Sukses

10 Korban Pembunuhan Ini...Ternyata Masih Hidup

Sejumlah orang ditangkap dan dipidana dalam kasus membunuhan. Namun, korbannya kemudian muncul dalam kondisi bernyawa.

Liputan6.com, New York - Ketika ada orang hilang tanpa penjelasan apapun, wajar saja kalau polisi mencurigai ada sesuatu yang salah.

Mungkin kemudian ditemukan mayat tanpa identitas atau kemudian ada orang yang mengaku. Pihak berwenang ingin mencari penjelasan adanya orang hilang.

Tapi kasus demikian cukup banyak, sehingga penjelasannya pun bisa meleset.

Dikutip dari List Verse pada Jumat (11/11/2016), berikut ini adalah 10 kisah orang hilang yang korbannya bahkan dianggap sudah meninggal, tapi ternyata ditemukan masih hidup.

Zhou Zhenshang

1. Zhou Zhenshang

Zhou Zhenshang (Sumber List Verse)

Pada 1997 di China, Zhou Zhenshang (48) menghilang dari muka umum setelah pertikaian fisik dengan Zhou Zuohai (bukan saudaranya) karena urusan seorang wanita.

Polisi segera mencurigai Zuohai, tapi tidak meringkusnya hingga 1999 ketika ditemukan mayat yang diduga milik korban. Ia diadili dan divonis pada 2003 setelah dipenjara 3 tahun. Zuohai semakin gulana setelah istrinya kemudian menikahi pria lain.

Ternyata Zhenshang melarikan diri dari desa setelah pertikaian itu dan kembali 12 tahun kemudian. Zuohai dibebaskan dari penjara dan kemudian ketahuanlah bahwa pengakuannya diberikan di bawah siksaan.

Ia mendapat ganti rugi senilai US$ 45 ribu dari pemerintah China yang mengakui memang persoalan yang dialaminya masih saja terjadi.

Petra Pazsitka

2. Petra Pazsitka

Petra Pazsitka (Sumber BBC)

Pembunuhan Petra Pazsitka pada 1984 menjadi berita utama di Jerman. Mahasiswi berusia 24 tahun itu menghilang dari asrama dan seorang pria yang sebelumnya pernah membunuh mahasiswi lain kemudian mengaku melakukan pembunuhan. Sepertinya kasus selesai.

Tapi, beberapa dekade kemudian, ketika sedang razia acak, polisi berhadapan dengan seorang wanita 55 tahun yang tidak memiliki identitas, tapi mengaku sebagai Petra.

Motif Petra masih belum jelas. Ia mengaku hanya ingin memiliki hidup baru bagi dirinya, menarik uang dari rekeningnya untuk modal hidup baru dan meninggalkan kunci apartemen di tetangganya agar merawat hewan-hewan peliharaannya.

Keluarganya terkejut mendengar Petra masih hidup dan berusaha menghubunginya, tapi Petra malah tidak ingin menemui keluarganya.

Katharine Farrand Dyer

3. Katharine Farrand Dyer

Katharine Farrand Dyer (Sumber Denver Post)

Pada 26 Maret 1954, Katharine Dyer yang masih belia hilang dari asramanya di Denver, negara bagian Colorado. Tak lama kemudian, ditemukan mayat gadis muda tanpa kepala di Boulder Canyon. Mayat itu memiliki kemiripan dengan gadis yang hilang.

Walaupun awalnya dianggap mayat tak dikenal, mayat itu kemudian diduga mayat Katharine dan kasus ditutup hingga akhirnya, pada 2004, penulis dan peneliti Silvia Pettem dari Boulder meminta kasus itu dibuka kembali.

Berdasarkan penelitian wanita itu, sheriff di Boulder menyetujuinya. Merujuk kepada penelitiannya, Pettem berhasil melacak dan menemukan Katharine Dyer pada 2009. Ia saat itu sudah berusia 84 tahun dan tinggal di Queensland, Australia.

Pengasuh Dyer mencari sejumlah nama dalam catatan alamat miliknya melalui Google dan menemukan situs web Pettem yang diabdikan untuk kasus itu.

Lagi-lagi, tidak jelas motif Dyer untuk menghilang selama 46 tahun. Pihak sherrif tidak mau mengungkap sejumlah nama samaran yang pernah dipakai wanita itu selagi menghilang.

Zhang Aiqing

4. Zhang Aiqing

Zhang Aiqing (Sumber Reuters by David Gray)

Ketika ada mayat yang telah menggembung terlihat mengambang di danau di Jingshan, provinsi Hubei, China pada 1994, kecurigaan langsung diarahkan kepada She Xianglin, seorang pria ambisius di sana dan diketahui memiliki wanita simpanan. Istrinyapun baru saja menghilang sebelum temuan mayat tadi.

Beberapa anggota keluarga bahkan telah mencirikan jasad itu, walaupun beberapa orang lainnya tidak terlalu yakin. Sementara itu, para kerabat She, karena penghakiman melalui pendapat publik, kemudian ditangkap dan mengalami intimidasi polisi selama beberapa hari.

Tidak pernah ditemukan bukti fisik dan polisi pun tidak bisa menetapkan motif. Uji DNA pada saat itu tidak terandalkan dan masih mahal dan ditimpakan kepada keluarga korban.

Ternyata, istri She datang kembali ke rumah kediaman keluarganya 10 tahun setelah suaminya dijatuhi hukuman. Polisi kemudian menjalankan uji DNA dan menerima hasilnya dalam 24 jam. Memang benar, itu adalah istri She.

Harold Wayne Lovell

5. Harold Wayne Lovell

Harold Wayne Lovell (Sumber ABC News)

Pada 1978, ketika Harold Lovell (saat itu berusia 20 tahun) menghilang dalam perjalanan dari rumah ke tempat kerjanya di suatu konstruksi, keluarganya yakin ada sesuatu yang terjadi padanya.

Kecemasan mereka seakan dibenarkan ketika John Wayne Gacy, rekan kerja Lovell, ditangkap, diadili, dan dijatuhi hukuman untuk pembunuhan 33 pria dan anak lelaki pada 1970-an.

Namun, Lovell setelah muncul di Florida sekitar 3 dekade kemudian, "Beberapa kali ia membujuk saya masuk rumah, tapi saya menolak…syukurlah saya tidak melakukannya."

Lovell sekedar meninggalkan kota itu karena "suasana di dalam keluarga" yang menyebabkan dia tidak bisa terus berada di sana. Sedihnya, ibunda Lovell meninggal dunia ketika putranya dalam pelarian dan ia tidak mengetahui bahwa putranya masih hidup dan bukan menjadi salah satu korban pembunuh berantai.

Lasha Chopikashvili

6. Lasha Chopikashvili

Lasha Chopikashvili (Sumber pog.gov.ge)

Di negara Georgia, pada 2007, seorang gembala lokal yang bernama Lasha Chopikashvili diserang dan dipukul pada bagian kepala dengan menggunakan tongkat oleh Alexi Bakhutov.

Menurut dokumen pengadilan, Chopikashvili meninggal di tempat kejadian karena cederanya. Tapi, menurut Chopikashvili sendiri, ia sekedar pingsan.

Ketika ia siuman, ia pergi meninggalkan kota dan menggembala domba di desa lain, padahal Bakhutov dijatuhi hukuman penjara selama 6 tahun untuk pidana pembunuhan.

Untunglah Chopikashvili hanya menghilang selama 4 bulan. Ada dugaan, ini adalah salah satu kasus lagi di mana pengakuan seseorang didapatkan melalui penyiksaan.

Tiga orang rekan Bakhutov didakwa membantu menghilangkan mayat, dan mereka mengakuinya sehingga langsung terancam hukuman penjara walaupun tidak ada mayat yang dibuang.

Ada juga bukti yang mengganggu, yaitu bahwa pihak berwenang sebenarnya mengetahui bahwa korban sebenarnya masih hidup dan sehat-sehat saja. Dengan demikian, pada 2013, jaksa penuntut di distrik itu didakwa melakukan kelalaian dalam bertugas.

Natasha Ryan

7. Natasha Ryan

Natasha Ryan (Sumber Morning Bulletin)

Seorang pria bernama Leonard John Frasier menjalani hukuman seumur hidup karena memperkosa dan membunuh seorang anak perempuan berusia 9 tahun. Ia juga diketahui memiliki 3 korban lain.

Dakwaan aslinya mencakup pembunuhan Natasha Ryan yang saat itu berusia 14 tahun, tapi dakwaan kemudian dicabut ketika korban muncul kembali 4 tahun kemudian, tepat di tengah berlangsungnya peradilan terhadap Frasier untuk pembunuhan yang dimaksud.

Pihak keluarga Natasha bahkan sudah yakin sekali bahwa ia sudah meninggal sehingga telah menggelar ibadah mengenang Natasha, setahun sebelum gadis itu muncul kembali. Mereka kaget melihat kehadiran kembali Natasha, tapi motifnya jelas.

Setelah menerima suatu petunjuk, polisi menggerebek rumah kekasih remaja itu, yaitu pria yang jauh lebih tua. Mereka menemukan Natasha bersembunyi dalam lemari.

Ia sepertinya sadar telah disebut-sebut dibunuh, tapi merasa tidak sanggup meninggalkan rumah itu karena "kebohongannya sudah terlalu besar."

Shi Xiaorong

8. Shi Xiaorong

Shi Xiaorong (Sumber China Daily)

Kembali ke China. Seorang tukang jagal bernama Teng Xingshan ditangkap setelah temuan mayat terpotong-potong seorang wanita di suatu sungai pada 1987.

Korban dikenali sebagai seorang wanita bernama Shi Xiaorong yang telah menghilang dan diduga berhubungan seks dengan Teng, tapi kemudian dibunuh untuk diambil uangnya.

Pekerjaan Teng sebagai tukang jagal menjadi faktor utama, karena irisan pada mayat korban disebut "sangat profesional".

Sekitar 15 tahun setelah keputusan kasus pidana itu, wanita 'korban' tersebut ditangkap karena peredaran narkoba dan dipenjara. Keluarga Teng telah lama menduga bahwa wanita itu masih hidup, tapi mereka tidak memiliki dana untuk melakukan penyidikan.

Korban bahkan menegaskan bahwa dia dan Teng tidak saling mengenal. Dengan demikian, pemerintah menyatakan peradilan Teng sebagai cacat hukum, tapi sudah terlambat. Teng Xingshan dihukum mati pada 1989 dan terus mengaku tidak bersalah hingga akhir hayatnya.

Betsy Longjahr

9. Betsy Longjahr

Betsy Longjahr (Sumber Pennsylvania State Police)

Mirip dengan kasus di negara bagian Colorado sebelum ini, para penyidik di negara bagian Pennsylvania juga mendapatkan kasus mayat tak dikenal pada 1973.

Mayat seorang wanita muda yang babak belur tergeletak di luar markas tentara. Polisi segera menduga bahwa korban adalah salah satu dari 4 wanita muda yang kabur dari rumah penampungan remaja di dekat sana.

Setelah 3 di antaranya ditemukan, tersisa satu nama lagi, yaitu Betsy Longjahr. Karena hanya ada sedikit bukti dan Betsy absen untuk waktu lama, kasus itu meredup beberapa tahun hingga akhirnya teknologi baru membantu polisi negara bagian untuk menduga bagian atas tubuh korban.

Setelah disebarkan melalui media, petugas tersebut dihubungi oleh putra Betsy yang memberitahukan bahwa Betsy masih hidup dan tidak ada yang berpikir bahwa dia sudah wafat. Hanya saja disebutkan bahwa wanita itu memiliki kehidupan yang sulit dan berharap tidak usah diganggu.

Tentu saja kembali Betsy ke permukaan malah menjadi frustrasi bagi polisi karena sekarang korban tidak lagi memiliki identitas yang bisa dikenal.

Richard Hutton

10. Richard Hutton

Richard Hutton (Sumber List Verse)

Seorang pembunuh bernama John Wayne Gacy telah memiliki beberapa korban dan kebanyakan telah dikenali. Tapi ada 7 korban yang tidak pernah ketahuan.

Keluarga Richard Hutton melaporkannya telah menghilang pada 1972 ketika ia berusia 21 tahun. Richard cocok dengan profil seorang korban Gacy.

Tapi Hutton tidak pernah berjumpa dengan Gacy dan tidak menjadi korban apapun. Ia sekedar "terlalu menikmati gaya hidup '70-an" dan menghilang. Karena sudah terlalu lama tidak terhubung dengan teman dan keluarga, ia terlalu sungkan untuk melakukan kontak lagi.

Sekitar 35 tahun setelah hari penangkapan Gacy, dinas sheriff menemukannya hidup sebatang kara di pegunungan negara bagian Montana. Hutton terkejut karena orang-orang masih mencarinya, tapi, pada usia 62 tahun, ia beruntung bisa dipersatukan lagi dengan ayahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini