Sukses

10 Tempat Wisata di Berastagi Terpopuler, Bikin Liburan Berkesan

Tempat wisata di Berastagi didominasi oleh destinasi perbukitan dengan alam yang sejuk dan asri.

Liputan6.com, Jakarta Tempat wisata di Berastagi ada beraneka ragam yang sangat terkenal dan memukau. Berastagi merupakan kota kecil di Kabupaten Karo yang beribukotakan Kabnjahe dan memiliki sederet tempat wisata yang menarik untuk dijelajahi.

Walaupun luas Berastagi tidak terlalu luas, ternyata Berastagi tercatat dalam literasi sejarah kemerdekaan. Di mana Bung Karno sempat diasingkan di kota yang populer dengan komoditas buah dan bunga.

Berastagi sudah menjadi salah satu kota wisata di Sumatra Utara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan berbagai daerah. Hal ini dikarenakan tempat wisata di Berastagi memiliki alam yang asri dan sejuk seperti pegunungan, sehingga cocok untuk menghilangkan jenuh dan penat tersebut.

Berikut tempat wisata di Berastagi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (3/2/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Tempat Wisata di Berastagi: Bukit Gundaling dan Taman Lumbini

Objek Wisata Bukit Gundaling

Tempat wisata di Berastagi pertama yang wajib dikunjungi adalah Objek Wisata Bukit Gundaling. Tempat wisata ini merupakan daerah bukit yang terletak di Jalan Jamin Ginting, Gundaling I, Berastagi, Kabupaten Karoini.

Di sini kamu dapat dengan leluasa menyaksikan pemandangan Kota Berastagi dari ketinggian. Bukit yang memiliki ketinggian sekitar 1.575 mdpl ini hanya berjarak sekitar 3 kilometer dari pusat Kota Berastagi.

Tempat ini sangat pas untuk dijadikan sebagai spot untuk melihat aktivitas Gunung Sinabung. Berkeliling sambil menunggangi kuda bisa kamu pilih untuk menikmati seluruh keindahan alam di sini.

Taman Alam Lumbini

Taman Alam Lumbini merupakan rekomendasi tempat wisata di Berastagi terpopuler berikutnya yang wajib dikunjungi. Taman Alam Lumbini ini terletak di Desa Tongkoh, Kecamatan Dolatrayat, Kabupaten Karo.

Taman ini merupakan bagian dari sebuah Vihara yang sengaja dibangun sebagai tempat ibadah masyarakat Budha yang ada di sekitar daerah Karo. Biasanya. mayoritas pengunjung taman ini hanya memanfaatkan bagian sekitar taman terutama bagian Vihara untuk dijadikan sebagai latar belakang pengambilan foto.

3 dari 5 halaman

Tempat Wisata di Berastagi: Bukit Kubu dan Penatapan Berastagi

Bukit Kubu Berastagi

Bukit Kubu merupakan tempat wisata di Berastagi yang sangat cocok dikunjungi bersama keluarga. Tempat wisata ini berlokasi di Jalan Letjen Jamin Ginting, Gundaling II, Berastagi, Semajaya, Kabupaten Karo.

Tempat wisata ini tergolong paling mudah untuk diakses dari di antara tempat wisata di Karo lainnya. Adapun berbagai aktivitas yang bisa dilakukan di sini, mulai dari berkeliling menggunakan kuda dan delma, bermain flying fox, main mobil remote control, dan lain sebagainya.

Penatapan Berastagi

Penatapan Berastagi merupakan tempat wisata yang cocok dikunjungi untuk melepas penat. Di tempat ini kamu bisa duduk-duduk santai sembari menikmati pemandangan alam dan sajian kuliner sederhana seperti mi rebus dan jagung bakar.

Kondisi alam di sekitar Penatapan ini benar-benar masih asri. Kondisi udaranya masih sangat segar dengan pepohonan besar yang tumbuh di seluruh bagian penjuru wilayahnya. Ketika berkunjung saat malam hari, kamu akan menyaksikan pemandangan cantik. Pasalnya kamu akan melihat kelap-kelip lampu kota yang indah, ditemani dengan sajian kuliner.

 

4 dari 5 halaman

Tempat Wisata di Berastagi: Lau Sidebuk-debuk dan Air Terjun Dua Warna

Pemandian Air Panas Lau Sidebuk-Debuk

Tempat wisata di Berastagi terpopuler berikutnya adalah Pemandian Air Panas Lau Sidebuk-Debuk. Pemandian ini terletak di Desa Daulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo. Kamu perlu menempuh perjalanan sekitar 58 kilometer dari Kota Medan.

Pemandian air panas ini memiliki sumber air panas alami dengan belerang yang berasal dari lava Gunung Sibayak sehingga cocok dijadikan untuk sekedar relaksasi dan merasakan hangatnya air belerang ditambah sejuknya udara pegunungan.

Air Terjun Dua Warna

Air Terjun Dua Warna merupakan destinasi wisata di Berastagi yang wajib dikunjungi. Air terjun ini terletak di Kawasan Perkemahan Sibolangit yang memiliki ketinggian sekitar 75 meter dengan debit air yang cukup deras.

Mirip namanya, air terjun ini memiliki dua warna, yaitu biru dan hijau. Aliran air yang mengalir ke air terjun ini berasal dari arus sungai yang terbentuk berkat letusan Gunung Sibayak. Walaupun mengandung belerang, air di tempat ini cenderung tidak lengket dan tidak beraroma belerang sama sekali.

5 dari 5 halaman

Tempat Wisata di Berastagi: Desa Peceren dan Desa Lingga

Desa Peceren

Tempat wisata di Berastagi berikutnya adalah Destinasi Desa Peceran. Desa ini merupakan salah satu desa budaya yang masing memegang teguh tradisi dan budaya suku Karo.

Berkunjung ke sini kamu akan disuguhkan berbagai mavam wisata sejarah dan budaya Karo. Mulai dari rumah adat hingga kehidupan budaya masyarakat sekitar, semuanya bisa kamu nikmati di tempat ini.

Salah satu tempat palin menarik yang selalu menjadi buruan wisatawan saat berkunjung ke tempat ini adalah rumah adat suku Karo. Ada sekitar enam rumah adat di desa ini.

Desa Lingga

Tempat wisata berikutnya di Berastagi adalah Kampung Tradisional Desa Lingga. Tempat wisata ini berlokasi 15 kilometer dari pusat Kota Berastagi. Kampung ini merupakan salah satu dari beberapa kampung di Kari yang masih menjaga budaya dan tradisi suku Karo.

Desa Lingga ini terletak sekitar 1.200 mdpl. Ada banyak bangunan rumah tradisional atau rumah adat suku Karo yang sudah berusia lebih dari 250 tahun. Selain rumah adat, Desa Lingga juga memiliki banyak bangunan tradisional lainnya seperti Jambur, Geriten, Sapo Page, Museum, dan lain sebagainya.

Seluruh bangunan tradisional yang didirakan menggunakan arsitektur bangunan tradisonal suku Karo, yaitu berbentuk memanjang dengan satu ruangan besar di dalamnya tanpa ruang kamar mandi. Uniknya lagi, satu bangunan rumah adat bisa menampung 8 hingga 10 keluarga. Hal ini dikarenakan rumah adat ini tidak memiliki ruang kamar.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini