Sukses

Virus Corona dari Wuhan Picu Ekonomi Hong Kong Kian Memburuk

Virus Wuhan yang penyebarannya sangatlah pesat ternyata tak hanya berdampak di sisi kesehatan, namun juga bagi ekonomi terutama di Hong Kong.

Liputan6.com, Hong Kong - Hong Kong saat ini tengah menghadapi masalah politik serius yang tentunya merembet ke bidang ekonomi. Di tengah upaya pemerintah Hong Kong untuk menghadapi masalah tersebut, muncul lah virus mirip SARS dari China. 

Pusat keuangan negara itu, saat ini berada dalam siaga tinggi lantaran munculnya virus corona baru, yang pertama kali muncul di kota Wuhan dan sejak itu menyebar ke seluruh wilayah Asia hingga Amerika Serikat. 

Hong Kong telah terjerumus ke dalam resesi yang disebabkan oleh perang dagang AS-China dan protes selama berbulan-bulan yang telah meningkatkan reputasi stabilitas. Demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (22/1/2020).

Pemerintah dianggap telah gagal menanggapi tuntutan ekonomi dan politik dari para pemrotes dan bahwa pengaruh China yang meningkat merusak institusi-institusi yang pernah dibanggakan di kota itu.

Wabah penyakit di kota padat hanya akan menambah kesengsaraan ekonomi yang dialami saat ini.

"Ini jelas merupakan hal terakhir yang ingin dilihat oleh orang-orang Hong Kong," kata Jackson Wong, seorang direktur manajemen aset di Amber Hill Capital Ltd.

"Situasi saat ini pasti akan mengingatkan investor tentang apa yang kami alami pada tahun 2003 selama wabah SARS di Hong Kong," dia menambahkan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ekonomi Semakin Hancur

Pasar saham Hong Kong kian merosot, ditandai dengan saham-saham terkait pariwisata mengalami kerugian. Hal tersebut terjadi setelah seorang ilmuwan China terkemuka mengatakan virus Wuhan kini dapat menular di antara manusia.

Krisis semakin meningkat pada saat beberapa hari sebelum liburan Tahun Baru China, di mana ratusan juta orang bepergian ke seluruh wilayah Tiongkok dan luar negeri.

Jumlah orang China daratan yang melakukan perjalanan ke Hong Kong telah menurun secara dramatis sejak protes anti-pemerintah dimulai musim panas lalu, dan ada kekhawatiran virus Wuhan hanya akan memperburuk keadaan bagi industri pariwisata yang telah hancur.

"Hotel, katering, dan pariwisata telah menanggung beban terbesar dari resesi dan sekarang situasi ini seperti menggosok garam ke dalam luka," Dickie Wong, direktur eksekutif penelitian di Kingston Securities, mengatakan kepada AFP.

"Ini akan memberikan pukulan berat bagi atmosfer ekonomi kota. Dampak dari kerusuhan politik yang dipicu oleh RUU ekstradisi (protes) belum berakhir."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.