Sukses

74 Jemaah Haji Hilang Sejak Tragedi Mina

Keluarga korban meninggal dalam tragedi Mina akan mendapat kemudahan bila ingin kembali ke Tanah Air lebih cepat.

Liputan6.com, Jakarta - Ada sebanyak 74 jemaah haji Indonesia yang belum kembali ke pemondokan sejak tragedi Mina terjadi pada 24 September 2015 lalu. Hingga kini tak diketahui dimana keberadaan mereka.

"Sampai Kamis pukul 02.00 waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 06.00 WIB, jumlah jemaah yang belum kembali ke pemondokan dari sebelumnya 76 orang berkurang menjadi 74 orang," kata Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Mekah PPIH 1436H/2015M Nur Alia Fitra di Mekah, Arab Saudi, Kamis (1/10/2015).

Dia mengatakan, sebelumnya, jemaah haji yang dinyatakan hilang itu disebutkan sebanyak 76. Namun 2 di antara jenazah tersebut telah ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

Berikut 2 jemaah yang teridentifikasi meninggal dunia:

1. Abdul Wahab Idris Jafar, dari kloter 14 embarkasi Batam (BTH 14) dengan nomor passpor A2708444
2. Hosen Ibrohim Nimat dari kloter 48 embarkasi Surabaya (SUB 48) dengan nomor passpor B1023186

Dengan demikian jumlah jemaah Indonesia yang menjadi korban meninggal dalam peristiwa Mina menjadi 59 orang, terdiri dari 55 jemaah dari Tanah Air dan 4 WNI yang telah bermukim di Arab Saudi.

Sedangkan jemaah yang belum kembali ke pemondokan berasal dari kloter JKS 61 sebanyak 37 orang, kloter BTH 14 sebanyak 8 orang, kloter SOC 62 sebayak 6 orang, kloter UPG 10 dan SUB 48 masing-masing sebanyak 4 orang, serta kloter JKS 21 sebanyak 2 orang.

Sementara kloter BPN 5, JKG 33, LOP 9, SUB 61, JKG 35, BTH 15, dan SUB 34, masing-masing sebanyak 1 orang.

Nur Ali Fitria juga menuturkan, jumlah jemaah yang mengalami cidera dan masih dirawat berkurang menjadi 4 orang setelah 1 jemaah, yaitu Murtiningsih Neman Sunan Akun (SUB 48) dinyatakan telah sembuh dan kembali ke pemondokannya.

Pulang Lebih Cepat

Kepala Daerah Kerja Mekah Arsyad Hidayat menambahkan, sejak Senin 28 September 2015, jemaah yang meninggal telah dimakamkan di Mekah. Hal ini sesuai arahan Kementerian Kesehatan Arab Saudi, jenazah harus segera dikebumikan, karena khawatir menimbulkan wabah penyakit mengingat kondisi jenazah sudah memburuk.

"Sejak peristiwa Mina 24 September sampai sekarang berarti sudah 7 hari dan pihak Muashim (pemulasaran mayat) memutuskan untuk segera memakamkan jenazah yang sudah teridentifikasi," tutur dia.

Selain itu, dia juga mengatakan, keluarga korban meninggal dalam tragedi Mina akan mendapat kemudahan bila ingin kembali ke Tanah Air lebih cepat dengan tetap mempertimbangkan ketersediaan kursi kosong dalam pesawat.

"Silakan membuat surat tertulis ke ketua kloter, yang kemudian akan disampaikan oleh ketua sektor ke Kepala Daker Mekah untuk melihat kemungkinan kursi kosong untuk tanazul (mutasi penerbangan)," ucap Arsyad.

Saat ini, kata dia, sudah satu orang keluarga korban yang mengajukan pulang ke Tanah Air lebih cepat, yaitu Suparno (BTH 14) yang istrinya menjadi korban meninggal pada tragedi Mina. (Ant/Ndy/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.