Sukses

Israel Tembak Gas Air Mata di Pertandingan Sepak Bola Palestina, FIFA Tak Bereaksi dan Dianggap Tak Adil

Pasukan Israel menembakkan gas air mata di dalam Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di jalan Dahiat al-Barid di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur.

Liputan6.com, Yerusalem - Beberapa pemain dan penggemar sepak bola Palestina mengalami sesak napas dan tersedak setelah pasukan Israel menembakkan gas air mata selama pertandingan final piala di Yerusalem Timur, kata Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA).

Pada Kamis (30/3) malam, pasukan Israel menembakkan gas air mata di dalam Stadion Internasional Faisal Al-Husseini di jalan Dahiat al-Barid di al-Ram, sebuah kota di Yerusalem Timur.

Beberapa pemain sepak bola Palestina dan puluhan suporter, termasuk anak-anak, menderita lantaran menghirup gas.

Bahkan banyak dari mereka yang dirawat di lapangan, sementara tiga orang dibawa ke rumah sakit, dikutip dari laman middleeasteye.net, Selasa (4/4/2023).

Konsul Jenderal Turki untuk Palestina Ahmet Riza Demirer, dan Jibril al-Rajoub, presiden PFA, menghadiri final Piala Abu Ammar pada Kamis malam ketika pasukan Israel mengganggu kompetisi tersebut.

PFA mengatakan, penyerangan terjadi saat jeda turun minum dalam pertandingan antara Markaz Balata, klub dari Nablus, dan Jabal Al-Mukaber dari Yerusalem.

"Tanpa peringatan sebelumnya, tentara pendudukan menghujani stadion dengan bom gas, yang jatuh di lapangan dan di antara tribun, di mana ratusan penggemar, termasuk anak-anak, hadir," kata PFA.

Fans bergegas ke lapangan untuk mendapatkan udara segar. Gas air mata terbuat dari bahan kimia yang dapat menyebabkan sakit mata dan pernapasan yang parah, iritasi kulit, pendarahan, dan setelah lama terpapar, kebutaan.

PFA kemudian mengajukan keluhan kepada FIFA tentang insiden tersebut dan mengkomunikasikan masalah ini dengan federasi sepak bola di Asia dan seluruh dunia "untuk mengakhiri terorisme terhadap olahraga".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Polisi Israel Tembak Pria Dekat Masjid Al Aqsa, Diduga Nekat Curi Senjata Petugas

Sementara itu pada 1 April 2023, polisi Israel menembak dan membunuh seorang pria yang diduga mencoba mencuri senjata seorang petugas di lokasi tempat pemeriksaan di Yerusalem Jumat 31 Maret 2023 malam, kata polisi.

Polisi mengatakan pria yang terbunuh berusia 26 tahun dan berasal dari sebuah desa Arab di Israel selatan.

Pihak berwenang mengatakan, seperti dikutip dari Associated Press (AP), Sabtu (1/4/2023), insiden di Kota Tua Yerusalem terjadi ketika petugas menghentikan pria itu untuk diinterogasi di luar kompleks Masjid Al Aqsa -- yang merupakan tempat suci ketiga dalam Islam.

Rekaman yang beredar secara luas di media sosial menunjukkan polisi Israel dikerahkan di gang-gang dan gerbang menuju kompleks setelah penembakan. Perkelahian pecah antara polisi dan pedagang Palestina dan jemaah yang menghabiskan malam berdoa di masjid selama bulan suci Ramadhan.

Lebih dari 200.000 warga Palestina telah berkumpul sebelumnya untuk salat Jumat di kompleks tersebut dan kegiatan berakhir tanpa perselisihan dengan polisi Israel.

Kompleks puncak bukit itu juga dipuja oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount, dan insiden di tahun-tahun sebelumnya telah meluas menjadi bentrokan di Tepi Barat dan pertempuran antara Israel dan penguasa Hamas di Jalur Gaza.

Sejak musim semi lalu, kekerasan antara Israel dan Palestina tinggi. 86 warga Palestina telah tewas oleh tembakan Israel atau pemukim tahun ini, menurut penghitungan Associated Press.

Sementara serangan Palestina telah menewaskan 15 orang Israel pada periode yang sama.

Israel mengatakan sebagian besar dari mereka yang tewas adalah militan. Namun para pemuda pelempar batu yang memprotes serbuan polisi dan orang-orang yang tidak terlibat dalam konfrontasi juga tewas.

Israel merebut Tepi Barat, Yerusalem timur, dan Jalur Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Orang-orang Palestina mencari wilayah-wilayah itu untuk negara merdeka mereka di masa depan.

3 dari 4 halaman

Israel Tembak Mati Anak Palestina Usia 14 Tahun

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan, pasukan Israel menyerbu Kota Jenin di Tepi Barat pada Minggu (12/2/2023), menewaskan seorang anak laki-laki berusia 14 tahun. Qusai Radwan Waked ditembak di perut.

Target dalam serangan Israel itu adalah Jibril Zubeidi, yang telah ditahan.

Dalam pernyataan bersama, Pasukan Pertahanan Israel, Polisi Perbatasan, dan Badan Keamanan Israel mengatakan bahwa selama penggerebekan "orang-orang bersenjata menembaki pasukan yang membalas dengan tembakan langsung. Selanjutnya, tersangka melemparkan alat peledak dan batu ke arah pasukan.

"Kami mengetahui laporan mengenai sejumlah orang bersenjata yang terluka selama baku tembak," sebut pernyataan Israel seperti dikutip dari CNN, Senin (13/2).

Sebuah video dari Jenin pada Minggu menunjukkan, setidaknya tujuh kendaraan militer Israel memasuki kota. Video lainnya menunjukkan asap mengepul dari belakang gedung bertingkat. Penduduk setempat mengatakan, pasukan Israel telah menggunakan bom asap selama penggerebekan.

Dalam pernyataan bersama, Pasukan Pertahanan Israel, Polisi Perbatasan, dan Badan Keamanan Israel mengatakan bahwa selama penggerebekan "orang-orang bersenjata menembaki pasukan yang membalas dengan tembakan langsung. Selanjutnya, tersangka melemparkan alat peledak dan batu ke arah pasukan.

"Kami mengetahui laporan mengenai sejumlah orang bersenjata yang terluka selama baku tembak," sebut pernyataan Israel seperti dikutip dari CNN, Senin (13/2).

Sebuah video dari Jenin pada Minggu menunjukkan, setidaknya tujuh kendaraan militer Israel memasuki kota. Video lainnya menunjukkan asap mengepul dari belakang gedung bertingkat. Penduduk setempat mengatakan, pasukan Israel telah menggunakan bom asap selama penggerebekan.

4 dari 4 halaman

Tentara Israel Tembak Mati Pria Paruh Baya Palestina Bersenjata Kapak di Kota Ramallah

Sebelumnya lagi, aparat Israel menembak mati seorang warga Palestina pada Rabu 2 Oktober 2022, setelah korban melakukan serangan dengan menabrakkan mobil yang dia kendarai di sebuah pos pemeriksaan dekat kota Ramallah, Tepi Barat, kata tentara Israel dan kementerian kesehatan Palestina.

Pria Palestina itu pergi ke pos pemeriksaan Maccabim, menabrak seorang perwira Israel dan melukainya, kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Xinhua, Kamis (3/11/2022).

Pria itu kemudian keluar dari mobilnya dan mencoba menyerang petugas dengan kapak sebelum akhirnya ia ditembak," tambah pernyataan militer itu.

Pria Palestina yang terbunuh itu diidentifikasi oleh kementerian kesehatan Palestina dan sumber-sumber lokal sebagai Habes Rayyan berusia 54 tahun dari Desa Beit Duqqu, barat laut Yerusalem.

Sebuah video yang diterbitkan di platform media sosial menunjukkan dugaan seluruh proses insiden tersebut.

Insiden itu terjadi sehari setelah exit poll menunjukkan kembalinya kekuasaan mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan blok sayap kanannya dalam pemilihan parlemen Israel.

Ketegangan meningkat antara Israel dan Palestina sejak Maret 2022 ketika tentara Israel mengintensifkan aksi dan operasi militernya terhadap gerilyawan dan aktivis Palestina yang menyerbu kota-kota Palestina di Tepi Barat.

Setidaknya 130 warga Palestina telah dibunuh oleh tentara Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak Januari 2022, dan lebih dari 20 warga Israel tewas dalam serangan warga Palestina sejak Maret, menurut angka resmi Palestina dan Israel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.