Sukses

Kereta Kargo AS Bawa Bahan Kimia Tergelincir Picu Kebakaran, 2.000 Warga Diminta Evakuasi Diri

Para pejabat mengatakan kereta kargo yang tergelincir itu membawa bahan kimia vinil klorida.

Liputan6.com, New York - Kebakaran besar dilaporkan terjadi setelah insiden kereta kargo tergelincir di Amerika Serikat (AS).

"Sebuah kereta kargo tergelincir di Amerika Serikat, memicu kebakaran besar dan perintah evakuasi," kata para pejabat dan laporan pada Sabtu 4 Februari 2023 seperti dikutip dari AFP.

Sejauh ini tidak ada korban luka atau korban jiwa yang dilaporkan, setelah kereta 50 gerbong itu keluar jalur pada Jumat 3 Februari malam waktu setempat, di dekat perbatasan negara bagian Ohio-Pennsylvania.

Kereta sedang mengirimkan kargo dari Madison, Illinois, ke Conway, Pennsylvania, ketika tergelincir di East Palestine, Ohio, AS.

Menurut media setempat, beberapa ledakan terdengar saat gerbong kereta terus terbakar hingga Sabtu 4 Februari. Temperatur yang rendah menghambat upaya tersebut, karena truk pemadam kebakaran yang memompa air membeku.

Para pejabat mengatakan kereta itu membawa bahan kimia vinil klorida, lapor afiliasi lokal NBC WFMJ-TV.

Petugas pemadam kebakaran mengenakan pakaian hazmat saat mereka mengatasi kobaran api.

Sekitar 2.000 warga – sekitar setengah dari populasi kota – diminta oleh pihak berwenang untuk mengevakuasi dari dari rumah mereka.

Pejabat meminta siapa pun yang tinggal dalam radius satu mil (1,6 km) dari tempat kejadian untuk pergi.

Mereka juga memberlakukan perintah berlindung di tempat untuk seluruh kota.

"Kami tidak bisa cukup menekankan bahwa kami membutuhkan semua orang untuk menjauh dari tempat kejadian," tulis manajer kota Palestina Timur dalam sebuah surat yang diposting di Facebook.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Kereta Barang di Republik Demokratik Kongo Tergelincir, 24 Orang Tewas

Sementara itu, insiden kereta barang tergelincir pernah juga dilaporkan terjadi di Bena Leka, Republik Demokratik Kongo pada Minggu, 17 Maret 2019 waktu setempat.

Kecelakaan kereta yang juga mengangkut penumpang itu menewaskan sebanyak 24 orang, sebagian besar adalah anak-anak.

Selain korban meninggal, 31 penumpang juga dilaporkan mengalami luka-luka.

"Kami telah mengevakuasi 24 jasad, sebagian besar anak-anak. Ini adalah jumlah sementara karena gerbong masih terbalik," kata seorang pejabat keamanan perkeretaapian di Bena Leka, Kongo kepada AFP, mengutip Al Jazeera, Selasa (19/3/2019).

Sumber yang sama mengatakan bahwa korban berstatus "penumpang gelap" karena kereta merupakan pengangkut barang.

"Sebagian besar korban adalah penumpang gelap karena itu adalah kereta barang. Kami telah menangguhkan pencarian karena hari sudah malam di lokasi kejadian," lanjut polisi Kongo tersebut.

"Beberapa gerbong jatuh ke air di jembatan yang berada di Sungai Luembe dan lima gerbong lain masih terbalik," pungkasnya.

3 dari 4 halaman

Kecelakaan Kereta Tergelincir dan Tabrakan di Pakistan, 30 Penumpang Tewas

Kereta tergelincir lainnya pernah terjadi di Pakistan.

Dua kereta ekspres bertabrakan di Pakistan selatan, Senin (7/6/2021) pagi waktu setempat. Menurut pihak berwenang, sekitar 30 penumpang dilaporkan tewas saat penyelamat dan penduduk desa berupaya untuk menarik korban yang terluka.

Umar Tufail, kepala polisi di Distrik Ghotki di Provisi Sindh mengatakan bahwa antara 15 hingga 20 penumpang masih terjebak di puing kereta Millat Express. Pihak berwenang berusaha mengatur alat berat untuk menyelamatkan mereka.

Dikutip dari euronews, kereta Millat Express tergelincir dan kereta Sir Syed Express menabraknya setelah itu, menurut Usman Abudllah, seorang wakil komisaris di Ghotki.

Belum jelas apa yang menyebabkan kereta tergelincir dan insiden tabrakan tersebut.

Dari sekitar 1.100 penumpang yang berada dalam dua kereta, Abdullah mengatakan ada 30 individu yang tewas.

Para pejabat di perkeretaapian Pakistan mengatakan mereka telah memerintahkan penyelidikan dan pekerjaan penyelamatan masih terus berlangsung.

Beberapa penumpang yang terluka terdaftar dalam kondisi kritis di rumah sakit.

Malik Islam, seorang penduduk desa setempat mengatakan kepada Geo News TV Pakistan bahwa ada sekitar seratus orang yang terluka.

Kecelakaan kereta api sering terjadi di Pakistan. Walau begitu, pemerintah telah memberikan sedikit perhatian untuk memperbaiki sistem sinyal yang kurang terawat serta rel kereta yang sudah tua.

Pada 1990, kereta yang penuh dengan penumpang menabrak kereta barang di Pakistan selatan -- menewaskan 210 orang dalamm bencana kereta api terburuk dalam sejarah negara tersebut.

4 dari 4 halaman

Kereta Tergelincir di Jerman

Kereta api tergelincir lainnya terjadi di Jerman selatan pada Jumat (3 Juni 2022).

Pekerja darurat menemukan jasad lain di bawah puing-puing sehingga jumlah total kematian menjadi lima, kata polisi.

44 orang lainnya terluka dalam insiden itu, tweet polisi setempat, dengan beberapa menderita luka serius.

Setelah beberapa kali gagal, derek pada hari Sabtu berhasil mengangkat setidaknya satu gerbong kereta yang terguling keluar rel. Politisi regional dan nasional mengunjungi situs tersebut dan mengungkapkan keterkejutannya. Demikian seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (5/6/2022). 

Petugas masih menyelidiki penyebab ambruknya rel tersebut. Kereta baru saja meninggalkan resor pegunungan populer Garmisch-Partenkirchen menuju ibu kota negara bagian Bavaria, Munich, ketika kecelakaan itu terjadi di distrik Burgrain.

Kecelakaan itu terjadi tepat setelah tengah hari pada hari Jumat saat liburan sekolah dimulai di dua wilayah selatan Jerman Baden-Wuerttemberg dan Bavaria.

Polisi mengatakan kereta regional itu "sangat ramai" dengan sekitar 140 orang di dalamnya karena tiket transportasi umum bulanan baru senilai sembilan euro (US$10) yang berlaku di seluruh Jerman juga meningkatkan permintaan.

Menteri Transportasi Federal Volker Wissing mengunjungi lokasi kecelakaan pada hari Sabtu, mengatakan dia "sangat tersentuh" ​​untuk melihat tingkat kerusakan yang "dramatis".

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.