Sukses

6 Orang Terkaya di Dunia Ini Berkomitmen Lawan Corona COVID-19

Beberapa orang terkaya di dunia ini telah mengerahkan dolar mereka untuk dana pencegahan penyebaran Virus Corona COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan Corona COVID-19 yang terus menyebar ke seluruh dunia, beberapa orang terkaya di dunia memanfaatkan kekayaan materi mereka dengan baik.

Beberapa orang terkaya di dunia ini telah menghibahkan dolar mereka untuk dana pencegahan penyebaran Virus Corona jenis baru.

Mereka berupaya untuk menyumbangkan pasokan medis ke negara-negara yang menghadapi kekurangan di tengah berjuang melawan pandemi Corona COVID-19.

Lalu ada orang-orang yang mengarahkan sumber daya perusahaan ke arah memproduksi persediaan yang dibutuhkan untuk memerangi wabah Corona COVID-19

Berikut sejumlah orang kaya tersebut seperti dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (8/4/2020):

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Bill Gates

Pada 5 Februari, salah satu pendiri Microsoft mengumumkan bahwa Yayasan Bill dan Melinda Gates menjanjikan US$ 100 juta untuk membantu deteksi, isolasi, dan perawatan global terhadap Virus Corona.

Lebih dari setengah dari jumlah tersebut akan digunakan untuk mengembangkan vaksin, perawatan dan diagnostik.

Pada 5 April, Gates juga mengatakan bahwa yayasannya akan menghabiskan miliaran dolar untuk mendanai pembangunan pabrik sebagai upaya yang untuk mengembangkan vaksin guna memerangi Virus SARS-CoV-2 .

3 dari 7 halaman

2. Elon Musk

Pada Maret lalu, Elon Musk dikritik karena meremehkan keparahan pandemi, ia mengunggah status di Twitter bahwa kepanikan terhadap virus itu "bodoh". Musk sejak itu membeli dan menyumbangkan 1.000 ventilator untuk rumah sakit Los Angeles dan memasok masker N95 ke University of Washington Medical Center dan Columbia University Irving Medical Center.

Insinyur Tesla tersebut kini membangun ventilator dari suku cadang mobil, berharap dapat meningkatkan pasokan mesin pernapasan yang menyelamatkan jiwa.

4 dari 7 halaman

3. Jack Dorsey

Salah satu pendiri dan kepala eksekutif Twitter Jack Dorsey mengatakan pada 7 April bahwa ia menyumbangkan dana sebesar US$ 1 miliar, untuk bantuan pencegahan penyebaran Virus Corona jenis baru melalui dana filantropisnya.

Dorsey mengatakan di Twitter bahwa jumlahnya setara dengan 28 persen dari kekayaannya.

Pada 8 April, kontribusi Dorsey sejauh ini merupakan sumbangan tunggal terbesar untuk pertarungan global terhadap Virus Corona baru.

5 dari 7 halaman

4. Jack Ma

Kembali pada bulan Januari, Jack Ma dari Alibaba menyumbangkan US$ 14 juta untuk mengembangkan vaksin COVID-19.

Pada bulan Maret, Ma juga menyumbangkan 500.000 alat tes dan satu juta masker ke AS, untuk menghadapi kekurangan pasokan nasional.

Miliarder yang merupakan salah satu orang terkaya di Asia itu juga telah mengirim alat tes dan pasokan medis ke negara-negara di Eropa, Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

6 dari 7 halaman

5. Jeff Bezos

Pada 20 Maret, unit cloud Amazon, Amazon Web Services, memberikan komitmen sebesar US$ 20 juta kepada AWS Diagnostic Development Initiative, sebuah program yang berupaya mempercepat pengembangan tes kit ujicoba COVID-19 yang lebih cepat.

Pada 2 April, Jeff Bezos, yang mempertahankan posisinya tahun ini sebagai individu terkaya di dunia (kekayaan bersih: US $113 miliar), mengumumkan bahwa ia menyumbangkan US$ 100 juta untuk Feeding America, sebuah organisasi nirlaba AS dengan jaringan makanan bank dan pantry makanan.

 

7 dari 7 halaman

6. Mark Zuckerberg

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg menyumbangkan cadangan daruratnya berupa 720.000 masker pada bulan Maret untuk petugas kesehatan di AS. Zuckerberg dan istrinya, Priscilla Chan, juga telah berkomitmen US$ 25 juta uang mereka di belakang upaya oleh Bill Gates untuk mengembangkan perawatan terapeutik untuk COVID-19.

Chan Zuckerberg Initiative juga bekerja sama dengan UC San Francisco dan Stanford University untuk melipatgandakan kapasitas pengujian dan diagnostik Bay Area. Tim ini juga mendanai akuisisi dua mesin diagnostik COVID-19 yang disetujui FDA.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini