Liputan6.com, Jakarta: Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq menilai kinerja Duta Besar RI untuk Arab Saudi masih lemah. Itu terbukti dari masih banyaknya tenaga kerja Indonesia yang terlantar dan belum dipulangkan pascahukuman mati Ruyati [baca: Wanita Indonesia Dipancung di Arab Saudi].
"Termasuk Atase Tenaga Kerja-nya itu masih lemah. Terlepas mereka mengatakan sudah melakukan langkah-langkah yang maksimal. Tapi kita menilai masih lemah," kata Mahfudz kepada sejumlah wartawan, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/6).
Komisi I meminta Kementerian Luar Negeri mengevaluasi kinerja Dubes RI di Arab Saudi. Bila kinerjanya tidak memenuhi syarat dan tidak bisa diharapkan, opsi selanjutnya adalah penggantian.
Menurut Mahfudz, kasus kekerasan terhadap TKI memang tidak hanya terjadi di Arab Saudi. Itulah sebabnya evaluasi terhadap kinerja Dubes di sejumlah negara tujuan TKI mutlak diperlukan. "Yang jelas kita belum mendalami soal Malaysia. Tapi kasus-kasus ini kan juga banyak terjadi di Malaysia," ujarnya.(WIL/YUS)
"Termasuk Atase Tenaga Kerja-nya itu masih lemah. Terlepas mereka mengatakan sudah melakukan langkah-langkah yang maksimal. Tapi kita menilai masih lemah," kata Mahfudz kepada sejumlah wartawan, di gedung DPR RI, Jakarta, Senin (20/6).
Komisi I meminta Kementerian Luar Negeri mengevaluasi kinerja Dubes RI di Arab Saudi. Bila kinerjanya tidak memenuhi syarat dan tidak bisa diharapkan, opsi selanjutnya adalah penggantian.
Menurut Mahfudz, kasus kekerasan terhadap TKI memang tidak hanya terjadi di Arab Saudi. Itulah sebabnya evaluasi terhadap kinerja Dubes di sejumlah negara tujuan TKI mutlak diperlukan. "Yang jelas kita belum mendalami soal Malaysia. Tapi kasus-kasus ini kan juga banyak terjadi di Malaysia," ujarnya.(WIL/YUS)