Sukses

PT Maspion, Grup Bisnis Terkemuka yang Berawal dari Industri Peralatan Dapur

Perjalanan bisnis PT Maspion dimulai pada tahun 1962 dengan entitas perusahaan UD Logam DKI yang didirikan oleh Mr Alim Husin dan rekannya Gunardi Go.

Liputan6.com, Jakarta Nama PT Maspion memang cukup terkenal sebagai produsen peralatan rumah tangga asal di kalangan masyarakat Indonesia. Perusahaan asli Indonesia ini telah merintis usahanya sejak tahun 1960-an dan masih dipercaya para konsumennya sebagai produsen perlengkapan konsumen berkualitas dengan harga yang relatif terjangkau.

Bisnis yang dikerjakan  PT Maspion terus berkembang hingga sekarang. Dengan berbagai inovasi dan kerja keras, kini PT Maspion memiliki 8 lini usaha. Lini usaha yang dimiliki perusahaan diantaranya, layanan produk konsumen, produk konsumen industri, konstruksi dan material bangunan, hotel, properti komersial dan properti industri, perbankan, perdagangan dan distribusi, serta infrastruktur dan energi,

PT Maspion menjadi grup bisnis yang membawahi 19 anak perusahaan yang bergerak di 8 lini usaha yang mungkin akan terus bertambah di masa mendatang. Berikut ulasan bisnis PT Maspion yang dirangkum Liputan6.com dari laman resmi perusahaan, Jumat (13/1/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Perjalanan PT Maspion

Perjalanan bisnis PT Maspion dimulai pada tahun 1962 dengan entitas perusahaan UD Logam DKI yang didirikan oleh Mr Alim Husin dan rekannya Gunardi Go. UD Logam DKI merupakan produsen alat dapur berbahan logam. Sebelumnya, ayah Alim Husin, Alim Markus telah menjalankan usaha produksi lampu teplok berbahan alumunium dan logam pada 1961 dengan entitas perusahaan UD Logam Jawa.

Saat baru merintis usaha, UD Logam Jawa mempekerjakan 8 orang karyawan dengan kapasitas produksi 300 lusin per hari. Perusahaan kemudian mengembangkan variasi produknya dengan membuat produk lampu badai untuk para nelayan. Pada 1970-an perusahaan mulai memproduksi perabot rumah tangga berbahan plastik seperti ember, baskom, loyang, dan lain-lain.

Usaha keluarga Alim Husin semakin maju dan berkembang dan mulai membentuk perusahaan berbadan hukum perseroan terbatas (PT) pada 1971. Nama dan logo baru pun dibuat untuk menggambarkan visi dan misi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Nama Maspion dipilih menjadi nama perusahaan, nama ini merupakan singkatan dari; 

M=Mengajak 

A=Anda

S=Selalu

P=Percaya

I=Industri

O=Olahan

N=Nasional.

Melalui nama Maspion, perusahaan mengajak masyarakat Indonesia untuk mendukung produk buatan dalam negeri. Sebab dukungan yang diberikan tidak hanya akan memajukan perusahaan tapi juga memperkuat ekonomi Indonesia.

3 dari 4 halaman

Pengembangan Bisnis PT Maspion

Dua tahun setelah pendirian PT Maspion, Alim Husin membentuk PT Indal Aluminium Industri. PT Indal Aluminium Industri didirikan di bawah skema investasi dalam negeri (PMDN) yang mewakili ekspansi usaha dalam skala besar. Pada saat yang sama pula menggabungkan UD Logam Jawa ke dalam PT Maspion. 

PT Maspion kemudian mulai memproduksi pipa PVC dan aksesorisnya pada 1974 untuk memperluas lini produknya. Pada 1975, Maspion juga mulai mengembangkan bisnis peralatan listrik rumah serta peralatan dapur dari bahan stainless steel. Tak puas dengan merek dagang Maspion, perusahaan mulai memperluas lini produksi perlengkapan dapur non-stick dengan merek Maxim dan Tivoli pada 1987. PT Maspion terus bergerak mengembangkan usahanya, hingga kini memiliki 18 anak perusahaan. Berikut perusahaan yang beroperasi di bawah naungan PT Maspion.

- Bank Maspion Indonesia

- PT Indalex

- PT Indal Aluminium Industry

- PT Indal Gypsum Industry

- PT Furukawa Indal Aluminium

- PT Weilburger Coatings Indonesia

- PT Cashew Grebe Indonesia

- PT Indal Servis Sentra

- PT Maspion Trading

- PT Maxim Housewares Indonesia

- Bumi Maspion

- Citra Maspion Contractor

- Maspion Kencana

- Ishizuka Maspion Indonesia

- Alaskair Maspion

- Srithai Maspion Indonesia

- Maspion Plastic

- Maspion Electric

PT Maspion telah memiliki jaringan distribusi yang tersebar secara global baik di dalam maupun luar negeri melalui distributor, agen, pengecer, maupun kantor cabang. Dalam perkembangannya, Maspion telah dikenal sebagai Original Equipment Manufacturing (OEM) terkemuka di dunia. Terbukti Maspion telah memasok produk-produk buatannya di berbagai toko ritel dan grosir di Amerika Serikat dan negara-negara besar lain di dunia.

4 dari 4 halaman

Kegiatan Bisnis Maspion

Sebagai salah satu grup perusahaan yang dikenal di Indonesia, Maspion Group saat ini telah menjadi perusahaan berskala besar dengan lebih dari 30,000 karyawan. Para karyawan ini tersebar pada 5 area industri dan produksi di Jawa Timur dan Cibitung, Jakarta. 

PT Maspion yang mengawali usaha sebagai produsen peralatan kini menjadi grup usaha dengan 8 kategori bisnis utama, yaitu layanan produk konsumen, produk konsumen industri, konstruksi dan material bangunan, hotel, properti komersial dan properti industri, perbankan, perdagangan dan distribusi, serta infrastruktur dan energi.

Maspion Group berhasil menarik perhatian perusahaan multinasional untuk turut serta menjadi partner bisnisnya. Didorong dengan semangat kewirausahaan dari pendiri perusahaan, Alim Husin, Maspion Group Berhasil menjadi grup bisnis terkemuka di Indonesia. Sebagai pendiri perusahan, Alim Husin selalu mengapresiasi setiap kontribusi karyawan yang telah turut serta membangun Maspion Group

Bagi Alim Husin, keberhasilan perusahaan juga akan menghasilkan para profesional dengan loyalitas dan dedikasi tinggi. Dalam menjalankan bisnisnya, Alim Husin mendapat dukungan dari anak-anaknya, Alim Markus, Alim Mulia Sastra, Alim Satria, dan Alim Prakasa. Tidak lupa juga para eksekutif professional yang mendedikasikan hidup dan semangatnya untuk keberhasilan Maspion Group.

Alim Husin meninggal pada Oktober 2003, meninggalkan banyak kenangan berkesan yang telah menginspirasi seluruh karyawan Maspion Group untuk terus mengembangkan dan menjadikan Maspion Group sebagai salah satu grup bisnis terkemuka di Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.