Liputan6.com, Jakarta - Bintang pengembara atau juga dikenal sebagai bintang antargalaksi adalah bintang yang terlempar dari galaksi asal mereka. Tanpa tarikan gravitasi galaksi untuk menahan mereka, bintang-bintang ini terombang-ambing di ruang antar bintang.
Bintang jenis ini menjelajahi kehampaan kosmik sendirian. Melansir laman NASA pada Kamis (12/09/2024), salah satu bintang pengembara yang berhasil ditemukan baru-baru ini adalah CWISE J124909.08+362116.0 atau CWISE J1249.
Objek ini serupa peluru kosmik yang melaju dengan kecepatan yang tak terbayangkan, melintasi ruang hampa. CWISE J1249 memiliki ukuran 27.306 kali Bumi, benda ini melaju dengan kecepatan satu juta mil per jam dan jauh melampaui kecepatan benda langit lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Tim ilmuwan warga dari proyek NASA Backyard Worlds: Planet 9 menjadi yang pertama kali melihat objek ini. NASA juga mengkonfirmasi temuan tersebut.
Meskipun para ilmuwan belum bisa memastikan apa sebenarnya objek ini, mereka menduga adalah bintang kerdil coklat. Sebuah bintang yang lebih besar dari planet namun tidak cukup besar untuk mempertahankan fusi nuklir seperti yang terjadi di Matahari.
Ada berbagai teori yang diyakini astronom menjadi penyebab kecepatan luar biasa dari objek ini. Salah satu teorinya adalah CWISE J1249 mungkin terlempar dari sistem bintang ganda setelah pasangannya meledak dalam peristiwa supernova.
Teori lain menyebutkan bahwa objek ini mungkin berasal dari gugusan bintang padat yang disebut gugus bola. CWISE J1249 mungkin terlempar keluar akibat tarikan gravitasi lubang hitam.
Bintang Liar
Bintang pengembara atau bintang liar juga dikenal sebagai bintang kecepatan hiper. Dari hasil pengamatan Teleskop Hubble, setidaknya ada 600 bintang antar galaksi yang sudah ditemukan di area gugus Virgo, 60 juta tahun dari Bumi.
Bintang-bintang yang ditemukan tersebut merupakan bintang raksasa merah yang terang. Hasil pengamatan menunjukkan kalau gerak bintang pengembara diatur oleh medan gravitasi gugus dan bukan gaya tarik dari sebuah galaksi.
Dikutip dari laman Live Science pada Kamis (12/09/2024), kehidupan bintang pengembara sangat berbeda dengan bintang-bintang yang terikat pada galaksi. Tanpa panas dan cahaya dari bintang induk, bintang pengembara mendingin dan menjadi gelap.
Atmosfer mereka menguap, meninggalkan permukaan yang tandus dan beku. Meskipun suram, bintang pengembara bukan tanpa kemungkinan.
Beberapa teori menunjukkan bahwa bintang pengembara dapat menangkap planet dan asteroid yang mengambang di ruang antar bintang, membentuk sistem tata surya mereka sendiri. Bahkan, beberapa bintang pengembara mungkin memiliki eksoplanet yang mengorbitnya.
Ada beberapa bintang antar galaksi yang berhasil diteliti para astronom, seperti HE 0157-22 dan VB 10b. HE 0157-22 adalah bintang katai merah ini ditemukan pada 2004 dan diperkirakan berjarak sekitar 130 tahun cahaya dari bumi.
Bintang ini diyakini telah dikeluarkan dari Bima Sakti sekitar 12 miliar tahun lalu. VB 10b adalah bintang katai coklat ini ditemukan pada 2018 dan merupakan salah satu bintang penggembara terdekat dengan bumi, berjarak sekitar 17 tahun cahaya.
Bintang ini diperkirakan memiliki massa sekitar 13 kali massa Jupiter.
(Tifani)
Advertisement