Sukses

Kala Menlu AS Bahas Dukungan Presidensi G20 Indonesia hingga Duka Cita untuk Shinzo Abe

Di sela-sela Foreign Ministers Meeting atau FMM G20 (KTT Menlu G20) yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada Jumat 8 Juli 2022, Menteri Luar Negeri Indonesia dan Amerika Serikat bertemu.

Liputan6.com, Bali - Di sela-sela Foreign Ministers Meeting atau FMM G20 (KTT Menlu G20) yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada Jumat 8 Juli 2022, Menteri Luar Negeri Indonesia dan Amerika Serikat bertemu.

Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno Marsudi mengapresiasi kehadiran Menlu Antony Blinke pada momen tersebut. "Sekali lagi, selamat datang di Bali, Indonesia," ucapnya.

"Sekali lagi saya ingin menyambut kembali dengan hangat Antony ke Indonesia. Ini bukan pertama kalinya bagi Anda mengunjungi Indonesia, dan terima kasih banyak atas dukungan Anda yang kuat untuk Indonesia," tambah Menlu Retno.

Menlu Retno juga mengatakan, AS saat ini telah banyak mendukung Indonesia, termasuk presidensi G20.

"Dari waktu ke waktu kita berusaha untuk memperkuat kerja sama bilateral. Kita adalah mitra strategis, dan tentu saja, kita memiliki begitu banyak upaya bersama dalam berbagai isu internasional," papar Menlu Retno.

Merespons hal tersebut, Menlu Antony Blinken kemudian menyambut apresiasi dari Retno Marsudi. "Saya sangat berterima kasih, Amerika Serikat sangat berterima kasih atas kepemimpinan Anda, kepemimpinan Indonesia dalam menyatukan G20 – tidak hanya menyatukan kita tetapi juga memimpin kita, dan khususnya bekerja sama untuk memastikan bahwa kita pulih bersama, pulih lebih kuat."

Menurut Menlu Blinken, dunia saat ini tengah sangat terdampak oleh pandemi COVID-19 dan perang yang tengah berkecamuk antara Rusia dan Ukraina.

"Kita melihat efek COVID; hal tersebut masih melekat di seluruh dunia. Sayangnya, kita juga melihat efek agresi Rusia terhadap Ukraina yang membuat segalanya menjadi lebih sulit dari sebelumnya," tegas Menlu Blinken seperti dikutip dari situs America.gov.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Melalui Kondisi Sulit dengan Kerja Sama Bareng Indonesia

Kendati demikian, Menlu Blinken menyampaikan harapannya bahwa kondisi sulit pada masa ini dapat dilalui dengan kerja sama termasuk salah satunya dengan Indonesia.

"Dan melalui semua ini, kami berbagi keyakinan dengan Indonesia bahwa multilateralisme adalah jawaban vital, respons vital. Dan kita mendengarkan Ibu Menlu berbicara kepada kita semua yang berkumpul hari ini tentang keyakinan Indonesia bahwa tidak ada satu masalah pun yang kita hadapi, sebagai kumpulan negara, yang dapat ditangani secara efektif oleh hanya salah satu dari negara kita yang bertindak sendiri," jelas Blinken.

"Kami sangat setuju dengan hal itu, dan itulah mengapa multilateralisme sangat penting dan kepemimpinan Indonesia saat ini untuk – bukan hanya untuk Indonesia, bukan hanya untuk Amerika Serikat, tetapi untuk dunia – sangatlah penting."

Menlu Blinken juga menyampaikan apresiasi atas presidensi G20 Indonesia. "Jadi, kami sangat mendukung kepemimpinan itu, kerja sama yang kita bangun di sini, hari ini sebagai menteri luar negeri, kerja sama yang akan dilakukan para pemimpin kami dalam beberapa bulan mendatang di Indonesia."

Kedatangan Antony Blinken ke Indonesia kali ini adalah yang kedua kalinya sebagai Menteri Luar Negeri berada di Indonesia. "Saya sudah ke sini beberapa kali sebelumnya. Pertama kali, dengan Presiden Clinton, saya rasa, pada 1990-an. Jadi, sangat luar biasa bisa kembali ke sini."

3 dari 4 halaman

Duka Cita untuk Mendiang Shinzo Abe

Dalam perbincangan tersebut, Menlu Antony Blinken juga menyematkan ungkapan duka cita terhadap mendiang mantan Perdana Menteri jepang Ahinzo Abe yang meninggal akibat ditembak.

"Saya benar-benar harus mengatakan betapa sedih dan prihatinnya kita dengan berita yang datang dari Jepang, tentang upaya pembunuhan terhadap mantan Perdana Menteri Abe," ucap Menlu Blinken.

"Kita tahu bahwa dia telah ditembak. Perhatian dan doa kita tujukan untuknya, keluarganya, dan masyarakat Jepang."

Menlu Blinken juga menyatakan bahwa kabar tersebut telah membuat banyak orang terkejut. "Ini adalah momen yang sangat menyedihkan".

4 dari 4 halaman

Shinzo Abe Meninggal Ditembak, Pelaku Merupakan Mantan Anggota Pasukan Bela Diri Jepang

Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe meninggal dunia usai ditembak saat berpidato kampanye di Nara, Jepang. Abe ditembak seorang pria bernama Tetsuya Yamagami.

Pelaku yang langsung dibekuk usai menembak Abe merupakan mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang, menurut sumber di pemerintahan. Tetsuya Yamagami ditangkap di lokasi penembakan atas tuduhan percobaan pembunuhan, kata kepolisian, dikutip dari Kyodo, Jumat (8/7/2022).

Tetsuya Yamagami adalah pria berusia 41 tahun dan merupakan warga kota di kawasan barat itu.

Menurut kepolisian, Shinzo Abe ditembak dari belakang sekitar pukul 11.30 waktu setempat ketika menyampaikan pidato di depan stasiun kereta api Yamato-Saidaiji, bagian dari perusahaan KA Kintetsu Railway. Abe jatuh ke tanah dalam keadaan tak sadarkan diri setelah dua tembakan terdengar, kata kepolisian.

Sosok berusia 67 tahun itu, yang pernah sekian lama menjadi pemimpin Partai Demokratik Liberal (LDP), dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan berlumuran darah di kemejanya. Saat dibawa ke rumah sakit, Shinzo Abe tidak menunjukkan tanda-tanda vital fungsi tubuh.

Seorang anggota DPR dari LDP mengatakan ada informasi yang menyebutkan bahwa Abe tertembak di bagian kiri tubuh bagian atas. Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno mengatakan kepada pers bahwa aksi brutal dalam bentuk apa pun tidak boleh ditoleransi.

"Kami mengutuk keras aksi ini," kata juru bicara pemerintah itu.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.