Liputan6.com, Jakarta - Salah satu wilayah Indonesia yang kerap didatangi oleh wisatawan asing adalah Bali. Bagaimana tidak, salah satu tujuan wisata utama di Indonesia tersebut justru lebih didominasi oleh wisatawan asing ketimbang wisatawan domestik.Â
Tak heran jika muncul kecurigaan bahwa Pulau Bali lah yang berpotensi menjadi area penyebaran Virus Corona COVID-19 paling banyak, disebabkan oleh ramainya lalu lintas manusia antar negara. Berita ini kemudian menjadi berita paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu 18 April 2020.Â
Advertisement
Berita menarik lainnya adalah pendapat salah seorang profesor asal Amerika Serikat tentang kebijakan Susi Pudjiastuti.Â
Nama menteri wanita yang satu ini memang sudah terdengar hingga ke Negeri Paman Sam lantaran kebijakannya yang dinilai ampuh. Namun, sang profesor kemudian mempertanyakan perihal kenapa hal tersebut harus berhenti.
Tak kalah menarik, berita lainnya yang menjadi sorotan adalah revisi data kematian di Wuhan akibat Virus Corona COVID-19. Pasalnya, setelah data direvisi, angkanya naik hingga 50 persen.Â
Simak ketiga artikel paling populer di kanal Global Liputan6.com edisi Sabtu 18 April 2020:
1. Media Asing Sorot Kasus Corona COVID-19 Bali yang Dianggap Misterius
Kredibilitas pemerintah Indonesia dalam menyajikan data Virus Corona (COVID-19) kini makin sering disorot dunia internasional. Mulai total kasus dan angka kematian yang diduga lebih tinggi, jumlah tes rendah, serta data meragukan kasus di daerah tertentu.
Kini media Hong Kong, Asia Times, menyorot kasus Corona COVID-19 di Bali yang dianggap misterius. Penilaian itu diberikan karena kasus positifnya cenderung sedikit, meski banyak turis asing di provinsi tersebut.
Simak selengkapnya di sini...
Advertisement
2. Profesor AS: Kebijakan Susi Pudjiastuti Bikin China Gentar, Kenapa Berhenti?
Kebijakan Susi Pudjiastuti yang hobi menenggelamkan kapal ternyata dinilai berhasil oleh profesor dari Amerika Serikat. China disebut gentar karena aksi tersebut.
Pandangan itu diungkap oleh Profesor Steve Hanke dari Department of Enviromental Health and Engineering, Johns Hopkins University. Hanke berkata kebijakan Susi berhasil berfungsi selama bertahun-tahun.
"Pihak komunis gentar setelah Susi Pudjiastuti menenggelamkan banyak kapal China. Hal itu berfungsi selama bertahun-tahun, kenapa berhenti?" ujar Steve Hanke via Twitter seperti dikutip Jumat (17/4/2020).
Hanke sedang mengomentari artikel the New York Times yang membahas kapal China yang tetap masuk Indonesia pada Februari lalu meski ada Virus Corona (COVID-19).
3. Wuhan Revisi Data Kematian Akibat Corona COVID-19, Pasien Meninggal Naik 50 Persen
Pemerintah Wuhan resmi melakukan revisi pada angka kematian di daerah mereka akibat Virus Corona (COVID-19). Setelah revisi, total kematian naik 50 persen.Â
Berdasarkan laporan media pemerintah China, CGTN, jumlah kematian di Wuhan kini mencapai 3.869 orang. Sebelumnya, angka tercatat 1.290.
Verifikasi dilakukan hingga 16 April kemarin. Kini, ada 50 ribu lebih total kasus Virus Corona jenis baru di China.
Advertisement