Sukses

Pimpin Amirul Hajj, Menag Ingin Ketua Ormas Beri Bimbingan ke Jemaah Haji

Delegasi Amirul Hajj adalah sebuah tim khusus yang dibentuk setiap kali penyelenggaraan haji.

Liputan6.com, Jeddah - Delegasi Amirul Hajj 2019 yang dipimpin Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin bertolak ke Tanah Suci pada hari ini, pukul 11.00 wib. Ikut mendampingi 13 anggota yang merupakan pimpinan ormas-ormas Islam.

Menag mengatakan, delegasi Amirul Hajj adalah sebuah tim khusus yang dibentuk setiap kali penyelenggaraan haji.

“Mengikutsertakan pimpinan ormas Islam dalam rombongan Amirul Hajj untuk bersama melakukan pemantauan apakah kualitas penyelenggaraan haji secara keseluruhan mengalami peningkatan,” ujar dia sesaat sebelum bertolak ke Tanah Suci, Selasa (30/7/2019).

Dia menambahkan, keberadaan pimpinan ormas Islam juga akan dimanfaatkan untuk memberikan bimbingan manasik haji. Mereka akan memisahkan diri. untuk mendatangi hotel para jemaah haji, maktab, dalam rangka memberikan tausiyah serta bimbingan manasik haji.

“Dan jemaah akan antusias ketika mengetahui ada delegasi dari Amirul Hajj yang bisa memberikan ceramah keagamaan,” jelas dia.

Delegasi Amirul Hajj akan kembali ke Tanah Air pada 18 Agustus 2019 mendatang.

Sementara perihal perkembangan operasional penyelenggaran haji, Menag mengungkapkan sejauh ini berjalan lancar.

Saat ini hampir sebagian besar jemaah haji sudah berada di Makkah. "Sekarang hampir semua jemah haji di dunia terkosentrasi di Mekkah sampai menunggu wukuf di Arafah dan dua sampai tiga hari di Mina,” ujar Menag.

Berikut susunan Delegasi Amirul Hajj Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1440H/2019M.

1. Amirul Hajj : Lukman Hakim Saifuddin (Menteri Agama)2. Naib Amirul Hajj : A. Bunyamin Ruhiyat (PB NU); dan M. Busyro Muqaddas (Muhammadiyah)3. Sekretaris : Muchlis M. Hanafi (Kemenag)

4. Anggota : Hamid Balfas (Al Irsyad Al Islamiyah), Yusnar Yusuf Rangkuti (Al Washliyah), Imam Addaruqutni (DMI), Hamzah Harun Al Rasyid (UIN Alauddin Makassar), Rofiqul Umam Noeril Huda (MUI), Umar Al Haddad (Rabithah al Alawiyah), Ali Machfudon Abdillah (JATMAN), dan Pattiselano Roberth Johan (Kemenkes)

5. Staf Sekretariat : Ahmad Zayadi (Kemenag), dan Khoirul Huda Basyir (Kemenag)

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mina Jadi Perhatian

Menag menambahkan, setiap penyelenggaraan haji, salah satu yang membutuhkan perhatian adalah Mina.

“Biasanya setelah wukuf, sebagian besar stamina jemaah terkuras, sementara dari fasilitas di Mina juga memerlukan stamina prima karena juga menguras tenaga," jelas dia.

Keterbatasan tenda, di mana jemaah haji harus berdesakan yang membuat kondisi sedikit berat. Selain itu, fasilitas toilet yang amat sangat terbatas, ditambah jemaah harus ke Jamarat untuk melempar jumrah dengan menempuh perjalanan lumayan jauh. " Dan itu sangat menyita tenaga,” lanjut dia.

Dia mengingatkan jika luas wilayah Mina sangat terbatas dibandingkan dengan Makkah atau Madinah dan tempat lain di Tanah Suci.

"Kondisi Mina memang sempit dari sisi ruang karena secara syar’i memang terbatas, dan seluruh jemaah haji dunia berada di tempat yang sama dan di waktu bersamaan, jadi selalu problemnya ada di Mina,” imbuhnya.

Tonton Video Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.