Liputan6.com, Brussels: Sedikitnya puluhan ribu warga sipil Irak tidak berdosa tewas selama invasi militer Amerika Serikat dan sekutunya ke negeri seribu satu malam itu. Demikian dokumen rahasia militer AS yang diungkap dan diposting situs WikiLeaks, Sabtu (23/10). Â
Situs WikiLeaks menyebutkan data rahasia Pentagon itu mengungkapkan setidaknya 60 ribu warga sipil tewas akibat perang yang berkecamuk selama 2004-2009. Jumlah itu termasuk, korban salah tembak oleh pasukan AS.
Menurut WikiLeaks laporan tersebut terangkum dalam 390 ribu dokumen yang diajukan oleh petinggi militer AS di Irak, tanpa merinci identitasnya. Â
Sementara harian New York Times mengungkapkan data terbaru yang dipublikasi oleh organisasi yang didirikan oleh Julian Assange itu, melengkapi data bocoran yang pernah ditampilkan sebelumnya. Seperti, kasus salah tembak helikopter AS yang mengakibatkan 10 warga sipil tewas, 16 Juli 2007 silam dan insiden penembakan penerjemah Irak oleh tentara AS di sebuah pos pemeriksaan, 2006 lalu.
Departemen Pertahanan AS, Pentagon kembali mengecam keras tindakan WikiLeaks karena bisa membahayakan mata-mata dan tentara AS di Irak. Sebelumnya WikiLeaks membongkar ribuan data rahasia milik Markas Besar Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon berisi perang bayangan antara Iran dan AS [baca: WikiLeaks Bongkar Perang Bayangan Iran-AS].(NHK/AYB)
Situs WikiLeaks menyebutkan data rahasia Pentagon itu mengungkapkan setidaknya 60 ribu warga sipil tewas akibat perang yang berkecamuk selama 2004-2009. Jumlah itu termasuk, korban salah tembak oleh pasukan AS.
Menurut WikiLeaks laporan tersebut terangkum dalam 390 ribu dokumen yang diajukan oleh petinggi militer AS di Irak, tanpa merinci identitasnya. Â
Sementara harian New York Times mengungkapkan data terbaru yang dipublikasi oleh organisasi yang didirikan oleh Julian Assange itu, melengkapi data bocoran yang pernah ditampilkan sebelumnya. Seperti, kasus salah tembak helikopter AS yang mengakibatkan 10 warga sipil tewas, 16 Juli 2007 silam dan insiden penembakan penerjemah Irak oleh tentara AS di sebuah pos pemeriksaan, 2006 lalu.
Departemen Pertahanan AS, Pentagon kembali mengecam keras tindakan WikiLeaks karena bisa membahayakan mata-mata dan tentara AS di Irak. Sebelumnya WikiLeaks membongkar ribuan data rahasia milik Markas Besar Pertahanan Amerika Serikat alias Pentagon berisi perang bayangan antara Iran dan AS [baca: WikiLeaks Bongkar Perang Bayangan Iran-AS].(NHK/AYB)