Sukses

Flu Burung H5N1 Bunuh Bocah Laki-laki di Kamboja, Sakit Usai Makan Unggas Mati yang Terinfeksi Virus

Anak laki-laki di Kamboja jatuh sakit setelah makan unggas bersama keluarganya, menderita demam, batuk dan kesulitan bernapas. Ia dilaporkan meninggal akibat flu burung pada 8 Februari 2024.

Liputan6.com, Phnom Penh - Flu burung dilaporkan telah merenggut nyawa warga Kamboja.

"Seorang anak laki-laki Kamboja berusia sembilan tahun meninggal karena flu burung," kata kementerian kesehatan kerajaan Kamboja pada 9 Februari 2024 seperti dikutip dari Straits Times, Sabtu (10/2/2024).

Kementerian tersebut juga memperingatkan akan berlanjutnya ancaman virus yang menewaskan tiga orang lainnya pada tahun 2023.

Anak laki-laki di provinsi timur laut Kratie jatuh sakit setelah makan unggas bersama keluarganya, menderita demam, batuk dan kesulitan bernapas. Ia dilaporkan meninggal pada 8 Februari.

Kementerian mengatakan hasil tes mengonfirmasi bahwa anak laki-laki tersebut meninggal karena jenis virus H5N1 yang sangat patogen.

"Berdasarkan bukti, lima ekor ayam dan tiga bebek mati di rumah pasien, dan mereka memasak ayam dan bebek tersebut untuk dimakan," kata kementerian dalam sebuah pernyataan.

Dikatakan bahwa para pejabat kesehatan sedang menyelidiki sumber virus dan mencari lebih banyak kasus.

"Kementerian Kesehatan kembali mengingatkan seluruh masyarakat untuk mewaspadai flu burung karena H5N1 terus mengancam kesehatan masyarakat kita," tambah pernyataan kementerian.

Setidaknya tiga orang, termasuk seorang anak perempuan berusia dua tahun, meninggal karena flu burung di negara kerajaan tersebut pada tahun 2023.

Sejak akhir tahun 2021, Eropa dilanda wabah flu burung yang paling parah, dan Amerika Utara dan Selatan juga mengalami wabah yang parah.

Hal ini menyebabkan pemusnahan puluhan juta unggas peliharaan di seluruh dunia, sebagian besar mengidap strain H5N1, termasuk 140.000 unggas di Republik Ceko pada awal Februari.

Wabah global ini juga bertanggung jawab atas kematian puluhan ribu burung liar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Deteksi Kasus Flu Burung, Jepang Bunuh 40.000 Unggas

Bicara soal flu burung, pihak berwenang di barat daya Jepang pada Sabtu 25 November 2023 bergegas membendung wabah flu burung pertama musim ini, dengan mengidentifikasi sekitar 40.000 unggas untuk dimusnahkan dan menerapkan tindakan karantina di peternakan terdekat.

Mengutip Kyodo News, Minggu (26/11/2023), jenis virus yang sangat menular diketahui terdeteksi di sebuah peternakan unggas di Kashima, Prefektur Saga, sehingga mendorong otoritas prefektur dan nasional di sekitarnya untuk membentuk satuan tugas.

NHK menyebut jenis flu burung yang terdeteksi patogen tipe H5.

Pemerintah Prefektur Saga mengatakan pada Sabtu pagi bahwa kasus flu burung dikonfirmasi di sebuah peternakan di Kashima, dan pemusnahan 40.000 unggas diperkirakan selesai pada Minggu pagi waktu setempat.

Adapun pergerakan sekitar 255.000 unggas di 12 peternakan unggas yang terletak dalam radius 10 kilometer dari pusat wabah dan produk terkait seperti telur dibatasi, sementara lokasi desinfeksi kendaraan didirikan di seluruh prefektur.

Menteri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang Ichiro Miyashita mengatakan pada pertemuan gugus tugas kementeriannya bahwa tindakan cepat akan diambil untuk memerangi virus ini, termasuk dengan mengirimkan tim survei epidemiologi.

 

3 dari 4 halaman

Endemik

Menurut penghitungan global yang dilakukan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dari Januari 2003 hingga Juli 2023, terdapat 878 kasus infeksi flu burung H5N1 pada manusia yang dilaporkan dari 23 negara, 458 di antaranya berakibat fatal. Kamboja telah mencatat 58 kasus sejak tahun 2003 dimana manusia tertular flu burung.

"Sejak tahun 2003, virus ini telah menyebar pada populasi burung dari Asia ke Eropa dan Afrika, dan ke Amerika pada tahun 2021, dan telah menjadi endemik pada populasi unggas di banyak negara," kata WHO dalam situsnya.

"Wabah ini telah mengakibatkan jutaan infeksi pada unggas, beberapa ratus kasus pada manusia, dan banyak kematian pada manusia. Kasus pada manusia sebagian besar dilaporkan dari negara-negara di Asia, tetapi juga dari negara-negara di Afrika, Amerika, dan Eropa."

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat bulan lalu mengatakan bahwa wabah flu burung meningkat secara global, dengan lebih dari 21.000 wabah di seluruh dunia antara tahun 2013 dan 2022. Flu burung jarang menginfeksi manusia.

4 dari 4 halaman

6.700 Bebek dan Angsa di Jerman Akan Dimusnahkan Akibat Flu Burung

Sementara itu, sebelumnya sekitar 6.700 bebek dan angsa akan dibunuh setelah wabah flu burung H5N1 yang sangat patogen dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di Jerman timur.

Upaya pemusnahan ini disampaikan dan akan dilakukan oleh pihak berwenang, dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (8/12/2023).

Flu burung ini menyebar di sebuah peternakan di Schonberg di negara bagian timur Mecklenburg-Vorpommern, kata kementerian pertanian negara bagian tersebut.

Beberapa kasus flu burung lainnya di Jerman telah dilaporkan dalam beberapa minggu terakhir.

Flu burung yang telah menyebabkan pemusnahan ratusan juta burung dalam beberapa tahun terakhir, biasanya menyerang di Eropa pada musim gugur dan musim dingin, seringkali penularannya disebarkan oleh burung liar.

Baru-baru ini terdeteksi di peternakan di beberapa negara termasuk Prancis, Belanda dan Belgia.

Perancis menaikkan tingkat risiko flu burung menjadi 'tinggi' dari 'sedang' pada Selasa kemarin setelah kasus-kasus baru penyakit ini terdeteksi.

Hal ini lantas memaksa peternakan unggas memelihara hewan mereka di dalam ruangan untuk membendung penyebaran virus yang sangat menular tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini