Sukses

Calon Jemaah Haji akan Dilengkapi Tanda Pengenal dengan Barcode

Tanda pengenal ini, berisi data jemaah haji yang bisa dimanfaatkan petugas saat ada satu kondisi menimpa calon jemaah haji.

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah akan melengkapi calon jemaah haji 2019 dengan tanda pengenal yang dilengkapi scan barcode QR Code. Tanda pengenal ini, berisi data jemaah haji yang bisa dimanfaatkan petugas saat ada satu kondisi menimpa calon jemaah haji.

"Satu warna sekarang karena di dalam sudah ada (data) lengkap. Jadi makin canggih ada tanda barcode. Jadi lebih bagus kalau dulu cuma ada tanda dia sakit sekarang ada pendataan dia," kata Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moeloek saat memberikan pembekalan kepada para petugas haji di Asrama Pondok Gede, Jakarta, Jumat (26/4/2019).

Menkes mengatakan, fasilitas ini merupakan kerja sama dua instansi, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Dengan adanya tanda pengenal, diharapkan kian mudah mengetahui identitas jemaah saat ada satu masalah, misalkan terkait kesehatan atau ketika mereka hilang.

Menkes mengaku ada penambahan fasilitas kesehatan bagi calon jemaah haji pada tahun ini di Madinah. Fasilitas kesehatan inilah salah satu yang akan dia lihat saat meninjau ke Arab Saudi.  

"Kalau di Makkah sekarang sudah bagus sekali, karena ada 19 tingkat. Jadi selain untuk kantor kesehatan haji, tempat tinggal petugas, dan kalau di Madinah itu yang mau kita tinjau," tandas dia.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Eka Jusup Singka menuturkan, tanda pengenal ini antara lain berisi data kesehatan dan vaksin. 

"Jadi kartu-kartu itu tri in one. Ada tanda vaksin, ada data-data kesehatan, ada standar isi, warnanya orange, tidak seperti dulu merah kuning hijau," ujar dia.

Tanda pengenal ini diberikan saat jemaah haji menjalani pemeriksaan kedua dan selesai pelunasan pembayaran.

 

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kenali dan Tips Hindari Heatstroke yang Kerap Serang Jemaah Haji

Para calon jemaah haji diminta mempersiapkan diri sebelum berangkat ke Tanah Suci. Kondisi udara Arab Saudi yang berbeda dari Tanah Air, membuat jemaah rentan terkena berbagai penyakit. Salah satu yang patut diwaspadai adalah serangan heatstroke.

Apa itu heat stroke?

"Heatstroke merupakan kondisi suhu tubuh meningkat akibat terpaan sinar matahari," jelas Dokter Spesialis Penyakit dalam Rumah Sakit Pare-pare, Novita Zawahir pada acara Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M, Jumat (26/4/2019).

Dia menuturkan, heatstroke bisa melanda karena kondisi udara Arab Saudi yang ekstrem. Saat musim haji, suhu panas negara tersebut bisa mencapai 40 sampai 50 derajat celcius. 

Sementara jemaah haji harus menjalankan berbagai aktivitas yang menguras tenaga, seperti thawaf, sai hingga wukuf di bawah terpaan sinar panas.

Dia menuturkan jika calon jemaah haji Indonesia rentan terkena heat stroke karena sebagian besar dari mereka telah berusia lanjut. Jemaah ini masuk salah satu pasien beresiko tinggi terkena heatstroke. 

Pasien lainnya adalah calon jemaah yang memiliki riwayat penyakit jantung dan hipertensi. Kemudian pasien diabetes melitus dan obesitas (kegemukan).

Novita menuturkan beberapa gejala seseorang terkena heatstroke. Mulai dari suhu tubuh meningkat hingga 39 derajat celcius, sesak napas, kulit kering dan memerah, mual hingga saat sudah parah pasien akan pingsan.

Bila nanti ada calon jemaah haji ditemukan dalam kondisi ini maka hal yang harus dilakukan, yakni, pindahkan pasien ke tempat teduh. Kemudian longgarkan pakaian serta kompres seluruh tubuh dengan air es dan memberikan minuman yang mengandung elektrolit. "Kemudian cari petugas untuk penanganan lebih lanjut," dia menambahkan.

Nah, agar terhindar dari serangan heatstroke, Novita memberikan beberapa tips. Pasien diminta menghindari paparan langsung sinar matahari. Kemudian bila hendak ke luar selalu memakai alat perlindungan diri seperti payungu, sunblock dan lainnya. 

"Jangan lupa minum air putih sesering mungkin meski tidak haus. Bila sudah memiliki tanda-tanda akan terkena heatstroke langsung memberitahukan orang sekitar," dia menandaskan.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.