Sukses

Revolusi Toilet Gempar di China, Pesan Sindiran hingga Anti-Xi Jinping

Revolusi Toilet disuarakan oleh warga China. Ini isi pesannya.

Liputan6.com, Beijing - Kesal atas pemerintahan Xi Jinping yang kerap membungkam suara dari masyarakat, warga China menumpahkannya dengan mencoret dinding toilet umum lewat gambar hingga slogan.

Aksi ini mereka sebut dengan revolusi toilet, dikutip dari laman CNN, Senin (24/10/2022).

Meski begitu, banyak dari mereka yang mencoret-coret dinding toilet dicekam oleh rasa takut karena banyak pengawasan yang ketat di sana.

Tapi banyak pihak memaksakan dirinya untuk melanjutkan aksi itu. “Warga Beijing telah mengorbankan hidupnya atau kebebasan sisa hidupnya untuk melakukan apa yang dia inginkan. Saya pikir kita juga harus berkewajiban melakukan sesuatu yang bisa kita lakukan,” kata Chen, seorang warga China.

Chen menggambarkan dirinya sebagai seorang patriot. “Namun saya tidak suka Partai Komunis. Saya memiliki rasa cinta untuk China, tetapi tidak dengan pemerintahnya sekarang.”

Sejauh ini, penyebaran slogan-slogan tersebut tampak terbatas.

Sejumlah akun Instagram pro-demokrasi yang dijalankan oleh warga negara China anonim telah melacak grafiti dan poster anti-Xi.

Citizensdailycn, akun dengan 32.000 pengikut, mengatakan bahwa mereka menerima sekitar puluhan laporan, dimana pesan melawan Xi dilakukan di dinding dan pintu kamar mandi umum.

Northern_Square, dengan 42.000 pengikut, mengatakan bahwa menerima delapan laporan slogan yang dituliskan di kamar mandi dari kota-kota besar termasuk Beijing, Tianjin, Shanghai, Guangzhou, Shenzhen dan Wuhan.

 

2 dari 4 halaman

Pesan Anti-Xi Jinping

Gerakan tersebut telah dijuluki oleh beberapa orang sebagai “Revolusi Toilet” – sebagai hinaan terhadap kampanye Xi untuk meningkatkan kondisi sanitasi di toilet umum di China, dan merujuk pada lokasi sebagian besar pesan anti-Xi.

Wu, mahasiswa di China Timur, memuji istilah itu karena “efek ironis selama ini.”

Tapi dia mengatakan, itu juga menawarkan inspirasi. “Bahkan di ruang sempit seperti toilet, selama Anda memiliki hati yang revolusioner, Anda dapat memberikan kontribusi sendiri,” katanya.

Bagi Chen, istilah tersebut adalah pengingat yang jelas akan ruang kebebasan berekspresi yang sangat terbatas di Tiongkok.

“Akibat sensor dan pengawasan, orang hanya bisa mengekspresikan opini politik dengan menulis slogan di tempat-tempat seperti toilet. Sangat menyedihkan bahwa kami telah ditindas sejauh ini,” kata Chen.

3 dari 4 halaman

Presiden China Xi Jinping Tambah Masa Jabatan Jadi 3 Periode

Kekuasan Presiden China Xi Jinping akan berlanjut ke periode tiga setelah ia berhasil terpilih lagi sebagai Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China. Otomatis hal itu membuatnya lanjut ke periode tiga. 

Kabar Xi Jinping meraih tiga periode sebetulnya sudah lama beredar di media-media internasional. Hal itu benar-benar terwujud pada Kongres PKC ke-20 yang baru saja berlangsung di Beijing. 

Berdasarkan laporan media pemerintah China, Xinhua, Minggu (23/10/2022), Presiden Xi Jinping juga menjabat sebagai ketua Komisi Militer Pusat PKC. Jabatan itu memimpin kepolisian dan militer China. 

Sejak zaman Presiden Deng Xiaoping, ketua dari Komisi Militer Pusat juga merupakan jabatan untuk presiden China.  

Terpilihanya presiden menjadi tiga periode di China sebetulnya bukan hal baru. Dulu, Jiang Zemin juga terpilih tiga kali sebagai Sekjen Komite Sentral PKC, sehingga dia menjabat tiga periode dari 1989 hingga 2002. Selanjutnya, Jiang Zemin digantikan oleh Hu Jintao yang berkuasa dua periode, dan kini Xi Jinping. 

Pada Kongres Nasional PKC ke-20, Presiden Xi Jinping percaya diri negaranya bisa membuat keajaiban-keajaiban baru. Ia juga mengajak pemerintah agar terus mengikuti sosialisme dengan karakteristik China. 

Konstitusi partai juga diubah dengan menegaskan menolak separasi Taiwan. Pemerintah juga berjanji akan memperkuat demokrasi kerakyatan, mendorong kesejahteraan bersama, meningkatkan pembangunan berkualitas, serta membuat militer menjadi kelas dunia. 

Aspek-aspek lain yang masuk ke konstitusi China adalah memegang teguh nilai-nilai kemanusiaan berupa perdamaian, pembangunan, kejujuran, keadilan, demokrasi, dan kebebasan.

4 dari 4 halaman

Presiden Xi Jinping Sebut Taiwan Adalah Urusan China, Serukan Reunifikasi

Sebelumnya dilaporkan, Xi Jinping mengatakan pada hari Minggu bahwa Partai Komunis China (CPC) akan menerapkan kebijakan keseluruhannya untuk menyelesaikan masalah Taiwan di era baru, dan dengan teguh memajukan penyebab reunifikasi nasional.

"Menyelesaikan masalah Taiwan adalah masalah bagi Tiongkok, masalah yang harus diselesaikan oleh Tiongkok," kata Xi pada sesi pembukaan Kongres Nasional CPC ke-20, dikutip dari MSN News, Minggu (16/10).

"Kami akan terus berjuang untuk penyatuan kembali secara damai dengan ketulusan terbesar dan upaya maksimal, tetapi kami tidak akan pernah berjanji untuk meninggalkan penggunaan kekuatan, dan kami memiliki opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan. Ini semata-mata ditujukan pada campur tangan oleh pasukan luar dan beberapa separatis yang mencari 'kemerdekaan Taiwan' dan kegiatan separatis mereka; itu sama sekali tidak ditargetkan pada rekan senegaranya Taiwan kami," katanya.

Xi mengatakan bahwa roda sejarah bergulir menuju penyatuan kembali Tiongkok dan peremajaan bangsa Tiongkok. "Penyatuan kembali negara kita sepenuhnya harus diwujudkan, dan itu bisa, tanpa diragukan lagi, terwujud!"

"Kami selalu menunjukkan rasa hormat dan kepedulian terhadap rekan-rekan Taiwan kami dan bekerja untuk memberikan manfaat kepada mereka. Kami akan terus mempromosikan pertukaran dan kerja sama ekonomi dan budaya di seluruh Selat," kata Xi.

"Kami akan mendorong orang-orang di kedua sisi Selat untuk bekerja sama mempromosikan budaya Tiongkok dan menjalin ikatan yang lebih erat," katanya.