Sukses

Ini Sosok Swietenia, WNI yang Masuk Daftar Perempuan Berpengaruh Dunia 2019

Swietenia Puspa Lestari membagikan kisah setelah namanya masuk dalam daftar wanita berpengaruh dunia 2019 versi BBC.

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia boleh berbangga. Seorang wanita asal Tanah Air, tercatat sebagai salah satu perempuan berpengaruh di dunia tahun ini.

Swietenia Puspa Lestari, menjadi wanita yang masuk dalam daftar 100 Wanita Berpengaruh Dunia versi BBC.

Atas penghargaan yang diraihnya, perempuan ini pun membagi kisahnya tersebut pada akun Instagram miliknya.

"Ketika aku pertama kali diinfo masuk nominasi, aku beneran ga nyangka sampai selanjutnya diinterview dengan teman2 BBC Indonesia, for real," tulisnya, seperti mengutip pada akun Instagramnya, Jumat (18/10/2019).

Ia mengaku, dirinya merupakan seseorang yang tak percaya diri.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Wanita dengan Tekad Kuat

Swietenia mendirikan Divers Clean Action (DCA) Foundation untuk membersihkan puing-puing di laut Indonesia.

Wanita yang memiliki postur tubuh tinggi ini, mengaku tidak percaya diri saat ditanya apa kesulitan dalam menggerakan komunitas tersebut.

Dalam unggahan tersebut, ia bercerita mengenai bagaimana kesulitan saat awal mula ia membangun DCA.

"Memang dulu sering satu forum isinya banyak bapak-bapak dan kadang-kadang suka dibilang, 'ini apa sih perempuan masih kecil (dulu ku mulai DCA pas masih kuliah tingkat 3) ngurusin sampah, udah item, dekil, nuntut-nuntut ini itu "tau apa sih?!" tulis Swietenia.

3 dari 3 halaman

Tidak Memandang Gender

Namun, ia selalu mengabaikan ucapan-ucapan seperti itu. Sejak dulu, ia tidak pernah memandang sesuatu sebagai 'urusan perempuan' atau 'urusan laki-laki'.

Tidak hanya itu, ia juga berbagi pengalamannya saat di lapangan sampling sampah. "Sering enggak dibolehin bawa motor kalau sudah gelap, karena takut kenapa-kenapa jadi harus ditemani sama pemuda desa, bahkan suka di siul-siulin ketika ambil data sama abang-abang..."

Ia juga mengingat ketika mengenderai motor di Bali, motornya mogok dan harus mengurusnya ke bengkel sendiri.

"...motornya mogok di tengah tol dan harus urus ke bengkel sendiri, itu semua laki-laki nanya kenapa saya perempuan sendiri. Tapi aku dari dulu ga pernah memandang sesuatu sebagai "urusan perempuan" atau "urusan laki-laki". ujarnya.

Kini, DCA memiliki 1.500 sukarelawan yang bekerja di Indonesia dan Asia Tenggara.

Dia juga memprakarsai kampanye #nostrawmovement di Indonesia, yang menghasilkan pengurangan penggunaan sedotan plastik sekali pakai di lebih dari 700 restoran.

 

Reporter: Aqilah Ananda Purwanti

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.