis memblokir alat pelacakan yang mencoba mengumpulkan informasi dari perangkat Anda.

Dengan mengaktifkan fitur tracker blocker, Anda dapat menjaga privasi dan keamanan data Anda saat menjelajah di internet. Jadi, pastikan untuk mengaktifkan fitur ini untuk melindungi diri Anda dari kebocoran data pribadi yang tidak diinginkan.

7. Membersihkan Cookies Secara Berkala

Cookies adalah file kecil yang disimpan oleh situs web di komputer pengguna. Mereka mengandung informasi tentang aktivitas browsing pengguna, seperti preferensi dan riwayat. Namun, cookies juga dapat digunakan oleh peretas untuk melacak data pribadi pengguna.

Untuk membersihkan cookies secara berkala dan melindungi data pribadi Anda, Anda dapat menggunakan informasi dari latar belakang ini. Salah satu cara untuk membersihkan cookies adalah dengan menggunakan fitur penghapusan riwayat pada browser web. Setiap browser memiliki cara yang berbeda untuk mengakses fitur ini, tetapi biasanya dapat ditemukan di menu Pengaturan atau Opsi.

Dalam fitur penghapusan riwayat, pastikan untuk memilih opsi untuk menghapus cookies. Selain itu, Anda juga dapat mengatur browser untuk menghapus cookies secara otomatis setiap kali Anda menutup jendela browser. Dengan cara ini, cookies tidak akan disimpan dalam jangka waktu yang lama.

Membersihkan cookies secara berkala sangat penting karena mereka dapat digunakan untuk melacak aktivitas online Anda dan mengumpulkan data pribadi Anda. Dengan membersihkan cookies secara rutin, Anda dapat meminimalkan risiko kebocoran data pribadi Anda di internet.

Dalam menghadapi kebocoran data pribadi, salah satu langkah penting yang dapat Anda ambil adalah dengan menggunakan layanan seperti "Have I Been Pwned". Ini adalah layanan yang memungkinkan Anda memeriksa apakah informasi pribadi Anda telah diunggah ke situs web yang bocor atau telah diakses oleh peretas. Layanan ini dapat memberi Anda tahu apakah Anda perlu mengambil tindakan lebih lanjut untuk melindungi data pribadi Anda.

Dalam menghadapi ancaman kebocoran data pribadi di internet, penting untuk tetap waspada dan mengambil tindakan pencegahan. Selain membersihkan cookies secara berkala, Anda juga harus menggunakan kata sandi yang kuat, menghindari membagikan informasi pribadi secara online, dan mengaktifkan keamanan tambahan seperti otentikasi dua faktor saat memungkinkan. Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat meningkatkan perlindungan data pribadi Anda di internet.

8. Selalu Hati-Hati dalam Memberikan Izin

Saat ini, keamanan data pribadi di internet menjadi salah satu perhatian utama. Banyak kebocoran data pribadi yang dapat mengancam privasi dan keamanan seseorang. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu berhati-hati dalam memberikan izin akses pada aplikasi dan situs web yang kita gunakan.

Pertama-tama, kita harus memastikan bahwa kita hanya memberikan izin pada aplikasi yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal dapat membahayakan keamanan data pribadi kita.

Kedua, penting bagi kita untuk membaca dan memahami persyaratan dan ketentuan sebelum memberikan izin akses pada suatu aplikasi atau situs web. Ini akan membantu kita memahami bagaimana data kita akan digunakan dan diolah oleh pihak yang bersangkutan.

Terakhir, kita juga harus berhati-hati dalam berbagi informasi pribadi di media sosial. Banyak pihak yang menggunakan media sosial untuk mengumpulkan informasi pribadi pengguna. Oleh karena itu, kita harus berpikir dua kali sebelum membagikan informasi pribadi seperti alamat rumah, nomor telepon, atau tanggal lahir di platform media sosial.

Dengan mengikuti langkah-langkah yang telah dijelaskan di atas, kita dapat mengurangi risiko kebocoran data pribadi dan menjaga privasi serta keamanan data kita di internet.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.