Sukses

12 Februari 1809: Abraham Lincoln Lahir dari Keluarga Miskin, Kelak Jadi Presiden ke-16 AS

Abraham Lincoln (12 Februari 1809 – 15 April 1865) adalah Presiden Amerika Serikat ke-16, yang menjabat sejak 4 Maret 1861 sampai terjadi pembunuhan terhadap dirinya.

Liputan6.com, New York - Sejarah mencatat bahwa hari ini 215 tahun yang lalu sebagai momen lahirnya seorang calon presiden AS lahir; Abraham Lincoln.

History.com mencatat nama Abraham Lincoln -Presiden ke-16 Amerika Serikat yang paling dikagumi. Sosok yang tumbuh dalam keluarga miskin di Kentucky dan Indiana. 

Abraham Lincoln lahir pada 12 Februari 1809 dekat Hodgenville, Kentucky. Dia hanya bersekolah selama satu tahun, walaupun demikian dia selalu membaca untuk meningkatkan daya pikirnya. Setelah dewasa ia pindah ke Illinois dan melakukan banyak pekerjaan seperti menjadi kepala kantor pos, petugas survey, dan penjaga toko, sebelum dirinya terjun ke dunia politik. 

Pada tahun 1836, Abraham Lincoln memenuhi syarat sebagai pengacara dan bekerja di Springfield, Illinois.

Melansir dari BBC, ia menjabat di badan legislatif dari tahun 1834 hingga 1842 dan pada tahun 1846 terpilih menjadi anggota Kongres, mewakili Partai Whig.

Kemudian pada tahun 1842, Abraham Lincoln menikahi Mary Todd dan memiliki empat orang anak. 

Pada tahun 1856, ia bergabung dengan Partai Republik yang baru dan pada tahun 1860 ia diminta mencalonkan diri sebagai calon presiden Amerika Serikat. 

Dalam kampanyenya, Abraham Lincoln menyatakan penolakan terhadap perbudakan dengan sangat jelas.

Dia menganjurkan pembatasan perbudakan di beberapa negara, dimana perbudakan sudah ada dan menggambarkan praktik tersebut dalam sebuah surat sebagai masalah yang kecil hingga tahun 1854. 

Pada tanggal 6 November 1860, Lincoln terpilih sebagai presiden ke-16 Amerika Serikat, mengalahkan Demokrat Stephen A. Douglas, John C. Breckinridge dari Demokrat Selatan, dan John Bell Uni Partai Konstitusi baru.

Ia memenangkan kursi kepresidenan dengan selisih sekitar 400.000 suara. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Presiden Tertinggi dan Pencinta Hewan

Abraham Lincoln adalah presiden tertinggi dengan tinggi badan 193 cm, pada masa mudanya ia adalah seorang pegulat legendaris di Illinois dan bisa menghibur teman-teman bahkan orang asing dengan kecerdasannya. 

Jengkel dengan kekalahan militer di Perang Saudara, Abraham Lincoln menulis surat kepada seorang jenderal, "Jika anda tidak menggunakan tentara, saya ingin meminjamnya untuk sementara"

Abraham Lincoln juga dikenal sebagai seorang penyayang binatang, melansir dari BBC (12/2/2024), ia pernah berkata "i care not much for a man's religion whose dog and cat are not the better for it,"

"Saya tidak terlalu peduli dengan agama seseorang yang anjing dan kucingnya tidak lebih baik darinya,"

Sebagai pencinta hewan, Abraham Lincoln Licoln memiliki berbagai hewan peliharaan yang tinggal di White House, termasuk seekor kalkun peliharaannya yang ia beri nama Jack dan seekor kambing bernama Nanko.

Tad, putra Abraham Lincoln, sering kali menumpang kepada Nanko untuk mengantarkannya ke kereta kecil dan berkendara mengelili halaman White House. 

 

3 dari 4 halaman

Penyakit Mental Hingga Proklamasi Emansipasi

Presiden ke-16 Amerika ini mengakui kepada teman dan koleganya bahwa ia menderita melankolia dan hipokondria yang hebat ketika ia dewasa. Untuk mengatasinya, Abraham Lincoln terlibat dalam humor yang tidak menonjolkan dirinya.

Bahkan ia menegur dirinya sendiri karena penampilannya yang terkenal sederhana. 

Melansir dari History.com, ketika lawan dalam debat pemilihan Senat tahun 1858 menyebutnya bermuka dia, Abraham Lincoln menjawab "Jika saya punya wajah lain, menurut Anda apakah saya akan memakai yang ini?"

Abraham Lincoln Lincoln dikenang sebagai The Great Emancipator. Meskipun ia berpidato mengenai perbudakan pada tahun-tahun awal masa kepresidenannya, warisan terbesar yang ia tinggalkan adalah upaya untuk melestarikan persatuan dan penandatanganan Proklamasi Emansipasi yang dikeluarkan pada tanggal 22 September 1862 yang berisi, "bahwa mulai tanggal 1 Januari 1863, semua budak di negara bagian yang saat ini terlibat dalam pemberontakan melawan Persatuan “akan bebas pada saat itu, sejak saat itu, dan selamanya.”

Abraham Lincoln Lincoln sebenarnya tidak membebaskan sekitar 4 juta pria, wanita, dan anak-anak yang menjadi budak di Amerika Serikat ketika ia menandatangani Proklamasi Emansipasi. Dokumen tersebut hanya berlaku untuk orang-orang yang diperbudak di Konfederasi, dan tidak untuk mereka yang berada di negara-negara perbatasan yang tetap setia kepada Uni.

4 dari 4 halaman

Hari Penembakan Abraham Lincoln

Sayangnya, Presiden Amerika tersebut mengalami serangan mematikan di Teater Ford, Washington, D.C., pada malam hari tanggal 14 April 1865. 

Ia ditembak di bagian kepala oleh simpatisan konfederasi John Wilkes Booth.

Abraham Lincoln meninggal keesokan paginya.

Pembunuhan itu terjadi hanya beberapa hari setelah penyerahan Jenderal Robert E. Lee dan Angkatan Darat Virginia Utara di Gedung Pengadilan Appomattox.

Meninggalnya Abraham Lincoln membuat sebagian besar negara menjadi putus asa, dan pencarian John Wilkes Booth serta anggotanya merupakan perburuan terbesar dalam sejarah Amerika hingga saat itu, Brittanica.com (12/2/2024)

Pagi hari tanggal 14 April 1865, John yang putus asa atas runtuhnya Konfederasi mengetahui bahwa Presiden akan menghadiri pertunjukkan komedi Our American Cousin malam itu di Ford's Theatre. 

Kemudian ia mengumpulkan rekan-rekan konspiratornya dan menjelaskan rencana untuk membunuh Presiden.

John sendiri yang akan membunuh Abraham Lincoln pada saat itu, serangan tersebut terjadi pada pukul 22.00 malam waktu setempat. Di dalam teater, ia berjalan menuju tempat Abraham Lincoln dan Istrinya, Mary Todd. 

Karena mengetahui bahwa tempat Abraham Lincoln  pada saat itu tidak dijaga, John masuk ke dalam dan menutup pintu dari dalam, dan ketika acara tersebut di mulai, John menerobos masuk melalui pintu yang ada disana kemudian menembak kepala Presiden di bagian belakang dengan pistol kaliber 44. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini