Sukses

Bayi Makiyah Akhirnya Pulang ke Indonesia Pekan Depan

Bayi perempuan pasangan jamaah haji asal Bogor, Jaman dan Ika yang lahir di Mekah, Makiyah Marwah Jaman, sudah boleh dibawa pulang.

Pasangan jamaah haji asal Bogor, Jawa Barat, Jaman bin Mismin dan Ika binti Abdurrazak, akhirnya bisa bernapas lega. Sebab, bayi perempuan mereka yang lahir di Mekah, Makiyah Marwah Jaman, sudah boleh dibawa pulang.

Pihak Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Arab Saudi, pun sudah mengeluarkan Surat Pengganti Laksana Paspor (SPLP) untuk bayi yang lahir di pondokan jamaah haji Indonesia di kawasan Misfalah, Mekah, pada Sabtu pekan kemarin.

"Kalau tidak ada perubahan, insya Allah mereka bisa pulang ke Bogor, Senin 4 November 2013," ungkap Kepala Seksi Pelayanan dan Pemulangan Jamaah Daerah Kerja Mekah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPHI) Arab Saudi Miftahul Maulana seperti dikutip Media Center Haji, Rabu (30/10/2013).

Miftahul menjelaskan, untuk bisa pulang ke kampung halaman, pasangan jamaah beserta bayi mereka masih harus menunggu medical information form (Medif) for air travel atau surat keterangan medis untuk perjalanan udara (penerbangan). Surat itu yang mengeluarkan adalah dokter.

"Medif itu untuk memastikan apakah sudah layak terbang atau belum. Nah, sampai saat ini Medif sang bayi dan ibundanya belum keluar. Semoga saja dalam beberapa hari ini sudah keluar," imbuh Miftahul.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, hingga kini baik Ika maupun bayinya masih menjalani perawatan di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Mekah.

Jaman dan Ika berasal dari Kampung Dukuh RT 04/01 Bogor, Jawa Barat. Mereka masuk dalam kelompok terbang (kloter) 14 Jakarta-Bekasi (JKS). Pada Sabtu 26 Oktober 2013  sekitar pukul 04.30 waktu Arab Saudi, Ika yang berusia 43 tahun melahirkan di kamar pemondokannya.

Proses kelahiran bayi Makiyah terbilang dramatis. Sebab sarana dan prasarana di pemondokan haji terbatas. Ika melahirkan dengan pertolongan jamaah yang kebetulan seorang bidan. Bayi Makiyah akhirnya lahir dengan selamat. Bobotnya 2,2 kilogram dan panjang 44 centimeter.

Kisah Ika bisa terbang dari embarkasi JKS sampai ke Tanah Suci dalam keadaan hamil pun di luar dugaaan. Sebab, secara medis, seharusnya jamaah calon haji hamil dengan usia kandungan 7 bulan itu tidak akan lolos screening. Ternyata, perempuan yang sudah memiliki 3 anak dan 2 cucu ini mampu mengikuti puncak ibadah haji. Termasuk, ketika berada di Armina (Arafah, Muzdalifah dan Mina).

Ika mengaku terpaksa berbohong kepada petugas sejak di Tanah Air hingga Arab Saudi. Sang suami juga sudah membuat surat pernyataan atas ketidakjujuran tersebut. Menurut Ika, keputusan itu diambil akibat dorongan kuat untuk bisa beribadah haji. Bersama suaminya, ia sudah menunggu selama 3 tahun. Mereka tidak ingin menunggu lebih lama lagi.

Sementara itu, Kepala Bidang Kesehatan PPIH dokter Fidiansjah SpKJ mengatakan, dalam musim haji tahun ini sebetulnya masih ada jamaah yang hamil. Hanya, jumlahnya tak banyak, sekitar 3-5 kasus. Namun, menurut dia, semuanya masih dalam tahap aman. Dengan kata lain, kehamilannya masih dalam batas toleransi penerbangan. (Eks/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini