Sukses

Cegah Virus Mers dan Ebola, Jemaah Haji Kalteng Dicek Kesehatan

Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan indikasi jemaah haji kloter 8 asal Kalteng terjangkit MERS dan ebola.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Palangka Raya memeriksa kesehatan 323 jemaah haji asal Kalimantan Tengah yang baru tiba di Tanah Air.

Mereka diperiksa di Asrama Haji Al Mabrur Palangka Raya guna mengantisipasi penyebaran virus MERS serta penyakit berbahaya lainnya.

"Saat jemaah haji kloter 8 tiba, kami selaku tim kesehatan langsung melakukan deteksi awal dengan memeriksa tinggi suhu tubuh seluruh jemaah. Ini sebagai bentuk deteksi dini dan antisipasi penyebaran penyakit berbahaya masuk ke Indonesia dan Kalimantan Tengah khususnya," ujar Kepala KKP Palangka Raya, Solihin, seperti dilansir Antara, Jumat (14/9/2018).

Solihin yang juga ketua bidang kesehatan PPHD Kalteng itu menerangkan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan indikasi jemaah kloter 8 asal Kalteng terjangkit MERS dan ebola.

"Salah satu indikatornya, saat pemeriksaan suhu tubuh menggunakan termometer inframerah, tidak ditemukan suhu jemaah yang melebihi sama dengan atau lebih dari 38 derajat Celcius. Jika ditemukan jamaah yang suhu tubuhnya diatas 38 derajat celcius maka akan kami observasi lebih lanjut," papar Solihin.

Solihin mempersilahkan rombongan haji Kalteng yang pertama kembali dari Tanah Suci untuk kembali ke tempat asalnya dan berkumpul dengan sanak keluarganya.

"Namun selama 14 hari ke depan, kami minta agar jemaah selalu memeriksakan kesehatan ke puskesmas dengan membawa Kartu Kesehatan Jemaah Haji untuk memastikan jemaah tidak menderita penyakit memular berbahaya," kata Solihin.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harus Dilakukan

Solihin memaparkan, pemeriksaan kesehatan tersebut harus dilakukan karena masa rata-rata masa inkubasi virus yang menyerang tubuh memakan waktu dua hingga 14 hari.

"Untuk itu, jemaah yang merasa tidak sehat untuk segera melakukan pemeriksaan ke pusat layanan kesehatan," tutur Solihin.

Berdasar data Kemenag Kalteng, kloter 8 tersebut berasal dari Kabupaten Barito Selatan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Barito Timur serta TPHD Kalteng dan petugas kloter.

Rincian jemaah kloter 8 itu terdiri dari 127 orang jemaah Kabupaten Barito Selatan, 27 jemaah asal Sukamara,5 jemaah Gunung Mas, 161 jemaah Barito Timur, 3 TPHD provinsi, dan 5 petugas kloter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.