Sukses

10 Penyebab Mata Sering Berair, Jangan Sepelekan

Memproduksi terlalu banyak air mata juga bisa menjadi pertanda masalah.

Liputan6.com, Jakarta Air mata penting untuk membasuh racun dan benda asing yang masuk ke dalam mata. Air mata berfungsi melindungi permukaan mata, dan memberikan nutrisi pada mata. Sesuatu yang sederhana seperti tertawa atau menguap juga dapat menyebabkan mata berair.

Tetapi memproduksi terlalu banyak air mata juga bisa menjadi pertanda masalah. Jika mata berair disertai perubahan penglihatan, rasa sakit, benjolan di dekat saluran air mata, atau perasaan tidak nyaman yang tak kunjung hilang, ini merupakan kondisi yang tak boleh dibiarkan berikut saja.

Beberapa kondisi dapat menyebabkan mata berair. Kondisi ini bisa berupa masalah ringan hingga berat. Berikut 10 penyebab mata berair dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (12/11/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Masalah Kelenjar Minyak dan Saluran Air Mata Tersumbat

Disfungsi kelenjar minyak

Kelenjar meibom terletak di kelopak mata dan menghasilkan komponen air mata berminyak. Minyak ini mencegah air dalam air mata menguap. Jika kelenjar meibom tidak menghasilkan cukup minyak mata bisa menjadi kering. Mata kering adalah salah satu penyebab paling umum dari mata berair.

Mata akan secara refleks mengeluarkan air untuk mengimbangi kekeringan. Menempatkan handuk bersih dan panas di atas kelopak mata dapat membantu membuka kelenjar minyak. Pijat dengan lembut kelopak mata untuk membantu meningkatkan produksi minyak.

Saluran air mata tersumbat

Air mata diproduksi oleh kelenjar lakrimal, kemudian mereka membersihkan mata dan mengalir keluar melalui lubang-lubang kecil di sudut mata yang disebut saluran air mata. Jika saluran itu tersumbat, air mata akan menumpuk. Saluran air mata dapat menjadi tersumbat pada orang dewasa karena cedera, infeksi, peradangan, atau (jarang) tumor. Penuaan juga dapat menyebabkan saluran air mata menyempit. Beberapa orang dilahirkan dengan saluran air mata yang sempit.

3 dari 6 halaman

Mata Kering dan Alergi

Mata Kering

Sekalipun kelenjar minyak bekerja secara optimal, Anda masih bisa mengalami kekeringan yang menyebabkan mata berair. Mata kering sendiri memiliki banyak penyebab, termasuk penyakit autoimun, obat-obatan, dan paparan asap atau angin. Mata kering juga lebih sering terjadi seiring bertambahnya usia, terutama pada wanita pascamenopause.

Alergi

Paparan serbuk sari, debu, bulu binatang peliharaan, tungau, dan asap dapat menyebabkan mata menjadi merah, gatal, dan berair. Untuk meredakannya, cobalah obat yang dijual bebas seperti obat tetes mata dan antihistamin. Efek ini biasanya disertai dengan pilek atau bersin.

4 dari 6 halaman

Masalah Kelopak Mata

Masalah pada kelopak mata

Kelopak mata adalah bagian dari sistem drainase mata. Jika ada perubahan pada kelopak mata, mata tidak akan mengalir seperti seharusnya. Kondisi ini dapat menyebabkan kemerahan, lendir, kekeringan, dan sensitivitas terhadap cahaya.

Benjolan di Kelopak Mata

Benjolan di kelopak mata bisa berarti bintitan atau chalazion. Kebanyakan bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri. Bintitan biasanya menyakitkan dan lebih besar. Sementara chalazion cenderung tidak menimbulkan rasa sakit.

Untuk mengobati benjolan kelopak mata, rendam waslap bersih dengan air panas dan tempel di kelopak mata selama 10-15 menit. Lakukan ini 3 hingga 5 kali sehari. Anda juga dapat memijat chalazion dengan lembut menggunakan jari yang bersih.

5 dari 6 halaman

Bulu Mata Tumbuh ke dalam dan Masalah Kornea

Bulu mata tumbuh ke dalam

Saat bulu mata tumbuh ke dalam, bulu mata itu bergesekan dengan mata. Ini mengiritasi dan menyebabkan keluarnya air mata ekstra. Dokter mungkin akan mencabut bulu mata yang tumbuh ke dalam atau menyarankan operasi untuk menghilangkan bulu mata secara permanen. Jika tidak mendapatkan perawatan, masalah yang lebih serius bisa muncul seperti goresan dan bisul kornea.

Masalah pada kornea

Mulai dari goresan kecil hingga luka terbuka atau bisul, kornea juga bisa meradang. Kondisi ini biasa disebut keratitis. Jika kornea tergores mata akan lebih berair, menyakitkan, dan sangat sensitif terhadap cahaya. Untuk mengobatinya, bilas mata dengan larutan salin, berkedip beberapa kali, atau tarik kelopak mata atas ke kelopak mata bawah.

Jika kondisi makin parah segera hubungi dokter. Penundaan dapat merusak penglihatan atau menyebabkan kebutaan. Penggunaan lensa kontak juga memiliki peluang lebih tinggi terkena keratitis. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan mendisinfeksi lensa dengan benar dan pastikan untuk tidak memakainya terlalu lama.

6 dari 6 halaman

Konjungtivitis dan Bell’s Palsy

Konjungtivitis (pink eye)

Konjungtivitis paling sering disebabkan oleh adenovirus, virus sial yang dapat menyebabkan flu. Mata berair hanya satu gejala konjungtivitis. Anda mungkin juga mengalami gatal, kemerahan, dan rasa sakit. Kompres dingin dan basah di atas mata dapat meredakan sebagian mata berairi dan gejala lainnya. Seperti flu, konjungtivitis juga bisa menular.

Bell’s palsy

Bell's palsy adalah suatu kondisi di mana otot-otot di satu sisi wajah menjadi lemah atau lumpuh. Biasanya kondisi ini hanya memengaruhi satu sisi wajah pada satu waktu, menyebabkannya terkulai atau menjadi kaku. Kondisi ini dapat mengganggu proses berkedip. Ini membuat kelopak mata tidak bisa menutup dengan benar, yang dapat membuat mata kering.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.